Waktu pernah
mempertemukanku denganmu, Juni. Pernah menaruh kita dalam detak yang sama. Sesekali
aku melihatnya kembali dan aku sadari betapa menyenangkannya masa-masa itu. Dahulu,
semua berjalan begitu saja. Tidak ada pernyataan tertulis ataupun lisan, hanya yang
terpancar dari mata saja yang menjadi jawaban.
Pernah kita berbagi
cerita tentang awan, sesekali lautan, dan mengagumi biru yang melingkupinya. Bertukar
cerita tentang hari, saling menguatkan hati. Perasaan ini begitu hangat, kuat dan menenangkan. Aku yang
egois dan selalu berlari, tidak memperdulikan sekitarku. Berhenti pada satu
titik. Aku melihat dirimu di ujung jalan sana. Cahayamu menentramkan, menyejukkan
jiwaku. Perasaan kosong pun terisi dengan warna yang berbeda. Kehidupan terasa
lebih berarti. Segala tanya seolah menguap dengan kehadiranmu.