About Me and My dream
Ada
yang terus mengusik pikiran saya belakangan ini??
Bukan,ini
bukan masalah saya yang kian hari kian ganteng aja xP
Bukan
juga masalah hidung Sule yang kian hari makin keliatan pesek aja di TV.
Jadi apa
dong ndar??
Yah
saya lagi sangat prihatin,marah,sedih,bingung jika memikirkan nasib ibukota
Jakarta sekarang.
Jakarta
yang kian hari kian sumpek,kian tak teratur,kian macet,kian banjir dan kian tak
peduli dengan sesamanya.
Terus
kenapa juga mesti lo pikirin??
Percayalah,
saya sudah pernah mencoba menghindari pemikiran itu. Berusaha cuek dan ga
peduli dengan keadaan Jakarta,berusaha terus menghindari dan memikirkannya
hanya sebagai angin lalu.
Yah
tapi pada akhirnya pasti kepikiran juga.
Apalagi
saya ga bisa memungkiri bahwa Jakarta adalah tempat saya dilahirkan dan tumbuh
besar.
Di
kota inilah saya mendapatkan berjuta pengalaman kehidupan.
Yuph.
.sebagian besar hidup saya dihabiskan disini.
Mulai
dari sekolah,kuliah sampai kerja semua saya lakukan disini. Yah walau selalu
gagal seh mencari pacar orang asli Jakarta...hahahaha (curcol ya om)
Sejak
tahun 2010 yang lalu saya mempunyai mimpi yang bisa disebut nyaris mustahil dan
ga mungkin terjadi.
(dan
bisa dibilang ini adalah salah satu alasan saya untuk menempuh pendidikan
lagi,mengejar gelar S1 yang belum saya raih)
Saya
ingin menjadi seorang Gubernur???
Bukan
masalah ingin populer,terkenal atau mempunyai kekuasaan. Saya cuma ingin
mengubah keadaan kota ini,walau itu hanya sedikit atau cuma secuil.
Saya
sangat ingin mengubah keadaan kota yang sangat saya sayangi ini.
Yah
walau waktu saya sampaikan tentang mimpi saya ini ke nyokap, dia cuma ketawa ketawa
aja (males deh).
Malahan hal ini seperti dijadikan
pembenaran untuk menjajah saya.
Contoh :
Kadang
(kebanyakan seringnya seh) saya adalah orang yang malas banget buat bangun
pagi. Nah sekarang setiap kali saya malas bangun, nyokap pasti berseloroh
seperti ini buat bangunin saya.
“Awal
ayo bangun,katanya mau jadi Gubernur”
Sumpah,
ga asik banget dengernya..cekacekacekaceka
Apalagi
dalam hal kuliah atau gawe,ketika saya sedang malas malasnya buat melakukan
aktivitas seharian, nyokap pasti ngomong
“Duh katanya mau
jadi Gubernur, masa baru segini aja udah males malesan”
Hemmm…salah
curcol neh kayanya
-__-zzz
Kumismu mengalihkan duniaku
Sebenarnya
apa seh yang salah dengan Jakarta??
Segala
hal mulai dari yang sepele sampai yang besar ada disini,dari yang penting ampe
ga penting pasti ada disini.
Terus
apa yang salah dong??
Kalo
menurut saya seh yang sangat kurang adalah sebuah ketegasan dan sebuah
kesadaran baik dari pemimpinnya maupun warganya.
Jujur
aja neh Pemimpin yang sekarang memimpin Jakarta tuh cuma menang kumis doang,masalah
kepemimpinan yang dipegangnya pun beliau terlalu dikontrol oleh parpol parpol
pendukungnya.
Sehingga
berinovasi untuk perubahan akan sangat sulit sebab belum tentu partai yang
mendukung juga menyetujuinya.
By
the way ada yang masih ingat ga waktu kampanye jargonnya pak kumis itu apa??
Yuph
anda benar jika menjawab “Serahkan pada ahlinya”.
Sebuah
jargon yang kalau melihat faktanya sekarang mungkin akan membuat Almarhum Bang
Ben (Benyamin Sueb) bangkit dari kuburnya dan berteriak
“Woyyyyyyyyy.....…....Jakarta masih Kebanjiran”
Jujur
aja keluarga saya adalah salah satu pemilih beliau pada Pemilihan Gubernur 2007
kemarin.
Hampir
seluruh suara di keluarga saya masuk ke kantong suara beliau. Kecuali saya yang
pada saat itu lebih memilih jadi golput. Sebenarnya bukan karena saya ga mau
milih tapi lebih karena tingkat tidur saya yang mendekati level mati suri
Maklumlah
saat itu masih jadi kelelawar malam dengan bekerja di Bar ^^. Pulang pagi dan
baru terbangun sore hari ketika suara yang masuk sedang dihitung.
