Tau
CALCIOPOLI ga??Bagi pecinta sepakbola
khususnya pecinta Serie A/Liga italia pasti pernah mendengar kata ini.
Calciopoli
atau Moggiopoli (mengacu kepada nama tersangka utama yaitu Luciano Moggi)
adalah skandal pengaturan skor pertandingan dalam liga sepakbola italia yang dibuka pada Mei 2006 oleh polisi Italia,
melibatkan juara liga Juventus, dan klub-klub
terkemuka lainnya seperti A.C. Milan, Fiorentina, dan Lazio. Mereka dituduh
mengatur permainan dengan memilih wasit tertentu, dan
beberapa pemain dituduh memperjudikan pertandingan sepak bola secara ilegal.
Penyelidikan
ini mencakup tuduhan pengaturan skor oleh beberapa klub terkenal, termasuk
Juventus, A.C. Milan, Fiorentina, dan Lazio. Keempat klub yang sedang
diselidiki ini adalah klub asal dari 13 pemain Italia dalam Piala
Dunia FIFA 2006.
Skandal ini pertama ditemukan karena penyelidikan doping di Juventus, di
mana beberapa alat penyadap dipasang. Transkrip pembicaraan telepon diterbitkan
di surat-surat kabar Italia,di antaranya adalah pembicaraan manajer umum
Juventus, Luciano Moggi pada musim
pertandingan 2004-05 mengenai pengaturan pertandingan, perjudian, dan pemalsuan
catatan keuangan. Moggi sendiri kemudian diberi sanksi dilarang aktif di
persepak bolaan selama lima tahun.
Yuph
itulah sekedar kata kata yang gw tau tentang calciopoli (dari wikipedia juga
sebenarnya..hehe).
Terus
Nurdinopoli tuh apa??
Nurdinopoli
mengacu kepada nama ketua PSSI kita Nurdin Halid.Ketua PSSI yang (ngakunya)tak
pernah gagal.
Apa
hubungannya Moggiopoli dengan Nurdinopoli??kalo dari perspektif gw seh banyak
banget,dan sebenarnya ga terlalu beda jauh.Hanya saja jika Moggiopoli sudah
dihentikan dan para pelakunya sudah ketahuan dan diberikan hukuman,maka lain
halnya dengan Nurdinopoli.
-_-
Kita
semua tahulah bagaimana penegakan hukum di negara ini,asal ada duit aparat
setinggi apapun bisa ditawar(bahkan yang tertinggi sekalipun).Yah bukan berarti
semuanya jelek seh,hanya saja dan jujur saja sebenarnya kejujuran di aparat
hukum negara ini tuh sudah mendekati titik nadir.
Anyway
kembali ke Puang (panggilan untuk Nurdin dalam bahasa makasar),jujur aja pas
awal dia menjabat gw benar-benar excited banget dengan janji-janjinya untuk
memajukan sepakbola negeri ini.
Puang
seperti memberikan angin segar di wajah persepakbolaan Indonesia yang
seperti jalan di tempat.
Yah
walaupun pada akhirnya kita semua tahulah gimana jalannya, semuanya kini tinggal janji dan harapan kosong belaka.
Apalagi
kita semua tahu dalam perjalanan kepemimpinannya Nurdin juga pernah dipenjara
karena kasus korupsi minyak goreng.
God..mungkin
Cuma di Indonesia aja kali yah yang institusi di negaranya bisa dipimpin oleh
mantan napi (korupsi).
Saat
dipilih kembali Nurdin berkelit bahwa ia
dipenjara karena kasus di luar institusi yang dipimpinnya kala itu (dalam hal
ini ya PSSI),dan dia bilang ga ada kaitannya sama sekali ma PSSI (plis deh
korupsi is number 1 in this country)
Gila
yah !!
Bahkan
seorang Sepp Blatter (Pemimpin FIFA) dibuat mati kutu ma Nurdin.
Sok
tau banget lo dar??
Bukan
sok tahu tapi inilah kenyataannya.
