Like A Wind Blow :
2014
berlalu seperti angin, yah setidaknya itulah yang saya rasakan. Tahun ini saya
seakan melewatkan begitu banyak momen. Tahun yang kurang meninggalkan kesan
buat saya pribadi. Mungkin karena segalanya terlampau lebih, sehingga takaran
rasa yang didapat menjadi kurang. Menjadi hambar. Dan jujur saja, kurang dapat dinikmati.
-_-
Well
beberapa hari ini ada tulisan yang selalu saya baca, tulisan saya sendiri yang
dibuat tahun 2013, tulisan tersebut adalah “Amazing 2013 Waiting 2014” link tulisannya --> http://awaludinnandar.blogspot.com/2013/12/amazing-2013-dan-mimpi-untuk-indonesia.html
Yah
intinya saya menulis beberapa harapan pada saat itu, diantaranya menyelesaikan
project menulis, project Indonesia Satu dan pendakian juga perjalanan ke beberapa
tempat.
“2014 akan
segera datang,untuk pribadi saya berharap semoga dapat menjadi pribadi yang
lebih baik lagi, dapat melanjutkan kuliah dan bekerja. Dari sisi pendaki, walau
hasrat tak lagi sekuat dulu namun saya masih ingin melakukan banyak pendakian. Argopuro,
Tambora, Latimojong, Raung, Binaiya dan Cartenz adalah tempat yang sangat ingin
saya tuju.
Sebagai seorang
traveller yang menyukai sejarah, saya sangat ingin pergi ke Ende, Nusa Tenggara
Timur (NTT) untuk melihat taman Pancasila. Lalu pergi ke museum Tsunami di Aceh
dan berkunjung ke ujung barat Indonesia yaitu Pulau Sabang. ”
Seperti
itulah kalimat dari tulisan tersebut, beberapa hal dapat tercapai namun banyak
hal yang belum.
Saya
belum berubah menjadi pribadi yang lebih baik, masih sering cuek dan dingin
terhadap sekitar. Lalu belum dapat melanjutkan kuliah dan mendapatkan pekerjaan
tetap.
Untuk
pendakian, saya belum dapat menyapa gunung-gunung yang saya sebutkan di atas.
Akan tetapi jujur saja, saya tidak terlalu mempermasalahkannya. Bagi saya itu
bukan hal besar yang harus dijadikan target, sebuah keharusan. Akan saya
biarkan berjalan seperti yang digariskan yang kuasa.
Namun
justru hal yang ditulis setengah hatilah yang tercapai. Dua harapan yang saya
tulis pada kalimat terakhir dapat tercapai.
Saya
dengan anehnya dapat pergi ke kedua tempat tersebut. Kedua tempat bernama
Museum Tsunami Aceh dan Pulau Sabang. Dua tempat tersebut bisa saya kunjungi
hanya karena garis takdir bernama pekerjaan. Yuph,selama lebih dari 2 bulan,
saya mendapatkan pekerjaan di Pulau Sabang.
-__-
Like A Love Grow :
2014
juga memberikan begitu banyak rasa didalamnya. Bisa dikatakan ini tahun penuh
cinta bagi saya, walau beberapa diantaranya harus berakhir pahit namun saya
mensyukuri setiap perjalanannya.
Bagaimanapun
kisah itu berakhir, jangan sampai terselip keraguan. Berikan saja doa kebaikan,
itu jauh lebih baik ketimbang sebuah ratapan.
Mereka
adalah wanita-wanita baik yang pernah saya temui. Sekalipun beberapa dari
mereka menjauh atau dijauhi, tentu saja memiliki sebuah alasan. Kisah tentang
mereka sedikit banyaknya nanti akan saya ceritakan di “Tentang Mereka, Wanita”.
Saya
mendapatkan banyak pelajaran dalam kisah dengan mereka dan di tahun 2015 nanti,
saya berharap bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi, agar seseorang yang
bersama saya nantinya merasa lebih nyaman bersama saya.
Bertumbuh
menjadi seseorang yang mencintai dengan lebih, dalam kata dan perbuatan.
-___-
Like A Goodbye Flow :
2014
juga memberikan banyak perpisahan bagi saya. Yah perpisahan disini lebih
banyaknya sih dalam arti jarang bertemu. Yuph karena sudah lulus kuliah, saya
menjadi jarang sekali bertemu dengan teman-teman dari Kopi Tubruk 31.