Hahaha.
.Parah !!
Jujur
aja pilihan keluarga saya saat itu cuma berdasarkan kesamaan Suku dan lebih
karena keterbatasan pilihan sebenarnya. Sebuah pilihan yang kini cuma bisa
membuat nyokap geleng geleng kepala dan berkata
“Parah..Ternyata
cuma menang kumis doangan”
Hahahaha...saya
selalu ketawa sendiri tiap kali mendengarnya. Saat itu kumis beliau seperti
mengalihkan dunia para pemilihnya.
By
the way pada suatu waktu (tapi saya lupa waktunya) saya pernah mendengar di
suatu saat pak kumis diwawancarai oleh salah satu stasiun Tv swasta, dan ketika
mendengar wawancaranya saya cuma bisa tertawa dan menggelengkan kepala saya
sendiri karena mendengar kata-kata beliau.
Saat
itu beliau ditanyai tentang permasalahan yang terjadi di Jakarta (khususnya
tentang banjir).
Dan
jawaban beliau pun cuma sekenanya aja, jauh dari kata katanya dulu.
“Mau
siapa saja yang memimpin Jakarta, keadaannya ya akan tetap begini”
Itulah
ucapan beliau yang seperti menyiratkan bendera putih terhadap segala
permasalahan dan lebih memilih untuk menikmati masa jabatannya.
Yah
pada intinya seh ga usah banyak berjanji kali pak kalau memang ga bisa
dilakukan.
Mohon
maaf neh Pak tapi Bapak terlalu setengah-setengah dalam berbuat
sesuatu sehingga ga heran kalau yang dihasilkan pun hasilnya cuma
setengah-setengah dan bukannya sebuah keberhasilan.
Maaf
neh pak tapi buat saya bapak hanyalah “Banci” dalam menjalankan amanat yang
bapak emban.
Bapak
hanyalah satu dari sekian banyak cerminan para penguasa di Negara ini. Setelah
berkuasa hanya terus menengok keatas tanpa sekalipun mau mendengar dan melihat
ke bawah.
Bapak
hanyalah cerminan dari seorang penguasa bukan seorang pemimpin.
A little story about
Jakarta
Salahkah
Pak kumis atau pemimpin yang lain yang pernah memimpin Jakarta karena tidak
bisa mengatasi permasalahan permasalahan di kota ini.
Kalau
pertanyaan itu yang diajukan maka saya akan menjawab tidak. Itu bukan mutlak
kesalahan mereka sepenuhnya.
Kenapa??
Simple..karena
permasalahan di Jakarta sudah terlalu complicated. Ini terjadi karena masalah
yang ada selalu ditumpuk dan ditumpuk setiap tahunnya.
Ibarat
udah kebelet banget mau buang air tapi kita masih berujar sendiri dalam hati
“ntaran
sedikit,ntaran sedikit..lagi nanggung banget neh”
Hihihihihi. . . .pengalaman ya Ndar !!
Eniwei
kenapa saya bilang bukan kesalahan para pemimpin sepenuhnya. Yah karena memang
permasalahan yang ada di tubuh ibukota sekarang bukan lagi soal para
pemimpinnya.
Saat
ini Jakarta butuh pertolongan dari semua penghuninya.
Jakarta
membutuhkan bantuan dari semua pihak.
Tentang
banjir misalnya yang kayanya setiap tahun malah semakin parah. Masalah banjir
sebenarnya kita harus flashback lagi ke jaman dahulu kala
Jaman
dimana Indonesia masih dijajah oleh Belanda dan kala itu Jakarta sendiri masih
dipanggil dengan sebutan Batavia.
Nah
di suatu waktu saya pernah menonton ada salah stasiun televisi swasta yang menayangkan
tentang sejarah Jakarta.
Jujur
aja saat itu saya baru tahu kalau Jakarta itu sendiri merupakan daerah yang
sebagian besar wilayahnya dahulu merupakan wilayah rawa/perairan basah.
Nah
oleh Pemerintah Belanda sendiri sebagian besar daerah Jakarta sendiri kemudian
diuruk (bahasa betawi untuk diberikan permukaan lapisan tanah tambahan). Hal
ini dilakukan untuk pembuatan jalan sehingga bisa dilewati dan dibuat untuk
tempat berpijak.
Tapi
permasalahan tetap ada karena daerah Jakarta sendiri memang merupakan salah
satu ujung jalan dari aliran aliran sungai daerah sekitar Jakarta.