Kalo
mau Blatter pasti bisa mengusir Nurdin dari tahtanya sekarang,yaiyalah dia kan
pemimpin tertinggi dari konstitusi persepakbolaan di bumi ini.
Tapi
sayangnya Blatter tidak punya kemaluan eh keberanian untuk itu.
Jujur
aja dalam hal ini bukan salah Blatter juga seh tapi lebih kepada kehebatan dari
Nurdin aja untuk berkelit.
Loh
kok bisa??
Jelas
bisa,Nurdin dengan hebatnya memanfaatkan kehebatan dari Blatter sendiri yaitu “JANGAN
MENCAMPUR SEPAKBOLA DENGAN POLITIK”
Yuph
patut diingat bahwa Blatter sangat membenci jika sepakbola yang dipimpinnya
dicampur aduk dengan politik.
Ga
percaya??coba aja lihat nasib timnas Brunei Darussalam,Peru atau Samoa yang
kini dibekukan dari kancah persepakbolaan karena campur tangan dari
pemerintahan negaranya.
Yuph
Nurdin dengan sukses memanfaatkan celah itu,dan seperti mengatakan kepada
Blatter “The business is out from football Sir”
Hebat
bukan Pemimpin kita ini,seorang Blatter aja sampai tidak mampu berbuat apa-apa.
Tapi
kalo boleh jujur,FIFA juga sebenarnya ga jauh dari politik
Maksudnya
apa ndar??
Bukankah
udah jelas dari pemilihan Rusia dan Qatar kemarin sebagai Tuan rumah Piala
Dunia 2018 dan 2022 kemarin (yang oleh sebagian kalangan disebut sebagai
kemenangan negara minyak).Bukankah sudah jelas ada yang aneh dari pemilihan
keduanya??
Rusia..dari
segi apapun Rusia jelas kalah dengan calon tuan rumah lainnya seperti
Inggris,Belanda,USA,Spanyol dan Portugal atau Belgia.
Lalu
mengapa Rusia bisa menang??sory its just my opinion yah,THEY WIN BECAUSE
MONEY.Yuph,Rusia adalah salah satu penyandang dana terbesar buat FIFA.
Tapi
faktor yang lebih dari itu adalah kemampuan Tim Bidding Rusia untuk melobi
negara lain untuk memilih Negaranya.
Yah
sesuatu yang tak dimiliki negara lain semisal Inggris yang hanya mengandalkan
David Beckham seorang.
Tapi
yang lebih menggelikan lagi adalah terpilihnya Qatar.
Kenapa??
Pertama
dari sisi apapun Qatar pasti kalah dengan negara pesaingnya semisal
Jepang,Korea Selatan,Australia,Indonesia (yang sayangnya batal ngikut karena
Pemerintahnya pengecut)atau Meksiko.
Plis
deh,tau ga cuaca Qatar pas bulan Juni-Juli bulan dimana Piala Dunia
diadakan??yang jelas panas banget karena selain mereka Negara Gurun,pada saat
itu Qatar juga mengalami musim panas.
Wow..ga kebayang kan panasnya.
Lagipula
gw sungguh ga terbayang gimana rakyat Qatar yang rata rata muslim menyambut
Piala Dunia.
Maksudnya apa dar??
Yuph
patut kita ketahui dan pahami bersama,event Piala Dunia sekarang ini bukan
hanya mengenai sepakbola semata.Piala Dunia ibarat sebuah waralaba besar untuk
meraih keuntungan.
Ga
percaya??coba aja tanya FIFA berapa keuntungan mereka pas Piala Dunia 2010 kemarin.Mulai dari hak siar,sponsor dan segala
tetek bengek lainnya.Atau ga tanya aja sama tuan rumah Piala Dunianya yaitu
Afrika Selatan.
Berapa
keuntungan yang mereka raih dari kunjungan mendadak jutaan wisman (wisatawan mancanegara) yang datang
melihat Piala Dunia.Nah yang gw khawatirkan terjadi di Qatar ada 3 hal,yang
pertama tentu aja Miras.
Yuph
minuman keras adalah hal wajib di setiap event Piala Dunia,bahkan mereka adalah
salah satu sponsor terbesar.Yang kedua adalah wisman itu sendiri??yuph patut
diingat kebanyakan pelancong mancanegara rata rata berpikiran sangat bebas.
