''Manusia ibarat
petani di alam ini,dengan bumi sebagai ladangnya.
Tumbuhan
berperan sebagai palawijanya dan hewan sebagai ternaknya''
-_-
Dahulu kala,di sebuah negeri nun jauh disana.Hiduplah seorang petani bernama Manusia.Dia mempunyai ladang bercocok tanam yang bernama Bumi. Di dalam ladang itu petani menanam tanaman pangan/palawija yg biasa disebut Flora.Tak jauh dari sana,ada sebuah kandang hewan. Isinya adalah ternak milik petani yg bernama Fauna.
Setiap hari,petani selalu rajin berkunjung ke ladangnya. Dia sangat menyayangi ladangnya. Mulai dari menanam,menyebar benih,membajaknya sampai panen semua dilakukannya sendiri. Dia juga sangat menyayangi hewan ternaknya.
Dahulu kala,di sebuah negeri nun jauh disana.Hiduplah seorang petani bernama Manusia.Dia mempunyai ladang bercocok tanam yang bernama Bumi. Di dalam ladang itu petani menanam tanaman pangan/palawija yg biasa disebut Flora.Tak jauh dari sana,ada sebuah kandang hewan. Isinya adalah ternak milik petani yg bernama Fauna.
Setiap hari,petani selalu rajin berkunjung ke ladangnya. Dia sangat menyayangi ladangnya. Mulai dari menanam,menyebar benih,membajaknya sampai panen semua dilakukannya sendiri. Dia juga sangat menyayangi hewan ternaknya.
Mulai
dari memberi makan,membersihkan kandang,menggembalakannya,semua dilakukan oleh
petani sendiri.
Bagi petani,ladang dan ternaknya adalah segala-galanya.Walau terkadang berat,tapi dia sangat mencintai apa yang dilakukannya.Tak pernah ada keluh yang terucap dari bibirnya,tak pernah ada peluh yang tak disyukurinya.
Siang itu begitu terik,saat itu petani sedang berteduh di saung dekat ladangnya.Dari kejauhan terlihat seseorang menuju ke ladangnya.Orang itu terlihat sangat rapi.
Bagi petani,ladang dan ternaknya adalah segala-galanya.Walau terkadang berat,tapi dia sangat mencintai apa yang dilakukannya.Tak pernah ada keluh yang terucap dari bibirnya,tak pernah ada peluh yang tak disyukurinya.
Siang itu begitu terik,saat itu petani sedang berteduh di saung dekat ladangnya.Dari kejauhan terlihat seseorang menuju ke ladangnya.Orang itu terlihat sangat rapi.
Dandanannya
sangat perlente,mengenakan setelan jas lengkap dengan dasinya ditambah dengan
topi koboy dan sepatu bootnya.
Petani
mengenali orang itu. Dia adalah Teknologi,teman
petani dari kota.
Teknologi adalah orang yang cerdas dan berpikiran maju. Dia selalu berpikir perkembangan adalah segalanya.Pada awalnya teknologi adalah teman yang baik.
Teknologi adalah orang yang cerdas dan berpikiran maju. Dia selalu berpikir perkembangan adalah segalanya.Pada awalnya teknologi adalah teman yang baik.
Dia
membantu petani dengan segala pengetahuannya.
Teknologi memberikan ilmu untuk menggunakan pestisida,dari pada menunggu bantuan alam. Dia juga mengajarkan cara memakai mesin bajak,daripada menggunakan tenaga hewan seperti kerbau.
Pada akhirnya,Teknologi meminta imbalan dari petani. Dia berharap bisa membeli beberapa petak tanah dari petani.
Petani pun mengabulkannya....
Lalu teknologi mengajak temannya dari kota yang bernama Industri. Bersama industri pula teknologi akhirnya mendirikan pabrik pabrik disana,mereka pun meraup keuntungan besar dari pabrik pabrik itu.
Teknologi memberikan ilmu untuk menggunakan pestisida,dari pada menunggu bantuan alam. Dia juga mengajarkan cara memakai mesin bajak,daripada menggunakan tenaga hewan seperti kerbau.
Pada akhirnya,Teknologi meminta imbalan dari petani. Dia berharap bisa membeli beberapa petak tanah dari petani.
Petani pun mengabulkannya....
Lalu teknologi mengajak temannya dari kota yang bernama Industri. Bersama industri pula teknologi akhirnya mendirikan pabrik pabrik disana,mereka pun meraup keuntungan besar dari pabrik pabrik itu.
-__-
Beberapa tahun pun berlalu,petani hanya bisa termangu meratapi nasibnya. Ladang yang dulu dibanggakannya kini hancur terkena polusi dari pabrik.Tak ada tumbuhan yang mampu tumbuh di dalamnya. Hewan hewan ternak kesayangannya pun kini musnah,semua mati terserang penyakit yang sampai sekarang belum diketahui namanya.Tanah petani yg dulu luas,kini telah habis dia jual kepada teknologi. Teknologi pun mengubahnya menjadi pabrik pabrik.
Kini petani hanya tinggal di gubuk kecil. Setiap hari dia hanya bisa duduk di
kursi reotnya,meratapi keberadaan tanah yg dulu hijau,kini gersang dan
tandus.Setiap waktu hanya debu jalanan yg setia menemani. Air sungai pun tak
lagi jernih,habis tercemar oleh limbah pabrik.
Petani hanya terdiam dan menangis meratapi keberadaannya. Hanya sesak yang bertumpuk,menggumpal sesak dlm nafasnya.
Kata Untuk Dunia - Nandar Awaludin
Crunchy : Sehebat apapun teknologi mengubah manusia,bila pada akhirnya bumi tak dirawat. Itu sama saja merugikan manusia itu sendiri.
Petani hanya terdiam dan menangis meratapi keberadaannya. Hanya sesak yang bertumpuk,menggumpal sesak dlm nafasnya.
Kata Untuk Dunia - Nandar Awaludin
Crunchy : Sehebat apapun teknologi mengubah manusia,bila pada akhirnya bumi tak dirawat. Itu sama saja merugikan manusia itu sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar