‘Cause I’m
a human
Ahh malam
ini abis menonton film yang istimewa.
Tau film
“Bicentennial Man” ga?? Itu loh film yang dibintangi oleh Robin William. Sebuah
film yang menceritakan perjuangan sebuah robot untuk menjadi seorang manusia.
Dimana
dalam perjuangannya itu dia menemukan jati diri dan jatuh cinta kepada seorang
wanita.
God I love
the part from the end of the movie
Yeah pada
akhirnya sang tokoh Andrew (Robin William) mendapatkan sesuatu yang sangat
diinginkannya yaitu diakui sebagai manusia. Terlebih lagi ia pun dapat
meninggal disisi orang yang sangat dicintainya yaitu istrinya,Portia ( ).
Man
sometimes love is really work with mysterious ways,even in the movie ^^
-_-
Salah satu
hal menarik perhatian saya dari film tersebut adalah konflik yang terjadi
antara Portia dengan Andrew.
Awalnya
Andrew sama sekali tak tertarik dengan Portia,begitu juga sebaliknya. Andrew
menyatakan kenapa ia ingin dekat dengan Portia hanya karena ia tak memiliki
teman lain yang bisa diajak untuk mengobrol. Andrew pun sampai rela datang ke
apartemen Portia hanya untuk menyatakan hal tersebut.
By the way Portia sendiri adalah cucu dari Amanda atau yang
biasa dipanggil oleh Andrew “Little Miss”. Amanda adalah anak dari Mr Martin
yaitu orang yang membeli Andrew. Well yang menarik adalah bahwa sebenarnya
Little Miss juga menyukai Andrew. Hanya saja Little Miss tahu bahwa ia dan
Andrew tak mungkin bersatu. Lagipula Andrew tak merasakan perasaan yang sama.
Maklumlah karena ia masih robot murni.
Little Miss pun akhirnya menikah dengan seseorang bernama Bill
dan mempunyai anak bernama Lloyd. Nah Lloyd ini adalah ayah dari Portia.
Hemm ada satu adegan dimana Andrew baru kembali dari
perantauannya. Ia kemudian kembali ke rumah Little Miss untuk bertemu dan
menunjukkan apa saja yang telah ditemui dan dilakukannya. Ia terkejut saat
pertama kali melihat Portia. Yah karena wajah Portia benar benar mirip dengan
Neneknya,Little Miss.
Adegan dimana Andrew kebingungan melihat Portia dan Little Miss |
Mungkin karena itu kali yah si Andrew memilih Portia sebagai
temannya ketika Little Miss akhirnya meninggal.
Singkat
cerita,2 minggu sebelum pernikahan Portia. Andrew pun akhirnya memiliki
keberanian untuk menyatakan cintanya kepada Portia. Dan cerita selanjutnya
adalah perjuangan dalam menghadapi cinta mereka.
Bagaimana
Andrew berjuang agar diakui sebagai manusia. Satu hal yang baru saya sadari ia
memperjuangkan hal itu bukan semata mata untuk dirinya tapi dia juga berjuang
agar dunia mau mengesahkan pernikahan dirinya dan Portia.
Dan tepat
di usianya yang ke 200,dunia pun mengakui semua itu. Walau untuk hal itu Andrew
tak mendengarnya karena ia keburu meninggal terlebih dahulu. Portia yang saat
itu tidur disisi sebelahnya segera meminta bantuan Galatea untuk mencabut semua
alat yang membantunya bertahan hidup.
Setelahnya
Portia pun berbisik ke arah Andrew yang telah meninggal disebelahnya “See you soon”.
How lovely,meninggal
disisi orang yang kita cintai T_T
-__-
Honestly
itu adalah salah satu contoh film yang berhasil mencampur adukkan perasaan
saya. Emang seh film jadul tapi itu adalah salah satu film yang tak akan pernah
mungkin bosan untuk ditonton. Saya suka bagaimana cerita itu mengalir. Salut
banget deh buat penulisnya. Saya juga baru tahu kalau sutradara dari film
tersebut adalah orang yang sama dengan orang yang menyutradarai Harry Potter I
dan II.
