(Jawaban)
Seminggu
kemudian Rama keluar dari rumah sakit, oleh
kesatuannya ia diberikan kesempatan cuti untuk memulihkan kondisinya. Sebenarnya
Rama ingin memanfaatkan kesempatan itu untuk bertemu dengan Bunga tapi hingga
sekarang Bunga masih belum memberikan kabar kepadanya.
Bunga
benar benar seperti menghilang dalam hidup Rama. Ia pun
memutuskan untuk kembali ke Jakarta dan bertemu dengan kedua orang tuanya. Ketika
akan keluar dari rumah sakit, ternyata
ada beberapa wartawan dari media cetak dan elektronik disana.
Keberadaan
mereka disana memang untuk mencari berita tentang korban korban gerakan
separatis kemarin. Tapi karena oleh
pihak rumah sakit dan para Tentara keberadaan mereka dianggap akan mengganggu para
pasien, maka mereka pun Cuma bisa menunggu di luar.
Rama
yang baru keluar dari rumah sakit tentu saja langsung dikerubungi oleh mereka. Para
wartawan pun segera menanyakannya banyak hal. Mulai dari
awal mula ia tertangkap sampai harapannya terhadap kondisi di Aceh.
“Lalu
apa yang ingin anda lakukan setelah ini saudara Rama??” Tanya
salah seorang wartawan.
“Hemm..saya
ingin kembali ke rumah dan memulihkan diri untuk sejenak.” jawab Rama.
“Adakah
orang yang ingin anda temui setelah pulang nanti saudara, Rama??” Tanya
salah seorang wartawan lain.
“Tentu
ada. Keluarga, sahabat dan
tentu saja saya sangat ingin bertemu dengan pujaan hati saya.” Jawab Rama sembari tersenyum.
“Ciiieeeeeeeeee........” Ujar
para wartawan serempak.
Setelah
beberapa pertanyaan, wawancara
pun segera diakhiri. Rama pun
pamit kepada para wartawan dan meminta doa mereka untuk kedamaian di Aceh.
Rama
pun segera kembali ke markas kesatuannya untuk mengambil beberapa barang
miliknya sebelum kembali ke Jakarta keesokan harinya.