Menyerahkah
Pemerintah Belanda??
Oh
tentu tidak,karena sebenarnya mereka sudah terbiasa dengan keadaan ini. Yuph
bukankah negara Belanda merupakan salah satu negara yang keadaan negaranya
terletak di bawah air.
Pemerintahan
Belanda pun kemudian membangun dengan apa yang kita kenal sebagai bendungan dan
kincir angin.
Hem
sayang kalau di Indonesia peninggalan Belanda cuma bendungannya saja.
Tahu
kan bendungan Katulampa Bogor.
Yuph
itu adalah salah satu peninggalan aja dari pemerintahan Belanda.
Yah
paling paling Jakarta tempo dulu cuma kena banjir tahunan yang memang (sepertinya)
wajib terjadi
Tapi
seperti yang kita ketahui dari tahun ke
tahun permasalahan kian kompleks.
Kalau
mau diurai lebih jauh sebenarnya menurut saya cuma ada dua hal yang paling
berpengaruh yaitu semakin naiknya jumlah penduduk dan pemukiman kian yang
padat.
Yuph
karena dua hal itu yang kian hari semakin tak terkendali membuat semakin
menyempitnya DAS (daerah aliran sungai),semakin hilangnya daerah resapan
air,dan semakin hilangnya daerah hijau di Ibukota.
Hemm..kalau
soal banjir seperti yang sudah saya uraikan di atas memang agak rumit. Tapi
pertanyaan yang selalu menggantung di pikiran saya setiap tahunnya adalah
“Kenapa
seh Jakarta tuh ga dibuat saluran air bawah tanah”
Pernah
nonton film predator 2,kura kura ninja atau batman??
Saya
ga akan membicarakan seberapa unyunya wajah sang predator tapi yang ingin saya
bahas disini adalah tentang salah satu setting tempat yang dipakai di dalam
film tersebut.
Anda
lihat ga seberapa besar saluran pembuangan air bawah tanahnya,anda melihat ga
seberapa luasnya agar aliran yang dilaluinya.
Kenapa
Jakarta masih bertahan dengan konsep “biarlah sungai
dan selokan kecil yang menentukan kemana air mengalir” sementara
Negara lain sudah memikirkan kearah mana
air itu mau dialirkan.
Hal
kecil bukan,tapi bukankah melalui hal kecil seperti itu kita tidak pernah mendengar
bahwa kota kota di Amerika sering kebanjiran.
Sekarang
kita pergi ke permasalahan berikutnya yaitu soal macet.
Jujur
aja kalo permasalahan macet masih ditangani setengah setengah seperti sekarang
maka jalanan Ibukota akan segera mengalami kolaps.
Jarak
yang kita tempuh untuk pergi ke suatu tempat mungkin akan terasa semakin jauh
dan semakin lama untuk dicapai.
Bahkan
banyak ilmuwan yang memprediksi,beberapa tahun kedepan jalanan di ibukota akan
mengalami kelumpuhan total.
Percayakah
anda??
Kalau
pertanyaan itu diajukan ke saya maka saya akan menjawab “Ya saya sangat percaya”.
Yah
kalo yang setiap hari hidup dan berkendara di Jakarta kayanya ga perlu
dijelaskan lagi deh.
Nah
kalo soal macet saya akan menyoroti masalah individu.
Suka
atau tidak,percaya atau ngga tapi tanpa kita sadari bahwa kehidupan di Ibukota
semakin individualis.
Sok tau
lo Ndar??
Bukan
masalah sok tahu atau apa tapi memang inilah kenyataannya.
Kita
lebih bangga naik kendaraan pribadi ketimbang naik kendaraan umum. Kita lebih
berkeinginan memiliki kendaraan baru tanpa peduli bahwa kondisi jalan sudah tak
memadai.
Bukankah
itu pertanda bahwa masih betapa individualisnya diri kita sendiri.
Saya
sendiri masih merupakan seorang individualis.
Jutaan
orang yang hidup di Ibukota juga masih merupakan seorang individualis.
That’s
the truth !!
Ibarat
membangun sebuah rumah lalu rumah itu dipagari tembok tembok yang begitu
tinggi. Sebenarnya seberapa tinggi tembok yang anda bangun merupakan cerminan
dari jiwa sosial anda. Semakin tinggi itu berarti pertanda bahwa anda masih
merupakan seorang individualis.
Lalu. . .
Sebenarnya
cara mengatasinya seh simple aja.