Well
anyway inilah beberapa hal yang saya tangkap dari film tersebut.
-
Perasaan menjadi seorang ayah
Hahaha sebenarnya ini lucu tapi saya
benar benar membayangkan jadi seorang ayah saat adegan pernikahan Little Miss.
Saat itu Mr Martin menangis saat melihat rekaman adegan dirinya berdansa dengan
Little Miss yang diputar melalui tubuh Andrew. Ia merasa sedih melepas
kepergian putri kesayangannya tersebut.
Well yang jelas saat adegan itu saya
benar benar berangan menjadi seorang ayah. Seorang ayah yang harus melepas
kepergian putrinya. Yah sebuah hal yang aneh bukan saat mengetahui anak yang
sedari kecil selalu bersama,selalu disayang dan biasanya berada dekat kita,
tiba tiba saja harus pergi meninggalkan itu semua. Well itu memang sebuah jalan
kehidupan dimana seorang anak tumbuh besar dan akan menemukan jalannya sendiri.
Sebagai orang tua kita pasti akan
merasakannya. Merasakan sesuatu yang berbeda dalam keseharian. Walau saya belum
merasakannya secara langsung ^^
-
Hidup adalah sebuah pencarian
Suatu saat Andrew memutuskan untuk
berpetualang untuk mencari arti kehidupan
yang dijalaninya. Ia ingin mencari
jawaban dari arti dari jalan hidupnya. Dan jawaban dari segala pencarian itu
berujung pada satu jawaban.
Ia ingin menjadi seorang manusia.
Dan dalam pencariannya itulah ia
akhirnya bertemu dengan Rupert Burns,orang yang membantunya mewujudkan segala
keinginan dan harapan Andrew.
Saya mengagumi segala keinginan
Andrew. Hasratnya untuk menjadi manusia malah jauh lebih besar dari manusia itu
sendiri. Yah terkadang kita sering lupa untuk bersyukur bukan atas kehidupan
yang telah dijalani.
Kita masih terbelenggu dengan segala
peraturan yang ada dan menganaktirikan kebebasan yang tertanam dalam diri. Terkadang
kita masih saja mengikuti norma yang sudah ditetapkan oleh orang tua atau norma
norma yang lainnya.
Dan menganggap itu semua sebagai
satu kebenaran yang mutlak.
Kita jadi lupa untuk mengembangkan
diri dan terbelenggu oleh ketentuan yang ada. Mengikuti segala kebebasan yang
diinginkan oleh dunia, bukan atas dasar diri sendiri. Dan Andrew seakan
menyadarkan saya kembali,bahwa hidup ini adalah sebuah pencarian jawaban tanpa
batas,tak pernah berhenti.
Jadi jangan pernah berhenti
melangkah,karena kesempatan yang akan kau temui di dunia ini sungguh tiada
batasnya.
Jawaban itu selalu ada bagi orang
yang tak pernah lelah mencarinya.
-
Cinta itu tak mengenal batasan
Yah melihat kisah cinta Andrew saya
jadi tertawa sendiri. Cinta yang ditemuinya benar benar tanpa batas.
Dari sekedar ingin belajar menjadi
manusia hingga sebuah penemuan akan sesuatu yang disebut cinta.
Perjuangan dan pengorbanan yang
dilakukannya pun benar benar luar biasa. Yang patut ditiru adalah ia berani
melawan ketentuan dan peraturan yang berlaku,karena ia tahu cinta itu adalah
sesuatu yang layak untuk diperjuangkan. Bukan sesuatu yang harus kalah hanya
karena ketentuan ketentuan yang dibuat oleh orang lain.
Saya mencintai anda atas
dasar adanya anda,bukan atas dasar orang lain
Kadang kita sendiri sering
mengatakan kebebasan akan bercinta,tapi kita juga sering tanpa sadar
melanggarnya. Bukankah kita sering menemui kata perbedaan agama,usia,suku,ras,kekayaan,bahkan
sekedar derajat kehidupan.
Masih mudah kita temui seseorang
yang berpisah karena hal seperti itu. Sedikit sekali yang berani mendobrak
kebiasaan yang berlaku tersebut.
Setidaknya di negara ini.
-
Bersyukur karena menjadi seorang
manusia.
Ada satu adegan saat di rumah sakit.
Saat itu Little Miss tergolek tak berdaya di rumah sakit. Andrew pun datang
menjenguknya. Saat didalam ruangan Andrew segera memegang tangan kanan Little
Miss. Andrew tersenyum saat melihat tangan kiri Little Miss yang memegang kuda
kecil dari kayu hasil ukiran tangannya puluhan tahun yang lalu. Tak lama
setelahnya Little Miss pun meninggal dalam genggaman tangannya. Portia yang
saat itu berada didalam segera menangis. Andrew yang melihat Portia menangis
hanya berujar bahwa itu tak adil. Rasa sakit karena kehilangan yang
dirasakannya sangat besar tapi ia tak bisa mengungkapkannya. Ia cemburu karena
tak bisa mengekspresikan kesedihannya.
Dan ia setelahnya ia pun menemui
Rupert Burns yang segera membantunya mewujudkan segala mimpi mimpinya.
Well perjuangannya untuk sekedar
mengeluarkan air mata saja sudah patut ditiru. Bahkan saat ini sendiri,banyak
manusia yang mengatakan bahwa air mata adalah sebuah kelemahan. Bahwa air mata
hanya untuk orang orang yang cengeng.
Yah padahal Tuhan menciptakan air
mata itu hanya memiliki 1 tujuan,untuk menyadarkan bahwa kita adalah manusia.
Bukankah cuma manusia yang diberikan
perasaan oleh Tuhan dan dapat mengekspresikannya.
Marah,sedih,tawa,tangis,sakit bahkan
sekedar kecewa.
Yah saja bahkan terkadang saya
sendiri lupa untuk mensyukuri atas dasar apa saya diciptakan. Menjadi manusia
adalah hal yang terindah,hanya saja kita terkadang lupa bagaimana untuk
mensyukurinya.
Bagaimana untuk merasakan dan
melakukannya. Jadi jangan takut untuk menangis,karena hal itu adalah hal yang
manusiawi.
Hal yang menandakan kemanusiaan kita
sendiri.
By the way film ini sendiri sebenarnya
menimbulkan pertanyaan buat saya, yaitu apakah artinya dari menjadi manusia itu
sendiri. Apakah kita hanya harus tampak seperti manusia?? Apakah sifat sifat
tak terduga dari kemanusiaan yang kita miliki?? Apakah itu yang namanya gairah hidup??
Film ini menginspirasi saya karena
Andrew memiliki semangat untuk menjalani hidup. Ia ingin menciptakan sesuatu
yang indah dan unik. Ia ingin mencintai, ia ingin tersenyum, ia ingin menjalani
kehidupan yang berisi pengorbanan kerja dan diisi dengan banyak hal yang tak
terduga.
Dia hanya ingin hidup kondisi
manusia dan dengan penuh semangat dia mengusahakan hal tersebut. Film ini saya sendiri
mempercayai akan menjadi tantangan tersendiri bagi orang orang untuk mengevaluasi
kehidupan mereka. Dan mempertanyakan diri mereka atas semua hal yang ditawarkan
dalam kehidupan, atau hanya menjadi robot dan menerima jalan yang diatur
sebelum anda atau dibuat oleh orang lain.
I don’t
want to life forever,I don’t want to love many girls. I just want to life as a
human,which can die anytime. I just want to life as a human,who loves 1 women
on my life.
Hold
her hands and say “I love you” with million ways.
I don’t
want to be immortal,I just want to live with a human ways.
Because
I am just a human
who can
cry and shed tears because something called love.
Kramat Jati 11
Agustus 2012
0 komentar:
Posting Komentar