(Gue Bebas)
Ma . . . malam minggu datang lagi
Malam yang bosan lagi
Malam minggu
Ma . . . malam minggu datang lagi
Malam minggu yang sepi
Malam ini sendiri
Malam yang bosan lagi
Malam minggu
Ma . . . malam minggu datang lagi
Malam minggu yang sepi
Malam ini sendiri
“Mannnnnnnnn……….Jangan kenceng kenceng nyetel
musiknye!!!”
Firman tak mendengar teriakan ibunya,ia masih tetap
asik mendengarkan musik di dalam kamar abangnya.
“Buukkkk….” Terkejut Firman bukan kepalang ketika
ada yang menepuk pundaknya dari belakang.
“Ahhh..emak,gangguin aye aje” Ujar Firman begitu
melihat siapa orang yang menepuk pundaknya.
“Lah abisan lo emak panggil kaga nyaut nyaut, dengerinn
musik ampe satu kampung bisa denger” Tukas Ibunya singkat.
“Yaelah mak,sepele banget seh” Jawab Firman
sekenanya
“Sepele sepele,bapak lo peyang !!! Yaudah mending lo
mandi sono,dari pulang kuliah ngejogrog aja kerjaannya di dalam kamar”
“Ogah ah,masih sore” Jawab Firman sembari merebahkan
dirinya lagi di kasur abangnya.
“Sore pegimane, Udah mau magrib juga”
“Yaudah bentaran,nanggung banget neh mak”
“Etdah neh bocah,susah banget dibilanginnya !!udah
perjaka males banget ngurus diri,gimana anak perempuan pada mau nyantol”
Firman tak mengindahkan perkataan Ibunya, ia malah
menarik bantal dan menyembunyikan wajahnya disana.
Melihat tingkah laku anaknya itu,sang ibu Cuma bisa
geleng geleng kepala.
Ia lalu pergi ke luar kamar dan kembali dengan membawa sebuah gayung di tangannya. Perlahan ia cipratkan air yang berada di dalam gayung itu ke arah badan Firman.
“Apaan neh….” Teriak Firman ketika merasakan
cipratan di sekujur tubuhnya. Amarah yang hendak diluapkannya seketika meredam
ketika melihat siapa orang yang telah menyiramnya.
“Eh..emak..hehe” Ujar Firman pelan
Emaknya tak menjawab,tapi wajahnya menyiratkan
sejuta amarah. Amarah yang siap meletus memancarkan lahar panasnya.
Dan…..
“Lo mandi ga,kalo kaga
emak seblok neh lo ntar pake aer”
Seketika
amarah itu pun meletus,menggelegar di dalam ruangan kamar. Firman tak lagi
menjawab,ia hanya bisa lari menghindari kemarahan Ibunya itu.
(Yang Manis)
Hari itu Firman disuruh menemani adiknya Yulia untuk
mengantarkan geplak,wajik dan dodol pesanan saudara Ibunya yang akan mengadakan
acara pernikahan.Mereka berjalan kaki kesana karena letak rumah saudaranya
memang tak begitu jauh dari tempat tinggal Firman.
“Anuunnn…”Tiba tiba seseorang memanggil Yulia dari
belakang. Anun adalah panggilan akrabnya di keluarga dan teman temannya.
“Eh..elo Rum,gue kira siape!!” Jawab Yulia singkat
begitu mengetahui siapa yang menyapanya.Itu adalah Arum,teman sepermainan Yulia
sejak kecil.
“Hehe..eh gimana hari minggu besok??jadi pergi
ga??”Tanya Arum.
“Lah jadi dong,Diana juga udeh gue bilangin kemaren”
“Asekk..” Teriak Arum kesenangan. Minggu nanti
dia,Yulia dan Diana (saudara dari Yulia) berjanji untuk pergi ke Dufan.
“Ehemm..ehem..gue kaga disapa neh rum??” Firman yang
merasa tak dianggap jadi gondok sendiri dibuatnya.
“Hehe..maaf bang Firman” Ujar Arum yang mengerti
dengan arti deheman dari Firman.
“Apa kabar Rum??dah lama banget dah ga maen ke
rumah” Tanya Firman
“Di rumah aja kok bang” Jawabnya singkat
Firman memang mengenal baik Arum,selain karena rumah
mereka yang tak terlalu jauh,sewaktu kecil Arum juga sering mampir ke rumahnya
untuk bermain dengan Anun.
Tapi yang Firman selalu ingat bahwa Arum adalah anak
yang berbadan gemuk,berkulit gelap dan cenderung bawel. Berbeda sekali dengan
apa yang dilihatnya sekarang.
Arum terlihat jauh lebih putih,badannya pun kini
lebih langsing. Kebawelan yang dulu selalu ditunjukkan perlahan memudar karena
pertumbuhan usianya.
Arum menjadi orang yang lebih kalem.
Firman yang memang sudah lama tak melihatnya jadi
pangling sendiri. Ia hanya bisa terdiam mempertanyakan kebenaran di depan
matanya.
