Jakarta,24
November 2012
Untukmu
yang mencintaiku,
Waktu
berjalan perlahan.
Tak
terasa kita telah saling merekat dan telah banyak berbagi pemikiran. Kau satu
sosok yang kukenal baik,bukan karena aku ingin memujimu.
Tapi
aku bisa merasakan ketulusan yang ingin kau sampaikan,aku bisa melihat kasih
sayang yang ingin kau curahkan.
Walau
itu hanya terlintas dari kata katamu.
Kau
tahu, walau tak pernah bersama.
Kehangatan
yang telah kau tunjukkan kepadaku memberikan arti sendiri dalam keberadaanku.
Memberikan
ketenangan dalam hadirku,memberikan keteduhan dalam kehidupanku.
Tak
terhingga syukurku karena diberikan kesempatan untuk mengenalmu. Walau rasa
yang hadir diantara kita hanya sesaat,meski hanya sebentar aku mengucap “selamat
malam” terhadapmu.
Hidup
terus berjalan.
Pilihan
pilihan yang hadir kadang membuat kita sulit untuk memilih dan menentukan jalan
mana yang terbaik untuk diri kita sendiri.
Ketidakterbukaanku,rahasia
rahasiamu,menjadikan ego semakin berjarak diantara kita. Membuat pemahaman yang
berbeda dalam pemikiran kita.
Seakan
saling ingin memahami tapi tangan enggan untuk menggenggam.
Apa
yang membuatmu menjauh,apa yang membuatku tak mengertimu. Seakan menjadi tanya yang
mengendap di sudut sisi hati dan membekukan setiap makna diri.
Hanya
pertanyaan pertanyaan yang setia menghampiri. Jawaban seakan enggan untuk
singgah menemani. Seakan semua didunia memang tak tertutur untuk kita.
Aku
pahami kesalahanku.
Ketika
kau mulai terbuka akan duniamu tapi aku masih saja setia dengan kediamanku. Beku
dan hampa. Tanpa ada perjuangan untuk memperjuangkan setiap tetes cintamu.
Maaf
sayang bukan karena aku tak mencintamu.
Tapi!
! ! !
Ah
entahlah,aku juga tak mengerti akan apa yang tengah terjadi pada diriku. Aku seakan
tenggelam dalam kesendirianku. Aku terlalu larut dalam setiap masalah yang
datang dan terlalu hanyut dalam dunia yang kujalani.
Seakan
esok tiada mentari yang akan datang untuk menyinari duniaku. Pilihan yang ada
hanyalah sisi yang terletak di tepi jurang. Sepi dan begitu erat mendekap
kematian.
Tiada
mimpi yang mungkin diraih. Semua seakan tertutup untuk kudekap.
Aku
rela melepasmu,aku rela tak memikirkanmu,aku rela tak memimpikanmu.
Aku
rela tak lagi menjadi bagian dari hidupmu,mimpi mimpimu.
Tak
menemanimu saat kau beranjak terlelap,tak berada disampingmu kala kau meraih
keberhasilan meraih mimpi mimpimu. Aku rela melepas semua itu jika memang kau bahagia
karenanya.
Lepas
dari segala pemikiran dan bayang bayangku.
Berjanjilah
sayang
Untuk
terus melangkah mencari setiap pertanyaan dalam diri. Seandainya kau rasa tak
sama. Maka tinggalkanlah.
Sekalipun
nyata tapi kau anggap fana. Maka jauhilah.
Berjanjilah
sayang.
Jika
kau mencintai sesuatu maka cintailah. Jika kau merindukan seseorang maka
ucapkanlah.
Jangan
kau pendam dan menunggunya untuk mengatakan terlebih dahulu. Jika kau rasa dia
memang patut untukmu maka perjuangkanlah.
Karena
cinta yang layak memang pantas untuk diperjuangkan. Untukmu. Jauh melebihiku.
Doaku
sayang kau menemukan cinta yang berharga. Berharga untuk kau miliki dalam
waktumu. Berharga untuk kau bagi kasih sayangmu. Walau sekedar untuk kau
genggam tangannya.
Berjanjilah
sayang untuk selalu menatap matahari yang sama. Berlarilah untuk setiap mimpi
yang ingin kau dekap dan peluklah setiap kasih sayang yang datang menjelma.
Jadilah
matahari yang menyinari duniamu. Jangan tenggelam dan menyerah kalah karena
beban hidup yang datang.
Aku
percaya kamu mampu. Walau untuk itu aku tak berada disampingmu.
Berjanjilah
untuk selalu mengenang keberadaanku. Sekalipun itu keburukan yang kau ingat. Sekalipun
hanya rasa benci yang terkenang.
Berjanjilah
untuk selalu mengenang rasa itu.
Terima
kasih sayang untuk segala rasa yang hadir dan tercipta mewarnai duniaku. Maaf jika
aku belum bisa menjadi yang terbaik dalam kehidupanmu. Maaf jika aku tak bisa
menemani segala keluh kesahmu. Maaf jika aku tak pernah menepati janji yang
sempat terurai kepadamu.
Percayalah,aku
sangat ingin bersamamu. Sangat ingin memeluk dan menggenggam tanganmu. Tapi semakin
rasa itu hadir,aku malah semakin terbunuh akan keberadaanku. Akan arti hadirku
sendiri.
Maaf
sayang tapi aku masih harus mencari arti hadirku didunia ini. Aku masih harus
berjalan melawan arah. Aku harus berjalan melawan semua pertanyaan yang hadir
menyelimuti diri. Atas semua kekalutan yang melanda hati.
Akan
artiku dalam dunia ini.
Berjanjilah,sekalipun aku tiada kau akan lanjutkan untuk terus melangkah.
Maafkan
atas kehadiranku dalam duniamu.
Salam
sayang dan cintaku selalu untukmu.
Manisku, aku
akan jalan terus
Membawa
kenangan-kenangan dan harapan-harapan
Bersama hidup
yang begitu biru
0 komentar:
Posting Komentar