Saking
bebasnya mereka lebih sering memakai baju yang bisa dibilang buat ciut Pak Haji
eh nyali maksud saya.
Ga
kebayang kan gimana muslim di Qatar menerima kehadiran bikini di jalan jalan??yang
jelas seh bakal sering keluar dan terdengar kata astagfirullahalazim pas event
Piala Dunia besok.
Nah
yang ketiga adalah hal yang mungkin paling sulit dihindari,karena pada setiap
event Piala Dunia pasti jadi salah satu bisnis yang diminati wisman.
Apakah
itu??hal itu tak lain adalah bisnis (maaf) Pelacuran.
God
gw sungguh ga kebayang gimana rakyat Qatar menanggapinya nanti??satu hal seh
udah pasti ditolak,tapi percayalah bahwa mafia bukan milik Indonesia
seorang.Percayalah bahwa di dunia ini masih ada mafia di atas mafia yang akan
mengusahakan segalanya atas nama uang.
Okeh
lalu kenapa mereka bisa menang dar??pertama karena kemampuan tim Biddingnya
untuk melobi negara lain untuk memilihnya.Bahkan ada kecurigaan dari Negara
tertentu bahwa Qatar menyogok Negara lain untuk memilihnya.
Yang
kedua karena the power of money,yuph kita ga bisa bohong bukan bahwa Qatar
adalah Negara yang makmur.
Dan
yang ketiga dan paling menggelikan adalah ketakutan dari Blatter sendiri??Yuph perlu
anda ketahui semua bahwa sebentar lagi ada pemilihan Ketua umum FIFA.Dan perlu
anda ketahui bersama bahwa selain Blatter (lagi)yang mencalonkan diri,Cuma ada
satu calon yang berani maju melawannya.
Siapa
dia??dia adalah Mohammad bin hammam,saat ini dia adalah ketua AFC (Asean
Football Federation/ketua sepakbola Asia).
Dan
yang perlu anda ketahui semua bahwa Mohammad Bin Hammam adalah orang Qatar.
Menggelikan
bukan..^_^
Bukankah
secara ga langsung Blatter seakan ingin menyatakan ia takut dengan
pencalonan Bin Hammam.
-__-
Now
back to PSSI,sebenarnya apa seh yang salah dengan institusi yang satu
ini??Sistem organisasi sudah terstruktur dengan baik,kompetisi pun sudah
dimiliki,sarana dan prasarana pun walau belum cukup baik sudah dipunyai.
Lalu
apa yang salah??
Kalo
dari perspektif gw ada 3 kesalahan paling mendasar dalam tubuh PSSI,
1.TAK PERNAH
BELAJAR
PSSI
seakan tak pernah belajar dari kesalahan dan kekurangannya,mereka seakan enggan
unuk intropeksi dirinya sendiri.Lihat saja dari sistem kompetisi yang kita
miliki.Tiap tahun hanya mengandalkan dana APBD,tiap musim kompetisi sering ada
keributan baik dari pengurus klub maupun dari suporter,bahkan terkadang lebih
sering berganti format kompetisi(dari galatama sampai ISL sekarang ada kali 5x
lebih berganti format).
Saya
heran bukankah J-League(liga profesional Jepang) meniru format kompetisi dari
Negara ini??Tapi mengapa justru mereka sekarang yang lebih baik dan lebih maju.
Dari
sarana dan prasarana pun seperti tinggal nunggu rubuhnya saja,tanpa ada
perbaikan berarti.
Lalu
keadaan itu diperparah dengan sistem pembinaan pemain muda yang seakan mati di
tempat.Bukankah sudah terlalu lama kita merindukan sosok seperti (alm) Ronny
Patinasarany atau Robby Darwis yang lahir dari pembinaan negeri ini.
Bukankah
lebih baik membina anak muda di Negara ini ketimbang hanya mengandalkan proses
Naturalisasi.Percayalah jika sistem pembinaan berjalan baik,semuanya juga akan
berlangsung baik.