Orang-orang gokil yang selama 3 tahun terakhir begitu setia menemani
keseharian.
Ga
ada lagi ngopi bareng di sungai belakang kampus, ga ada lagi acara touring
bareng tiap akhir semester, ga ada lagi ribut-ribut karena tugas.
Yah
tapi itu merupakan salah salah satu konsekuensi perjalanan hidup. Roda
perputaran kehidupan yang tidak bisa kita hentikan.
Perpisahan
dengan teman yang pindah keluar kota, perpisahan dengan kerabat dan tetangga,
yang wafat.
Begitu
banyak hal yang akan saya rindukan di 2015 nanti.
Untuk
beberapa hal, saya juga seakan berjanji kepada diri saya sendiri untuk menguranginya.
Dan untuk beberapa hal, berusaha untuk mengubahnya.
Saya
akan tetap naik gunung, namun tidak akan naik dalam rombongan besar. Untuk
event pendakian pun, bisa jadi saya tidak akan terlalu banyak mengikutinya.
Kecuali permohonan itu datang dari orang yang sangat saya hormati.
Untuk
urusan mendaki saya sebenarnya ga mau terlalu banyak berjanji, karena agak
sulit juga hahahaha!!
Karena
ini hal yang saya sukai dan juga teman-teman terbaik saya berasal dari hobi
ini. Kalaupun belum sepenuhnya bisa melaksanakannya, setidaknya saya akan berusaha
untuk menguranginya. Tidak lagi segila tahun 2012 hingga 2014 ini.
Ah
2015 nanti, semoga saya bisa melakukan pendakian solo atau menjadi solo
traveler. Saya menyukai keramaian, tapi ada kalanya saya sangat ingin sendiri.
“Ada saatnya
dalam hidupmu, engkau ingin sendiri saja
bersama angin. Menceritakan seluruh rahasia, lalu meneteskan air mata – Bung
Karno, 1933”
Saya
adalah tipikal manusia yang masih terpengaruh mood. Kalau lagi ingin sendiri,
saya pasti akan menyepi. Semua komunikasi pasti terputus. Ga peduli orang
tua,pacar,saudara,teman atau seorang
presiden pun, pasti akan saya acuhkan. Egois memang, tapi ya itulah saya. Untuk
hal ini, mungkin hanya nyokap yang paling ngertiin. Tapi sesendiri apapun, bersama
jauh lebih baik kok.
“Sendiri memang
baik, namun bersama jauh lebih menarik.”
Like
A Life Change
2015
sudah di depan mata. Banyak harapan yang ingin saya tuliskan, namun secara
keseluruhan, pada tahun 2015 nanti saya ingin menjadi manusia yang lebih berusaha
lagi. Lebih bersemangat lagi.
2015
juga meneruskan harapan-harapan yang masih tertinggal di tahun-tahun
sebelumnya. Setidaknya, bisa menjadi pribadi yang lebih memperjuangkan sesuatu
hal yang diimpikan. Dan segala sesuatu yang dijalani menjadi lebih mapan. Mapan
dalam berhubungan,mapan dalam karir.
Dapat
meneruskan perjalanan berbagi kepada sesama dalam gerakan “1 pendaki/pejalan 1
buku”. Dapat lebih banyak menulis dan berlalu meninggalkan segala hal
tentangnya.
Semoga
saja, hidup dapat membawa saya ke arah yang lebih menantang,lebih berbahaya.
Dan semoga saya diberikan kekuatan, untuk melewatinya.
Amin
!!!
2014
telah berlalu.
Like a wind blow, you can feel the presence, but you
can’t stop for loving.
Like a love grow, you can feel your heart beating,
but you can’t stop the feeling.
Like a goodbye flow, you can feel the sadness, but
can’t stop for walking.
Like a life change, you can feel the difference, but
can’t stop for learning.
LIFE is look a like, can blow, can grow, can flow.
Life certainly meet the end. But how far and how close we can interpret it. It
depends on what we do now.
So don’t stop the feeling, loving that moment. Even
when your heart feel heartbreaking, don’t stop for walking. That’s only one way
for you to learning. About this LIFE.
Kramat Jati, 1
Januari 2015
0 komentar:
Posting Komentar