Malam
beranjak pelan
Meninggalkan
cahaya rembulan
Bertanya
kepada awan dibalik serpihan gemintang
Deru
ombak berdebur tenang
Memanjakan
kaki para pengusik malam
Nyamuk
nyamuk setia menemani lamunan
Menyenandungkan
perang terhadap ketenangan
Membuat
para pemburu mimpi
Tersentak
dari kedamaian
Segera
kulangkahkan kaki ke dermaga
Tempat
dimana aku bisa menemukan kedamaian
Jauh
dari para vampir kecil nakal dan liar
Yang
mengusik ketenangan mengartikan malam
Disekitar
banyak para pemburu kenikmatan melepaskan gundah
Memancing
atau sekedar bercuap cuap dengan sahabatnya
Menghabiskan
malam berbicara tak tentu tujuan
Dari
tingkah sang ikan hingga perahu jadi santapan pembicaraan
Kulihat
segerombolan cumi begitu menggoda untuk menjeratnya
Segera
kucoba peruntunganku
Tapi
malam itu memang bukan malamku
Jangankan
tertarik akan umpan yang kusajikan
Disentuhnya
pun tidak
Bahkan
untuk seledar melirik pun jengah
Rebahku
melelah
Aku
bersandar pada kayu kayu tua di dermaga
Mencoba
terlelap
Dengan
laut sebagai alasku dan langit sebagai atapnya
Tataran bintang terang menggoda mata
Menjamah pikiran dengan keindahannya
Langit
pada malam itu begitu cerah
Bercumbu
mesra dengan bintang mengartikan malam
Tatapku
liar
Mencari
sejuta kepastian dalam satu tanya
Apa kau masih
menatap bintang yang sama??
Keheningan
yang hadir sebagai jawaban
Menggemuruhkan
segala rasa yang tercipta
Membalutnya
dalam rona asmara tak bertuan
Memekarkan
senyum sang gadis pujaan
Apa kabarmu
disana??
Apa kau
masih memikirkan adaku??
Apa kau
masih mengingat janji janji itu??
Apa kau. .
.
Terlalu
banyak aku berkata ingin
Disaat
itu pula kau merasa kehilangan
Ingin
kita satu berlalu
Sebatas
angin pilu rindu
Menghujam
hati dengan cinta nirwana
Indah
hanya sebatas angan semata
Bintang
malam berpendar begitu terang
Menyinari
diri untuk terus melangkahkan tujuan
Senandung
angin mendendangkan kerinduan
Mengulum
rindu dalam tirai penantian
Satu
bintang bergerak tak tentu arah
Seperti
ingin berlari dari orbitnya
Sepanjang
waktu kutatap hingga pada satu titik aku tersadar
Itulah aku
Aku terus
saja mencari dan mencari
Tak
terhitung berapa lama aku berjalan
Tanpa tahu
tujuan yang ingin kudekap
Alasan yang
bahkan tak mampu kuterjemahkan
Kenapa aku
disini
Aku
tak mengerti
Tapi
aku juga tak mau berdiam meratapi diri
Meski
gundah meraja
Gulana
membahana
Seperti
sang bintang aku akan terus berjalan
Meski
tak tentu arah tujuan
Walau
tanpa alasan untuk berlabuh
Aku
akan terus bertahan
Berjanjilah
bintang untuk menyampaikan rinduku kepadanya
Berjanjilah
angin untuk menyenandungkan getaran asmara yang kupunya
Berjanjilah
awan untuk membuat pesan cintaku untuknya
Aku masih
disini
Hanya perlu
waktu untuk melaju
Yang aku
yakini itu kamu
Maukah kau
menungguku
Menengadahlah
wahai wanitaku
Lihatlah
bintang itu
Bintang
yang berpendar jauh di langit sana
Aku
ingin menatapnya hanya denganmu
Memegang
tanganmu
Menua.
.walau hanya sekedar memandang pada satu bintang yang sama
Pict from Here |
Pulau Damar 3 November
2012
0 komentar:
Posting Komentar