Spanyol
tidak menciptakan skuad juaranya dalam 1
malam,butuh proses yang panjang dan melelahkan untuk itu.Tinggal menunggu
kesabaran semua pihak saja dalam prosesnya,menunggu dan bersabar dalam hasil
akhirnya.
2.SELALU MERASA
PALING BENAR
Yah
mungkin ini salah satu sifat terjelek PSSI,selalu merasa benar dan tak mau
mengakui kesalahannya.Masih ingat kan Kongres Nasional Sepakbola Indonesia yang
diadakan tahun kemarin??acara yang digagas oleh Presiden kita sendiri,Pak SBY.
Acara
itu sebenarnya sindiran halus dari Presiden dan semua pecinta sepakbola tanah
air agar Nurdin segera turun dari tahtanya.
Tapi
apa lacur,acara itu berujung hambar tanpa menghasilkan faedah yang bermanfaat
untuk sepakbola negara ini.Nurdin seakan menang telak di kongres itu,sekali
lagi ia berhasil memanfaatkan (ketakutan) dari musuh-musuhnya terhadap hal yang
akan terjadi jika mereka ikut campur??
Yuph,hal
yang sudah pasti berupa pembekuan kegiatan sepakbola dari FIFA.
Bagi
yang melawan mungkin nasibnya akan seperti Pak Saleh Mukadar,pengurus dari
Persebaya Surabaya.
Memang
seh imbasnya ga langsung kepada Pak Saleh tapi lihatlah klub yang dipegangnya.
Persebaya
secara aneh terdegradasi dari Divisi Utama kala itu,padahal nilai mereka sudah
aman walau agak kritis dan tak berbeda jauh dengan tim yang terdegradasi.
Tapi
sekali lagi PSSI menunjukkan kediktatorannya.Persebaya dinyatakan tidak sah
menang atas (kalo ga salah) tim Persik Kediri.
Padahal
saat itu Persebaya sudah dinyatakan menang WO atas Persik.Saat itu Persik
dinyatakan kalah karena gagal menggelar pertandingan.
Tapi
sekali lagi PSSI seakan ingin menunjukkan “who is the king in here”,Yuph Persik
dianggap belum kalah dan mereka pun diharuskan menggelar ulang pertandingan
itu.Dan hasilnya pun sudah bisa ditebak.
PERSIK
MENANG,PERSEBAYA PUN TERDEGRADASI.
Pak
saleh pun meradang,tapi malah dijatuhkan sangsi oleh PSSI.
Yang
parah dan belum lama terjadi adalah ketika habis semifinal kemarin.Semua pasti
masih ingat ketika Timnas kita diajak wara wiri ga jelas ke suatu pesantren dan
ke tempat Pak Aburizal Bakrie.
Doa
itu memang penting,sangat penting.Tapi ga ada salahnya kan jika kita berdoa
masing masing tanpa harus mengajak Timnas??bukankah lebih baik mereka
berkonsentrasi dulu buat pertandingan final esok.
Dan
yang lebih parah adalah safari ke tempat Pak Aburizal Bakrie.Niatnya seh baik
buat memberi bonus buat Timnas kita.
Tapi
pertanyaannya Cuma satu??apa ga terlalu cepat Pak??bukannya pemberian bonus
tidak pada saatnya malah memberi tekanan luar biasa buat Timnas.
Bukankah
itu seperti memberi batu besar untuk diletakkan di pundak pemain Timnas.
Kami
tahu kok bahwa Pak Aburizal adalah bakal calon Presiden 2014 besok dan saya
juga tau kok bahwa Pak nurdin adalah teman baik dan teman satu partai bapak.Hanya
suatu halangan ruarr biasa yang bisa mencegah pencalonan Pak Aburizal.Tapi
bukankah ga ada salahnya menahan diri untuk kepentingan Timnas sendiri.
Tapi
biang kerok dari semuanya tentu aja Nurdin Halid.Emang ga ada matinya neh
orang,bahkan seorang Riedl sendiri ga tau dibawa kemana Timnasnya.