“Wooiii…kedipin tuh mata..hahaha” Teriak Anun di
depan kuping abangnya yang dengan segera membuyarkan lamunan Firman.
“Etdah li,ga boleh liat orang seneng napa lo” Ujar
Firman sembari mengusap usap dadanya karena terkejut, gondok hatinya terhadap
tingkah laku adiknya itu.
“Hehehe..lagian lo bang,konsen banget liatin si
Arum!! Awas lo ntar suka lagi..hahaha” Gurau Anun meledek abangnya. Firman
hanya terdiam sambil menyembunyikan wajahnya yang memerah.
“Cantik yah Bang?? Tapi awas tuh bang,si Arum udah
ada yang punya..hehe” Ledek Anun lagi. Ia terus meledek tingkah laku abangnya
yang mulai salah tingkah itu.
Arum yang mendengar pembicaraan mereka hanya bisa
dibuat diam mendengarnya.
“Hahh..jamblang,ngeledek mulu kerjaannya !! yaud yuk
jalan ,berat
banget neh li” Ujar Firman seraya memberikan isyarat terhadap
barang barang yang dibawanya.
“Yaudah Nun, gue juga pamit duluan ye” Ujar Arum seraya
berlalu meninggalkan mereka berdua.
Firman dan Anun pun melanjutkan perjalanannya. Di
jalan Anun masih setia meledek abangnya itu.
“Si Arum cakep yah bang??” Tanya Anun kepada
abangnya.
“Hahh..maksud lo??” Firman pura pura tak mengerti
dengan maksud adiknya itu.
“Yaelah..masih kaku aja lo bang..hahaha”
Firman hanya tersenyum mendengar ledekan adiknya
itu. Memang seperti ada getaran aneh ketika ia melihat Arum. Belum lagi ketika
ia melihat senyum dari Arum.
Berdebar hatinya tak menentu.
Tapi seperti sebelum sebelumnya,Firman hanya
berusaha mengindahkannya. Bagi dirinya, mungkin itu hanyalah sesuatu yang
dirasa manis sesaat olehnya.
Andai kau sadar senyummu itu indah
Tertawalah
Andai kau tau tawamu memecah suasana
Bicaralah
Biar ku tau apa isi hatimu
Ungkapkanlah
Biar kita bisa bertukar pikiran
Jangan mencoba jadi bidadari
Kau gak perlu sempurna
Kau gak perlu berubah
Gak ada yang sempurna
Hanya senyumanmu yang kubutuhkan...
Tertawalah
Andai kau tau tawamu memecah suasana
Bicaralah
Biar ku tau apa isi hatimu
Ungkapkanlah
Biar kita bisa bertukar pikiran
Jangan mencoba jadi bidadari
Kau gak perlu sempurna
Kau gak perlu berubah
Gak ada yang sempurna
Hanya senyumanmu yang kubutuhkan...
Yang manis
Mendekatlah
Jangan membuat jarak dengan diriku
Bebaskanlah
Tak usah kau jaga semua kelakuanmu
Bisikkanlah
Andai kau malu untuk berbagi rasa
Ucapkanlah
Tak usah merangkai kata-kata yang indah
Jangan mencoba jadi bidadari....yeah....
Kau gak perlu sempurna
Kau gak perlu berubah
Gak ada yang sempurna
Hanya senyumanmu yang kubutuhkan... yang manis
Yang manis....
Mendekatlah
Jangan membuat jarak dengan diriku
Bebaskanlah
Tak usah kau jaga semua kelakuanmu
Bisikkanlah
Andai kau malu untuk berbagi rasa
Ucapkanlah
Tak usah merangkai kata-kata yang indah
Jangan mencoba jadi bidadari....yeah....
Kau gak perlu sempurna
Kau gak perlu berubah
Gak ada yang sempurna
Hanya senyumanmu yang kubutuhkan... yang manis
Yang manis....
To Be Continued
Crunchbreak : Ini adalah Cerita musikal, semua inspirasi dalam cerita ini berasal dari salah satu band favorit saya yaitu Slank.
Entah itu judul,jalan cerita,dan pastinya lagu lagu (yang ditulis miring berwarna merah).
Sebenarnya ide ini udah saya dapetin dari setahun yang lalu.
Tapi
Ahhh..entahlah saya tak tahu kenapa baru saya tulis lagi sekarang.
Jujur aja untuk cerita lanjutannya belum saya tulis..haha
Padahal ide itu terus mengalir di dalam kepala saya,bahkan untuk endingnya aja saya sudah ada di pikiran saya sejak setahun yang lalu. ^^
Saya tak tahu bagaimana cerita ini akan berjalan karena memang saya belum menulisnya.
Saya tak tahu bagaimana cerita ini akan berjalan karena memang saya belum menulisnya.
Seperti salah satu judul lagu Slank "Entah Jadi Apa"
Yuph,karena entah bagaimana saya menuliskan cerita ini kedepannya.
Kramat Jati 11-11-2011
Kramat Jati 11-11-2011
0 komentar:
Posting Komentar