Aku
baru menyadari
Betapa
aku kehilangannya
Dia..
Yang
dulu selalu hadir dalam hariku
Dia..
Yang
dulu selalu ada untuk diriku
Dia..
Yang
selalu ada berbagi denganku
Kini
telah pergi menjauh
Aku
telah berusaha
Melupakannya
Baik
dalam setiap kataku
Entah
dalam setiap gerakku
Tapi
Aku
tak bisa mendustai hati
Aku
tak bisa membohongi diri
Senyum
itu
Kurindu..
Tawa itu
Kunanti..
Aku
merindukan setiap tutur lembutnya
Aku
menantikan setiap lembut belainya
Aku
merindukan saat manja bersamanya
Mata
itu..
Bibir
itu..
Rambut
itu..
Aku
merindukannya
Aku
tak bisa berbohong
Dan
mengatakan “aku sudah melupakannya”
Aku
telah mencoba
Mengisi
hariku dengan tawa
Berusaha
menyibukkan hariku
Tapi
Aku
masih saja merindukan tiap saat
Bersamanya..
Aku
masih saja mendambakan tiap waktu
Dengannya..
Dia
Seperti
pelangi
Selalu
datang untuk mewarnai hariku
Dia
Seperti
mentari
Selalu
datang menguatkanku dikala lemah
Dia
Seperti
pelita
Selalu
menyinariku di tengah kegelapan yang mendera
Aku
tahu
Bahwa
kau masih mencintaiku
Kau
juga tahu
Bahwa
akan selalu ada bagian dalam hatiku untukmu
Tapi
kita berdua juga tahu
Bahwa
kisah ini tak mungkin lagi berjalan
Karena
sesuatu yang tak mungkin kita ingkari
Dan
itu tak mungkin dipungkiri
Sayang..
3
tahun bersamamu adalah saat yang terbaik
Tak
banyak yang tahu tentang kisah yang kita jalani
Dan
sampai akhir pun tak banyak yang tahu
Karena
dunia adalah cinta kita
Dan
bukan cinta yang harus terbagi oleh dunia
Seperti
janji kita
Untuk
selalu merahasiakan ini
Sayang..
Kau
mengertiku
Seperti
kapas yang menyerap air
Kau
selalu memahamiku
Seperti
daun yang tertiup angin
Kau
tahu sifatku..
Aku
adalah penyendiri di tengah keramaian
Aku
adalah pelamun di tengah teriakan
Dan
kau menutupi semua kekuranganku
Sayang..
Ini
telah menjadi keputusanmu
Untuk
melupakan perjalanan cinta ini
Dan
pergi menjauh dari sisiku
Percayalah
sayang
Aku
menghormati keputusanmu
Aku
juga takkan pernah membencimu
Sayang
percayalah
Aku
takkan melupakan tiap saat bersamamu
Aku
akan selalu mengingatmu
Dalam
tiap deru nafasku
Dalam
tiap detak jantungku
Aku
akan selalu mengenangmu
Sebagai
bagian terindah dalam hatiku
Sayang..
Memang
saat ini aku akui
Aku
sedang kesulitan untuk melupakan kisahku denganmu
Saat
ini aku akui
Aku
masih tak bisa melupakan bayang wajahmu
Tanpamu
Aku
bagai Puisi Tak Berima
Aku
tak tahu kemana melarikan tiap kataku
Aku
seperti kehilangan semangat dalam baitku
Tapi
sayang..
Aku
akan belajar dan akan terus belajar
Melupakanmu
Meski
itu sulit untuk kuhadapi
Aku
akan terus belajar
Untuk
membuat puisi baru dalam hidupku
Meski
itu bukanlah denganmu
Sayang..
Berjanjilah
kepadaku
Untuk
menjadi wanita yang tangguh
Untuk
menjadi wanita yang hebat
Jadilah
seseorang yang membanggakan bagi orang yang kau sayangi
Jadilah
selalu pelita itu
Sayang..
Jangan
pernah menyesali sedihmu
Karena
melalui sedih kita belajar untuk menjadi kuat
Jangan
pernah mengutuk tangismu
Karena
melalui tangis kita belajar untuk tersenyum
Sayang..
Kini
berjanjilah kepadaku
Kita
boleh melupakan cinta ini
Tapi
Jangan
pernah lupa akan persahabatan yang pernah kita jalani
Kini
demiku
Berbahagialah
disana
Belajarlah
untuk mencintainya
Jadilah
mentari untuknya
Dan
tataplah masa hidupmu semakin baik ke depan
Percayalah
Bahwa
doaku akan selalu bersamamu
Wahai
Wanitaku
^_^
Nandar
Awaludin – Rima Dalam Diri
0 komentar:
Posting Komentar