Riedl
merasa kecolongan oleh ulah Nurdin pada waktu itu,ia mengatakan kepada media
bahwa kegiatan itu bukanlah bagian dari programnya.
Yuph,kami
tau kok om siapa dalangnya.
Dan
sang dalang malah merasa tidak bersalah dan malah mengatakan bahwa Riedl
terlalu kaku.
Dan
hasilnya pun sudah bisa ditebak “INDONESIA GAGAL DI FINAL”
Ada
bermacam opini tentang kekalahan itu.Selain karena hal di atas harus diakui
bahwa timnas kita memang masih bermental tempe.
Dan
yang paling extreme adalah isu penjualan pertandingan oleh PSSI.Hal itu pertama
dibuka oleh surat kaleng Elly Cohen yang menyatakan ada isu penjualan partai
final oleh PSSI.
Terlepas
dari benar atau tidaknya kini hal ini sedang diselidiki oleh Menegpora,walau
saya amat sangat berkeyakinan bahwa hal ini hanya akan mengendap dan cenderung
dilupakan.
Yuph
itulah sistem birokrasi negara ini
Tapi
kalo boleh jujur,jauh sebelum Elly Cohen menulis surat kaleng buat
Presiden.Saya dan teman saya juga sempat membahas masalah penjualan
pertandingan final itu.
Saat
itu tanggal 3 januari,tepat ketika hari pertama selepas liburan kuliah.Saya dan
sebagian teman yang lain membahas masalah Final AFF,banyak teman yang
berpendapat kita kalah karena masalah mental dan masalah tekhnis lainnya.
Tapi
ada satu teman saya yang berpendapat berbeda.Dia mengatakan bahwa pertandingan
itu sudah diatur sebelumnya.Ada pihak pihak tertentu yang memang sengaja
membuat timnas kelelahan dan kemudian mengatur sebegitu rupa agar timnas
kalah.Yah intinya seh ada semacam transaksi untuk final itu.
Saat
itu saya belum terlalu percaya dan terlalu yakin akan kata katanya.Asas praduga
saya masih terlalu sehat kala itu.
Tapi
kini saya kok malah kepikiran terus yah kata katanya.Saya kok malah makin yakin
yah dengan kata kata teman saya itu.
3.TAK TERBUKA
Yuph,ga
Cuma PSSI tapi inilah salah satu sifat jelek dari semua Institusi di Negara
ini.Semua seakan berlomba buat menutupi yang tengah terjadi di Institusinya.
Ga
ada keterbukaan,ga ada kejujuran
Hanya
kediaman yang diperoleh oleh publik,hanya jawaban kosong yang kita ketahui.
Contohnya
aja PSSI,mereka tak pernah terbuka soal keuangannya.Yang kita ketahui Cuma
kontroversi aja mengenai keuangan itu.
Mulai
dari hotel yang lupa dibayar (ngakunya seh lupa) hingga keterlambatan bonus
buat Timnas.
Yuph,bisa
diambil kesimpulan bahwa manajemen PSSI sangat amburadul.Mereka kurang bisa
saling berkordinasi satu sama lain.Dan lucunya mereka seakan ga mau mengakui
hal ini,mereka malah semakin tertutup akan kondisinya.
Padahal
kita tahu bahwa tiap tahun PSSI disubsidi oleh FIFA,bahkan bukan hanya oleh
FIFA tetapi juga oleh Pemerintah.Belum lagi Guyuran dari sponsor untuk memutar
kompetisi (dari sponsor utama yaitu Djarum Super aja totalnya Rp 40 M loh).Ditambah
hak siar yang nilainya juga mencpai miliaran.
Lalu
kemana semua uang itu??ah hanya Tuhanlah yang tau,kemana kejujuran itu pergi.
PSSI
juga tak pernah mau terbuka dengan sistem kepengurusannya.Bagi mereka selama
cocok dan saling bisa membantu dan ga jadi penghalang,orang itu pasti akan
dilanggengkan kekuasaannya.Lihat saja contohnya pada jabatan Sekjen PSSI yang
dipegang oleh Pak Nugraha Besoes.
