Satu
waktu dalam duniaku
Aku
termenung melihat hujan yang perlahan turun membasahi bumi
Hati
bertanya pelan “Kenapa tak kurasakan arti
lagi dalam rinainya??”
Lama
aku terdiam, mencoba mencari artinya yang hilang. Tapi tetap tak kutemui jawaban
disana
Picture from Here |
Aku
sempat terdiam, mencoba merenungi setiap tetesan air yang terjatuh tapi tetap
tak kutemukan apa yang kucari
Hujan tanpa arti atau memang
aku yang tak mampu lagi memaknainya??
Telah
kucoba mengartikan tapi hanya kekosongan yang datang. Perasaanku pun seakan
ikut terjatuh dalam setiap rintikannya
Sunyi sepi
Meredup arti
Memudar mimpi
Hujan
masih setia mengiringi langkahku, menggenangi liang pikirku dengan sejuta
tanyanya
Gemuruh
meletup letup di kepala,seakan mencoba menyatakan kerisauannya. Membelenggunya
dengan ketiadaan, mendekapnya dalam kesunyian
Entah
apa yang ada di benakku kini
Perasaan
itu menjelma menjadi sebuah tanya yang begitu besar
Diam
dan membelenggu liang pikiran, menyekatnya dengan keabstrakan
I'm trying to figure
out why but the answer is too deep to be known
Sulit
bagiku menghela nafas di tengah dera kehidupan yang tak pasti
Sometimes
I feel so lonely in this world, like doesn’t have a meaning to life
Inginku
menepikan semua keluh yang terhampar dalam diri, tapi setiap kali
kumelakukannya hanya keraguan yang menyelimuti.
I
don’t know why i can’t breaking the ice on my mind. It’s very simple to said
but very difficult to do it.
I’m falling
Falling on asking i wouldn’t
know
I’m lose
Lose in the way I choose
Entah
kenapa. . .
Mendung
masih kelabu kurasa, ditemani riuh angin yang bertiup semilir
Pelan
tapi begitu menusuk adaku
Hujan
hanya sebatas tumpahan air yang datang dari langit, sebatas musim yang datang
dengan sendirinya
Tak
lagi seperti dulu, ketika aku selalu mengartikannya dengan keindahan dan
bermain main ditengah adanya
Tak
lagi seperti dulu, ketika aku selalu menikmati setiap rinai yang terjatuh.
Memaknainya seperti melodi dalam diri
Maaf
hujan. . .
Aku
kehilangan artimu, aku kehilangan rupa pesonamu. Hatiku terlalu rintih untuk
menyambut adamu, senyumku terlanjur beku melihat hadirmu
Maaf
hujan. . .
Untuk
sekali ini saja maukah kau memaafkanku karena telah mengutukmu. Aku sedang
membenci kehadiranmu
Maaf
hujan. . .
Aku
masih butuh waktu untuk merindumu lagi, aku masih butuh waktu untuk bisa
mengartikan hadirmu lagi
Karena
hujan kaulah yang selalu mengetahui, mengetahui kesedihan yang tengah melanda
diri
Karena
kaulah hujan yang selalu menutupi tangisku dalam rinaimu, kaulah yang selalu hadir menemani kesepianku
Kaulah
hujan yang mengetahui betapa aku kehilangan makna hadirnya di sisiku
Maaf
hujan. . .
Karena
aku berharap esok kau tak akan datang, aku ingin menikmati limpahan cahaya
mentari yang menyinari tubuhku. Aku ingin menikmati awan biru yang beriring berarak di langit lepas
Aku tak ingin menutupi kesedihan yang
membelengguku
Aku
ingin menjadi kuat tanpa bantuanmu, meneguhkan hatiku kehilangan sesuatu yang
sangat aku sayangi
Walaupun
sulit tapi aku akan belajar mengartikan tangis yang datang dengan sebuah senyum
Jadi
hujan. . .
Berhentilah
merinai sejenak, kumohon berhentilah. . .
Aku
ingin menikmati sebuah hari tanpa kehadiranmu
A
Day Without Rain
Kramat Jati 19 Januari 2012
nandarr,,,,,kok bisa sih nulis panjang2 kek gini,,,,ckckckck....:D
BalasHapushaduh, Awal. Kau... kau... sangat melo.
BalasHapusBuat siapa postingan ini, Nak #kepo#
Begitu sungguhan dan mendayu.
Love it.
ocha : ini panjang yah??kalo menurut w malah kependekan..hehe ^^
BalasHapuscm karena kebiasaan aja mungkin cha,terus ditambah lagi ada ide dikepala jd yah beginilah hasilnya..hehe
Lita : Melo apa neh ta??
meloTOT apa meloNJONG..haha
siapa hayo, hayo ada yg mau ngaku ga siapa #loh
buat seseorang yang cintanya ga bisa tersampaikan..:(
Kira-kira ini ditulis pas hari hujan nggak ya? :)
BalasHapusSuasananya dapet banget. Semoga cintanya bisa tersampaikan, ya ;)
Della : iya..^^
BalasHapushemm..saya harap tidak abis cuma buat galau doang seh..hehe