Kalau
dari pemerintahan sekarang ini sebenarnya cuma masalah koordinasi aja. Ayolah
hei para pejabat disana,akui saja pada diri anda sendiri bahwa anda masih jalan
dengan pemahaman pribadi dan departemen yang anda tempati.
Nah
kalau dari masyarakat ini sebenarnya lebih kepada masalah kepedulian.
Seberapa
peduli diri anda terhadap perubahan di lingkungan anda sendiri.
Welcome to Jakarta for
all Mr Candidate
Lalu kriteria apa yang paling
dibutuhkan sebenarnya Ndar??
Jujur
aja saat ini Jakarta membutuhkan sosok yang bisa diteladani.
Jakarta
membutuhkan jiwa seorang superhero pada diri seseorang
Bukan cuma sekedar menang kumis,bukan cuma sekedar modal tampan,bukan juga sekedar menang kekayaan,bukan cuma menang wibawa dan sekedar menang janji janji.
Bukan cuma sekedar menang kumis,bukan cuma sekedar modal tampan,bukan juga sekedar menang kekayaan,bukan cuma menang wibawa dan sekedar menang janji janji.
Jakarta
membutuhkan seorang pemimpin yang bukan hanya mau terus melihat ke depan tapi
juga berhenti sejenak dan melihat keadaan sekelilingnya.
Jakarta
butuh seorang pemimpin yang merakyat.
Mau
tahu kondisi warga secara langsung,bukan sekedar laporan tertulis dalam kertas.
Mau merasakan kesulitan kesulitan yang dialami oleh penghuninya.
Dia
harus berani menyuarakan perubahan melalui dirinya.
Memberikan
CONTOH NYATA bukan sekedar omong kosong belaka.
Bukan
Cuma sekedar peduli,karena kalo sekedar peduli koruptor juga bisa peduli. Tapi
ini tentang bagaimana anda ingin tahu dan mempelajari apa yang bisa anda beri
untuk kota ini. Bukan cuma sekedar kongsi dalam hal bagi bagi jabatan.
Untuk
masyarakat jadilah pemilih yang cerdas. Ketahuilah calon yang akan anda pilih
walau cuma sedikit.
Bukankah perubahan diawali dari rasa ingin
tahu
Saya
mengerti bahwa kita bosan dengan segala keadaan politik negara ini.
Bosan
dengan janji janji yang terumbar.
Tapi
memilih diam/golput juga tak akan menyelesaikan permasalahan. Bukankah itu sama
saja dengan membuang rasa percaya kepada diri sendiri??
Ga
ada salahnya bukan jadi pemilih yang cerdas. Pemilih yang mau tahu pemimpin
seperti apa yang akan dipilihnya.
Nah
berikut ini adalah mereka “Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Periode 2012-2017” berikut nomor urut mereka pada PEMILUKADA nanti.
1. Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli pasangan calon dari Partai
Demokrat
2. Hendardji Supandji dan Achmad Riza Patria pasangan calon dari
jalur independen
3. Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama pasangan calon dari
PDIP dan GERINDRA
4. Hidayat Nurwahid dan Didik J Rachbini pasangan calon dari PKS
dan PAN
5. Faisal Basri dan Biem Benyamin pasangan calon dari jalur
independen
6. Alex Nurdin dan Nono Sampono pasangan calon dari Golkar, PPP,
dan PDS
Untuk
semua bakal calon saya tak akan banyak berpesan,karena saya bukanlah siapa
siapa di Jakarta ini.
Tapi
mungkin seperti sebagian besar penghuni kota ini saya Cuma berharap 1 hal : “Jadikanlah Jakarta kota yang nyaman untuk ditinggali”
Gubernur 2022
Hemmm….terus
apa yang mesti dilakukan??kalau saya jadi Gubernur seh ada beberapa hal penting
yang akan saya lakukan.
Jujur
aja,walau Cuma sebentar tapi pekerjaan saya di LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia) membuat saya menyadari beberapa hal.
Intinya
seh betapa tidak terkordinasinya Departemen Departemen Pemerintahan yang kita miliki. Semua berjalan dengan ideologinya
masing masing,bukan atas kepentingan Negara.
Thats
why bukan kenapa ada segelintir orang di DPR yang marah ketika Dahlan Iskan mencoba mengusik ketenangan lahan duitnya.
Karena
seperti itulah adanya bahwa Departemen Departemen yang kita miliki seperti sapi perah buat mereka dalam meraup
kekayaan.
(Jika saya menjadi seorang Gubernur,hal inilah yang
akan pertama kali saya ubah)
By the way jika saya mencalonkan diri menjadi
Gubernur 2022 nanti akan ada beberapa program yang akan saya kedepankan.