Mungkin
sebagian udah pada tahu bahwa beliau memegang jabatan itu sejak tahun 1983.
Yuph
1983,berarti beliau sudah ada di posisi itu selama kurang lebih 27 tahun.
Wow
sebuah jabatan terlama mungkin setelah Pak Harto.Pak Nugraha Cuma sekali
lengser ketika ia berselisih paham dengan Agum Gumelar waktu itu(itu juga Cuma
sebentar sebelum akhirnya dijadiin Sekjen lagi pas era Nurdin).
Jujur
aja saya ga tau gimana cara pemilihannya,kok bisa dia mulu Sekjennya??padahal
sudah jelas bukan bahwa selama Pak Nugraha jadi Sekjen selalu berakhir dengan
kegagalan (total 14x SEA GAMES dan 7x ASIAN GAMES).
Dan
kita pun akan semakin bingung dengan sistem pemilihan Ketua umumnya.
Belum
lama ini tim verifikasi bakal calon Ketua Umum PSSI hanya meloloskan 2
nama,yaitu Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie saja.
2
calon lain yaitu George Toisutta dan Arifin Panigoro dinyatakan gagal lolos
seleksi tim verifikasi.
Mungkin
bukan Cuma saya yang benar benar bingung dengan proses pemilihannya,alasan apa
yang membuat Pak Nurdin bisa lolos sedang Pak Arifin tidak??
Apa
lebih baiknya Pak Nirwan ketimbang Pak George??
Andai
ada penjelasan lebih gamblang untuk itu,mungkin saya bisa menerimanya.Tapi pada
kenyataannya kita semua tahu tak ada jawaban pasti yang keluar dari tim
Verifikasi.
Mereka
hanya mengatakan bahwa pemilihan Ketua Umum sudah sesuai statuta FIFA.Bahwa
pada akhirnya Pak George dan Pak Arifin gagal mengikuti pemilihan itu berarti
masih ada kekurangan pada pencalonan mereka.
Jujur
aja,saya kan awam banget neh dengan hal beginian.Bisa ga diungkapin ke publik
apa saja yang menyebabkan Pak Nurdin dan Pak Nirwan lolos sedang Pak George dan
Pak Arifin gagal.
Apa
karena koneksi Pak Arifin kurang banyak di PSSI??
Apa
karena Pak George bukan dari golongan politik??
Atau
karena takut ada skandal yang kan terbongkar apabila rezim Nurdin diakhiri??
Apapun
jawabnya,bukankah lebih baik untuk diungkapkan ke publik.Tak perlu
disembunyikan karena toh saya yakin suatu saat pasti akan terbongkar.Sejarah
pasti akan menjawab apa yang sebenarnya telah terjadi.
-___-
Tahun
ini PSSI akan mengadakan kongres untuk Pemilihan Ketua Umum yang baru.Kongres
pertama telah dilaksanakan Januari kemarin tepatnya di pulau Bali,dan akan
dilanjutkan dengan Kongres Luar Biasa pada April nanti di pulau Bintan(walau
pada akhirnya tempatnya dipindah lagi ke Bali karena ada keberatan dari pihak
AFC).
Saudaraku
semua,bukankah sudah jelas dari pemilihan tempat kongres aja bisa kita
simpulkan ada keanehan.
Lah
kok aneh??
Gimana
ga aneh,bukankah dua tempat di atas adalah tempat liburan yang elit di Tanah
Air.Bukankah butuh uang banyak untuk berada di sana??Apalagi para pengurus PSSI
(katanya) menginap di hotel dan Resort kelas atas.
Wuihh..duit
dari mana ya??bukankah PSSI selalu mengatakan merugi yah setiap
menyelenggarakan suatu event.
Tapi
ini kok??ah sekali lagi saya ingin bertanya kepada Tuhan,kemana kejujuran itu
pergi.
Tapi
saya dan mungkin sebagian masyarakat Negara ini berpendapat,ada suatu keinginan
tertentu dari beberapa kelompok untuk melanggengkan kekuasaannya.Yuph
mempertahankan status quo yang telah mereka genggam bersama dengan nyaman
kembali.
