The treasure in the market
Bulan
ini saya lagi sedang banyak-banyaknya keinginan.
Pengen
ini pengen itu, ingin begini ingin begitu..lalala aku sayang sekali doraemon
#ehh
Hemm..keinginan
saya itu berupa beberapa barang. Saya lagi pengen punya
sepatu,helm,jaket,baju,jam,dan motor baru.
Okelah
tapi kalau untuk motor emang agak berat..haha
Dan
semua benda itu memiliki satu kesamaan.
Apaan tuh ndar??
Semua
benda itu haruslah berwarna putih.
Ahhh..I
love White
Ibarat
orang hamil, saat ini saya benar benar lagi ngidam sama segala sesuatu yang
berwarna putih. Cuma mungkin perbedaannya perut saya ga melendung membesar..:P
Minggu ini beberapa hal dari keinginan saya itu terkabul, saya mendapatkan
helm,jaket dan sepatu baru.
Untuk
jaket dan sepatu semua itu sebenarnya terjadi diluar kemauan saya.
Jadi
begini ceritanya..jeng jeng jeng
Minggu
ini setelah servis si Irenk (nama motor saya) dan beli helm putih NHK yang
sudah saya idam idamkan sejak lama, teman kuliah saya Iqbal mengajak saya untuk
hunting harta karun di pasar Senen.
Nyari Harta karun kok
di pasar Ndar???
Yee..jangan
salah persepsi dulu, harta karun yang dimaksud disini bukan harta sesungguhnya
(semisal emas atau intan berlian) tapi dalam hal ini berupa barang barang.
Seperti
yang sudah banyak diketahui Pasar Senen adalah pusat perdagangan barang barang
grosir. Segala barang banyak terdapat disana dan tentunya dengan harga yang
buat lega kantong.
Pasar
senen juga dikenal sebagai pasar sisa barang ekspor. Dalam bahasa kasarnya
pasar barang barang bekas dari luar negeri.
Nah
barang barang sisa ekspor inilah yang oleh sebagian orang disebut sebagai harta
karun. Butuh keahlian dan ketelitian dalam memilih barang barang tertentu.
Karena
memang ada beberapa barang yang meskipun barang bekas tapi memiliki harga jual
yang tinggi.
Percayalah
banyak juga dari kaskuser (pengguna kaskus) yang mencari barang jualannya
disini. Salah satunya adalah teman dari teman saya.
Saat
itu dia membeli sebuah jaket,baju bola dan sebuah sepatu. Bukan barang biasa
karena semuanya adalah barang bermerek.
Dan
benar saja setelah dijual via online (kebetulan doi adalah kaskuser) harganya
menjadi 3x lipatnya.
Jaket
yang Cuma dibeli ga lebih dari Rp 50.000 malah berubah harga menjadi
Rp.500.000
Hebat
kan naluri bisnisnya..haha
Yah
saya seh ga berminat jadi seperti itu. saya datang kesana Cuma untuk mengobati
rasa penasaran saya.
Penasaran??
Yuph..saya
sudah lama mau main kesana tapi ga pernah kesampaian, benar benar baru
tersampaikan minggu ini.
Dan
ketika sampai kesana saya barulah tau kalo bentuknya memang seperti pasar
#Gubraakkk :P
Kamis
kemarin sebenarnya saya mau ke Tampur (Taman Puring) untuk mencari sepatu yang
sedang sangat saya inginkan (converse putih..haha). Tapi entah kenapa dorongan
untuk pergi ke pasar Senen jauh lebih kuat.
Lebih
kuat dari dorongan kebelet buang air #Loh :P
Setelah
urusan nganterin Iqbal ke daerah Menteng kelar saya pun memintanya untuk pergi
ke Pasar senen.
Yah
alasan saya logis saja saat itu, karena Pasar Senen jaraknya jauh lebih dekat
daripada Tampur.
Kan
ga lucu dari Tampur lalu balik lagi ke Senen..cekacekaceka pegel pegelin pantat
aja.
Sesampainya
disana Iqbal udah kaya orang kalap nyari barang buruannya. Saat itu doi fokus
buat cari jaket yang sangat diinginkannya.
Karena
doi suka vespa jadi barang yang dicari ga jauh dari deh dari hal hal berbau
vespa. Buat anak Vespa pasti tau dengan yang namanya jaket merk Harington. Kata
si Iqbal ini adalah salah satu aksesoris paling dicari sama anak vespa.
Terutama
jaket Harington yang berasal dari negerinya Ratu Elisabeth (England).
Buat
yang mengerti pasti jaket itu akan dibayar dengan harga berapapun.
Jujur
aja awalnya saya ga terlalu tertarik sama barang barang yang ada disana. Saya cuma senang melihat lihat aja kala itu karena saat itu benar benar banyak
banget yang bisa dilihat.
