Mungkin.
.
Aku
bukan yang terbaik
Sehingga
kini kau belajar melupakanku
Aku
mengerti mengapa kau menjauh
Itu
semua karena diriku
Yang
tak pernah memberikan kisah nyata untukmu
Begitu
lama kau menunggu
Menunggu
kata dariku
Tapi
hanya kesemuan yang kau terima
Hanya
keheningan yang mendera
Mungkin.
.
Aku
bukanlah yang kau tunggu
Aku
pahami kenapa kau menghilang
Itu
semua karena adaku
Yang
tak pernah menepati janjiku
Begitu
lama kau menanti
Menantiku
mengurai janji
Tapi
hanya kehampaan yang kuberi
Hanya
kepalsuan yang mewarnai
Mungkin.
.
Kau
merasa cukup akan segalanya
Kau
merasa jengah karena rasa yang tak kunjung datang
Merasa
sudah saatnya melangkah maju dan melupakanku
Maaf
. .
Jika
memang kau merasa seperti itu
Tak
ada maksud dari adaku
Untuk
membuatmu menunggu
Di
ujung batas perasaanmu
Tanpa
jawaban
Tanpa
kepastian
Terpuruk
dalam jurang penantian
Maaf.
.
Aku
hanya perlu waktu untuk memulihkan segalanya
Aku
hanya perlu waktu untuk meyakinkan semuanya
Memulihkan
luka dari kisahku yang lalu
Meyakinkan
hati memulai lembaran baru
Tanpa
kusadari itu sudah menyakiti perasaanmu
Maaf.
.
Membuatmu
hatimu meremuk redam
Melubangi
liang rasamu dengan duri duri tajam
Dan
meredupkan cinta yang sempat tertanam
Maaf.
.
Jika
aku membuatmu menunggu di ujung batas penantian
Kini
aku akan belajar
Melepas
perasaanku padamu
Aku
akui ini tak akan mudah
Karena
aku benar benar tengah jatuh hati kepadamu
Tapi
aku sadari
Ini
tak mungkin lagi kulakukan
Aku
tak ingin memaksakan egoku sendiri
Sementara
kau tak lagi menaruh rasa terhadapku
Dan
aku juga tak ingin kau larut dalam tanya yang semakin dalam
Aku
harap dirimu baik baik saja disana
Dan
aku yakin kau akan semakin maju tanpa artiku
Mungkin.
.
Aku
akan merasakan sakit karena kehilanganmu
Aku
akan merasakan perih karena saat ini aku begitu mendambamu
Tapi
apalah arti mencinta jika hanya kesemuan yang ditemui
Apalah
arti merindu jika tak ada yang mengulum rasa yang sama
Heeehhh.
. . .
Aku
tak mengerti
Benar
benar tak mengerti
Disaat
aku tengah meyakini bahwa kaulah kasih yang selama ini kucari, kaulah kepingan
hati yang selama ini kudamba
Disaat
aku begitu yakin untuk memperjuangkan hatimu, disaat aku ingin berbagi dunia
dan kisahku denganmu
Aku
harus menghentikan perasaan ini
Tapi kuharap engkau mengetahui betapa aku ingin menggenggam tanganmu
Aku
sangat ingin melakukannya
Kini. .
Aku akan menjauh
Aku tak akan lagi mengusik duniamu
Aku tak akan lagi mengganggumu
Aku akan melepasmu
Terbanglah
kembali bidadari pengusik mimpiku
Terbanglah.
.
Dan
lepaskan segala beban tentang diriku
Bermimpilah
bidadariku
Tentanglah
malam, usiklah bintang
Dan
katakan “Aku sudah dapat berpendar tanpa hadirmu”
Kramat Jati 23 Februari
2012
0 komentar:
Posting Komentar