Buat
apa mempercayakan jabatan kepada orang yang ga jelas kalo pengurus PSSI di
seluruh tanah air sudah merasa nyaman dengan Ketuanya sekarang.Yah walau
kenyamanan mereka harus mengorbankan Sepakbola itu sendiri.
Saya
sangat percaya bahwa yang akan jadi Ketua Umum PSSI berikutnya adalah orang
yang sama.Jaringan mafia dalam PSSI sudah terlalu mengakar hingga akan sulit
ditaklukkan oleh calon yang lain.
Bukankah
sudah jelas dari pencalonan Pak Arifin Panigoro,pendiri dari LPI.Pencalonan
beliau sengaja dipersulit oleh pihak tertentu.Bermacam alasan keluar sebagai
jawabnya,yang penting bisa mencegah pencalonan Pak Arifin.
Kalau
saja beberapa pihak yang mendukung Pak Arifin tak mempertanyakan hal
ini,mungkin beliau tak akan terdaftar sebagai salah satu bakal calon Ketua
Umum.
Walau
kita semua tahu bahwa sekarang Pak Arifin gagal lolos verifikasi.
Aneh
bukan??
Tapi
untungnya Pak Arifin berani melawan dan mengajukan gugatan kepada PSSI.Beliau
juga mengajukan gugatan yang sama kepada FIFA.
Buat
Pak Arifin jawabnya sebenarnya seh gampang aja.Coba aja tengok siapa yang
menjadi panitia penyeleksi dan bagian tim verifikasi??Semuanya adalah orang
PSSI itu sendiri dan ada juga yang datang dari Partai politik tempat Nurdin
bernaung.
Ah
alangkah lucunya negeriku ini..hahahahaha
Menarik
untuk menyimak apa kata Anton Sanjoyo (pengamat sepakbola) yang mengatakan
bahwa ada semacam pelanggengan kekuasaan di tubuh PSSI.Mereka(PSSI) tidak ingin
rezim ini diakhiri karena jika berakhir maka akan terbongkarlah skandal
perjudian dan praktek pengaturan skor yang berlangsung selama ini.
Wow
judi,skandal??
Kenapa
kayanya jadi sesuatu yang lumrah banget yah di Negara ini.
-____-
Terus
PSSI harus berbuat apa untuk menanggapinya??
Saran
saya Cuma satu dan mungkin ini adalah aspirasi para pecinta sepakbola di tanah
air
“REVOLUSI PSSI”.
Yuph
PSSI harus segera berbenah dan merekstrukturisasi ulang organisasinya,karena
jika sistem kepengurusan masih seperti sekarang percayalah bahwa sepakbola yang
kita cintai ini hanya menunggu karamnya saja.
Berhentilah
berpura-pura dengan mengatakan bahwa sepakbola kita baik-baik saja,berhentilah
berbohong dengan mengatakan bahwa sepakbola kita sedang mengalami kebangkitan.
Kita
harus bisa jujur kepada diri kita sendiri bahwa sepakbola kita sedang mendekati
titik nadir dan menuju jurang perpecahan.Dan ga butuh lama sepakbola kita akan
segera hancur jika tak ada perubahan berati dari semua pihak.
Ubah
SISTEM yang sedang berlaku saat ini,dimana politik dan sepakbola adalah hal
yang sama.
Jauhkan
politik dari kepengurusan sepakbola dan olahraga lain di Negeri ini.Jauhkan
orang-orang Partai dan juga campur tangan militer sejauh-jauhnya dari kepengurusannya,bahkan kalo bisa fatwa
haram orang-orang politik untuk membicarakan kepengurusan sepakbola dan
kepengurusan olahraga lain.
Percayalah
jika politik dan olahraga tak lagi berbaur dan olahraga di tanah air tak ada lagi
campur tangan politik,saya percaya bahwa kondisi keolahragaan di Negeri
setidaknya akan jadi lebih baik.
Jika
tidak maka maaf saja,yang ada adalah lebih banyak kegagalan ketimbang
faedahnya.