Dari
jaket,sweater,baju partai,baju bola,perlengkapan
tentara,tas,sepatu,topi,jas,jeans,hotpants,sampai daster juga ada yang
jualan..hahaha
Pada
awal pencarian kami langsung menemukan beberapa benda yang disukai.
Saat
itu Iqbal langsung naksir sama abang pedagangnya eh sama sebuah jaket merk
Nike. Jaketnya berwarna merah dan kondisinya masih bagus pula. Saking merahnya
warna jaket itu sehingga saya begitu yakin banteng akan langsung menyeruduk
Iqbal jika mengenakan jaket itu..:P
Sedang
mata saya langsung tertarik sama sweater buntung berwarna putih.
Jaketnya
seh biasa aja,cuma saya benar benar senang aja melihatnya.
Eniwei banyak beragam
jaket dan sweater disana.
Mulai
dari merk terkenal sampai merk abal abal.
Pernah
denger ga ada merk “Grakiri” atau “Himitsu”??
Hemm..saat
melihatnya yang terngiang di kepala saya seh cuma satu
“Ini
pasti jaket bekas pekerja pabrik di Jepang..haha”
Karena
perjalanan baru dimulai,kami tak langsung membeli kedua jaket itu tapi
meninggalkannya dulu disana.
Perjalanan
pun kami lanjutkan ke toko disebelahnya. Saat itu saya melihat toko sepatu.
Corak
sepatu yang dijual seh bagus bagus Cuma bahannya itu yang membuat saya berpikir
2x ketika ingin membelinya.
Tipis
banget gan!!
Perjalanan
pun berlanjut ke toko toko yang lain.
Iqbal
bener bener kaya orang kesurupan ketika mencari buruannya
Nafas
memburu,nafsu meninggi,sampai sampai jutaan orang hampir ditabrak olehnya
(lebay.com). Dan ketika sampai di sebuah toko Iqbal akhirnya menemukan apa yang
dicarinya,jaket Harington. Tapi berhubung harga yang ditawarkan terlalu
mahal,akhirnya kami mundur sejenak dan jalan jalan lagi.
Karena
capek melihat-lihat akhirnya Iqbal dan saya memutuskan untuk kembali ke toko
pertama untuk membeli jaket merah dan sweater putih.
Harga
awalnya Rp 25000 tapi karena (sedikit) kegigihan kami akhirnya kami mendapatkan
kedua barang itu dengan harga Rp 20000.
Setelah
urusan di sana selesai,dengan diiringi alunan musik orang medan kami pun
melanjutkan perjalanan (ga jelas) kami.
Saat
itu perhatian saya tertuju kepada sebuah toko yang menjual baju baju bola.
Saat
sedang asik asiknya melihat disana saya melihat sebuah barang yang membuat saya
langsung menginginkannya.
Saya
melihat sweater merk Vans berwarna putih.
Kondisi
barang mulus,Cuma pada bagian resletingnya ada yang rusak. Entah kenapa batin
saya (caelah) begitu menginginkannya.
Mungkin
bisa dibilang itu adalah Love at the first Sight #Gubrakk..ahahaha
Yah setelah terjadi pergumulan panjang dengan
sang penjual akhirnya saya mendapatkan jaket itu.
Harganya gimana
Ndar??
Intinya
seh si penjual kampret (ups) itu buka harga sampai Rp 200.000, yah saya seh
dengan gilanya langsung aja tembak harga.
“Ahh..40
ribu baru gue mau neh bang” Ujar saya saat itu.
Kontan
mata abangnya melotot,mulutnya komat kamit,kupingnya memerah bukan karena ga
percaya tapi karena abangnya sedang menahan mules saat itu..:P
Bercanda
deng!!
Saat
negosiasi saya rasa buntu,saya pun pura pura berjalan menjauh seakan ga
menginginkan jaket itu.
Yuph..ini
adalah salah satu strategi untuk menaklukkan pedagang..haha
Dan
benar saja pada akhirnya saya dapat juga jaket itu,walau harganya jadi Rp 50000
but saya merasa puaslah.
Setelah
dari tukang jaket itu saya dan Iqbal pun berkeliling lagi, pada awalnya tujuan
kami kembali ke pedagang jaket gebetan Iqbal.
Itu
loh yang jualan jaket Harington.
Akan
tetapi selagi Iqbal merasa bimbang dengan perasaannya (maklum duit di dompetnya
pas-pasan), mata saya tiba tiba melihat toko sepatu.
Letaknya
tak jauh dari tempat penjual kampret tadi :P
Segera
saja kami menuju kesana.
Entah
karena feeling atau apa tapi di toko itu saya mendapatkan sesuatu yang saya ga
sangka sangka.
Saat
celingak celinguk ga karuan di toko itu saya melihat sesuatu yang tergantung
dan berwarna putih.
Buat
yang menjawab itu adalah kuntilanak maka anda salah besar (lagian rajin amat
kuntilanak gelantungan di atas toko..hahaha)
Itu
tentu saja sebuah sepatu,merk sepatu itu adalah Lacoste.
Dengan
warna putih yang membaluti tiap bagian pada sepatu itu dan sebuah gambar buaya
hijau kecil di tengah tengah sepatu.
Beuhhh...gue
banget neh sepatu!!
Putih
dan buaya adalah paduan sempurna seorang Presiden #GaNyambung.com :P
Yah
intinya seh saya langsung jatuh cinta aja neh sama ini sepatu, tanpa saya
sadari saya sudah terbuai untuk memilikinya.
Kondisi
sepatunya 90% masih mulus, bener bener ga ada cacatnya.
Hemm..entah
apa yang menarik tapi sepatu itu segera merenggut sisi sisi dari kemanusiaan
saya.
Okeh..kayanya
mulai terlalu lebay deh..haha
Begitu
saya tanya harganya si abang penjual langsung bilang Rp 190000.
Gila!!!
Belum
kelar urusan sama si Lacoste putih saya melihat sebuah sepatu Quiksilver dengan
motif (norak) kotak kotak merah hitam.
Entah
perasaan apa yang sedang menggerayangi saya sehingga saya begitu bernafsu juga
mendapatkan sepatu itu.
Untuk
si Quiksilver si penjual mematoknya dengan harga Rp 210000.
Maka
kalau di total kedua sepatu itu harganya Rp 400000
Huaaaaaaaaaaaaa................
Nah
seperti yang saya bilang di atas entah perasaan apa yang sedang menggelayuti
perasaan saya sehingga sangat menginginkan kedua sepatu itu.
Langsung
aja saya tawar setengah harganya,si abangnya malah mencla mencle ga karuan.
“Tambahin
sedikit lagi deh” ujar dia tiap kali keberatan dengan harga yang saya tawarkan.
Jujur
aja,disinilah letak kesalahan saya.
Saya
tak sabaran dan langsung mematok harga kedua sepatu itu langsung. Padahal kalau
mau sabar,saya yakin seyakin-yakinnya pasti saya akan dapatkan kedua sepatu itu
jauh lebih murah.
Setelah
negosiasi alot, disertai perang berdarah dengan penjualnya saya pun mendapatkan
kedua sepatu dengan harga Rp 225000.
Haduh
haduh mahalnya -___-zzzzz
Belum
lagi saya ga tau apa apa tentang merk Lacoste.
Fiuuhhhh......dasar
penawar gagal :P
Hemm..setelah
say goodbye kepada pedagangnya kami pun melanjutkan petulangan kami hari itu.
Tadinya
kami ingin kembali ke penjual jaket Harington. Tapi itu semua ternoda eh
tertunda ketika saya menyadari bahwa uang di dompet saya sudah habis.
Mang apa hubungannya
Ndar??bukannya yang mau beli si Iqbal??
Iya,yang mau beli emang si Iqbal tapi pas saat terakhir si Iqbal ngomong dengan lemesnya ke saya.
“Yah,gue
baru mau buka tabungan (minjem duit) sama lo nge” Ujar dia dengan muka dibuat
buat sedih
Singkat
cerita kisah kami pun berakhir hari itu.
Ketika
saya sampai di rumah,ada seorang saudara saya yang melihat sepatu Quiksilver yang
baru saya beli, dia pun mencoba membujuk rayu saya untuk memilikinya.
Awalnya
mau gratis (kebiasaan) lama lama akhirnya dia buka harga juga. Dia membuka
harga dari 150 ribu hingga 200 ribu.
Saya
masih menolaknya dengan sebuah alasan sederhana
“Tar
dulu, gue aja belum ngerasain jalan pake ini sepatu”
Yang
kedua dan baru kepikiran tadi malam,saya kepikiran untuk mencari di mbah google
tentang sepatu merk Lacoste.
Dan
saya agak terkejut karena sepatu yang saya beli kisarannya masih Rp
350000-450000.
Wooww...jadi
minat buat dagang neh..haha :P
Terus apa yang terjadi
dengan Iqbal dan Jaket impiannya Ndar
Tenang,keesokan
harinya ada sebuah telepon dari Iqbal yang menanyakan arah dari sebuah toko.
Rupanya
saat itu karena didorong oleh rasa penasaran doi kembali lagi ke pasar Senen.
Tapi
parahnya seh (tapi sebenarnya udah pribadinya Iqbal banget) dia lupa sama letak tokonya..haha
Iqbal..Iqbal..
ampun deh!!
Yowes..
ke
pasar senen membeli sepatu
ada
pedagang bilang I love you
makasih
banyak buat perhatianmu
saya
ucapkan banyak thankyu
Have a nice weekend Crunchers, salam kriuk kriuk selalu ^_^
Kramat Jati 12
Februari 2012
0 komentar:
Posting Komentar