“THAT’S
FACT”
Lalu
ubah juga sistem pembinaan yang sekarang sedang berjalan??Pemain Indonesia
sekarang lebih mirip hasil kontes pencarian bakat ketimbang dari hasil proses
panjang pembinaan.Dulu kita begitu mudah menemukan pemain hebat hasil binaan
negeri sendiri.
Apa
mungkin karena dah mental negara ini ya,yang menginginkan segala sesuatunya
serba instan.
Maaf
bung..Spanyol menciptakan skuad juaranya ga Cuma satu malam,butuh proses
panjang dan melelahkan untuk itu.
Coba
yah para pemimpin yang ada di atas berfikir seperti itu,pasti akan jauh lebih
baik ketimbang memakai cara instan yang belum ketahuan hasilnya.
Dan
yang terakhir adalah mengolahragakan olahraga.
Neh
program kalo ga salah seh ciptaan orde baru dulu,dan mungkin sebagian udah
pernah tahu dan merasakan.
Gimana
tiap sehari dalam seminggu selain jam olahraga tetap pasti ada jam untuk
program yang namanya SKJ(senam kesegaran jasmani).
Sederhana
memang tapi kadang justru dari hal sederhana seperti itu kadang malah timbul
atlet-atlet hebat seperti Susy Susanti,Kobe Briant,Tiger Woods,atau mungkin
Cristiano Ronaldo??
Dari
kecil diri mereka telah ditanamkan kecintaan terhadap olahraga yang mereka
geluti,mereka kemudian dibimbing oleh pelatihnya agar jauh lebih baik
lagi.Mereka kemudian dihadapkan pada kompetisi berjenjang untuk mengasah
kemampuan mereka.
Sekarang
lihatlah mereka,mencantumkan nama mereka dalam dunia olahraga dengan
pasti.Memang butuh proses yang panjang bukan untuk semua itu.
Kita
juga harus menanamkan kecintaan terhadap olahraga sejak kecil.
Bukankah
menanamkan kecintaan terhadap olahraga harus semenjak dini dan bukankah lebih
baik berolahraga ketimbang bermain game yang tiada faedahnya??
Kita
selalu merasa kagum melihat Messi,Xavi,Ronaldo,Casillas,Fabregas,Rooney atau
mungkin melihat Irfan bachdim.
Tapi
apa kita pernah mau tahu dari mana mereka mendapatkan keahlian mereka??Apa kita
pernah mau tahu dari mana bisa mendapatkan semua itu??
Kalau
kita mau lebih tahu hal hal sekecil itu.Percayalah mimpi menjadi negara nomor
satu dalam olahraga bukan hanya isapan jempol semata.
Percayalah
bahwa mimpi mengangkat Piala AFF bukan sekedar angan belaka.Jangankan
mengangkat Piala AFF,Piala Dunia pun pasti bisa kita raih jika ada keinginan
yang baik.
Sebuah keinginan baik dari semua pihak untuk
kemajuan sepakbola nasional.
Dan
saya sangat percaya bahwa semua pihak sangat menginginkannya.
Saya
percaya bahwa INDONESIA pasti bisa.
KATA UNTUK DUNIA – NANDAR AWALUDIN
Crunchy : Cerita ini sebenarnya udah lama banget,pertama kali gw Posting di Facebook yaitu pada tgl 23 Februari kemarin.
Maklumlah saat itu gw emang lebih seneng taruh catatan gw di Fb..hehe
Hemm..sebenarnya gw udah senang banget akhirnya Nurdin mau mundur walau pada akhirnya gw malah semakin kecewa lagi pas kemarinya.
Kenapa dar??
3 hal kesalahan paling mendasar di PSSI tidak diperbaiki.
Ga ada perubahan,PSSI sekarang seperti hanya sebuah titipan dendam tanpa ada niat untuk perubahan.
Jalan di tempat!!
Yah mungkin itulah kata yang paling tepat.Sepakbola kita seperti dikalahkan dirinya sendiri.
Entah sampai kapan Negara ini terus bermimpi untuk jadi juara,bermimpi untuk bermain di Piala Dunia.
Entah. . . . .
0 komentar:
Posting Komentar