Yang pertama tentu bertemu dengan semua pihak di DKI
Jakarta.
LSM,LBH,aktivis,dan tokoh tokoh masyarakat adalah orang
orang yang akan saya temui didalamnya.
Lalu yang kedua adalah mengatasi banjir dan macet.
Untuk hal yang satu ini saya tak akan berjanji “menghilangkan” sepenuhnya tapi
saya berjanji akan “menguranginya”.
Berikut adalah beberapa programnya (baik sebagai calon
atau Gubernur beneran haha):
1. Membuat
banyak got/saluran air bawah tanah untuk mengurangi air menggenang pada satu
titik kala hujan.
2. Merapikan sistem pengaliran/drainase di Jakarta
3. Mengkampanyekan budaya hidup bersih dengan tidak membuang sampah
sembarangan. Jika sampai terpilih saya akan membuat sebuah gerakan yaitu
“Gerakan 1 juta tong sampah untuk moral DKI Jakarta”
4. Mencoba menciptakan budaya berangkutan umum.
5. Menghilangkan angkot dan mikrolet/kopaja dari Jakarta dan membuat banyak
kendaraan massal semisal Subway,Monorail,Trem dan lain sebagainya (sesuai
dengan perkembangan kedepan) yang pekerjanya akan diambil dari para supir
angkot dan mikrolet/kopaja. Untuk masalah harga tiket akan dimurahkan sehingga
masyarakat akan beralih ke angkutan ini.
6. Membatasi produksi kendaraan. Kebanyakan produsen hanya berpikir mencari
keuntungan tanpa bisa membantu mengatasi atau mengontrol produksi kendaraan
mereka.
Sadarkah anda sudah berapa juta motor atau mobil yang mengerubuti Jakarta setiap harinya?? Tahukah anda bahwa jumlah produksi kendaraan semakin meningkat daripada jumlah jalan yang kian hari terasa menyempit?? Dan sadarkah anda bahwa pada tahun 2025 Jakarta diprediksi akan mengalami kelumpuhan total karena macet??
Sadarkah anda sudah berapa juta motor atau mobil yang mengerubuti Jakarta setiap harinya?? Tahukah anda bahwa jumlah produksi kendaraan semakin meningkat daripada jumlah jalan yang kian hari terasa menyempit?? Dan sadarkah anda bahwa pada tahun 2025 Jakarta diprediksi akan mengalami kelumpuhan total karena macet??
7. Mempersulit
pemilikan kendaraan pribadi. Yah ini juga harus
dibatasi,jangan seperti sekarang ini dimana untuk memiliki kendaraan pribadi
seperti membeli gorengan saja.
8. Pada beberapa jalan kendaraan pribadi akan saya larang lewat
9. Untuk daerah DKI Jakarta sendiri harga BBM untuk kendaraan pribadi akan
saya naikkan hingga 3x lipat.
10. Saya juga akan meminimalisasi pemakaian kendaraan pribadi dan beralih ke
kendaraan umum. Termasuk ke saya sendiri.
11. Mewaspadai banjir Rob (yang saat ini keberadaannya seperti diremehkan)
dengan membangun tanggul dan kincir angin.
12. Merapikan Mal mal di Jakarta.
13. Membuat pentas seni budaya di Jakarta. Hadiahnya akan diberi dari gaji
saya sendiri.
14. Merenovasi tempat tempat wisata di DKI Jakarta sehingga bukan lagi
berdaya jual Nasional tetapi Internasional.
15. Membudayakan program siskamling kembali.
16. Membuat perjudian dan wilayah lokalilasi menjadi legal pada satu tempat.
Tidak seperti sekarang dimana judi dan pekerja seks komersial begitu merajalela
di segala penjuru di Jakarta walau secara sembunyi sembunyi (walau ada beberapa
juga yang secara terang terangan).
17. Merapikan tanah kuburan di wilayah DKI Jakarta. Sadarkah anda bahwa satu
saat sepetak tanah akan jadi sebuah emas di Kota ini?? Dan saya tak ingin ada
pihak yang memanfaatkan hal ini. Saya ingin semua orang pada tingkat kehidupan
(lahir,hidup,mati) mendapat kemudahan. Kalau perlu saya akan membuat peraturan
yang mengatur pemerintahlah yang menanggungnya.
18. Membudayakan budaya “SIAP”. Bencana bisa datang kapan saja dan saya
ingin semua orang di Jakarta setidaknya akan siap jika hal itu benar benar
terjadi.
Kebakaran : Kayanya udah ga jamannya lagi deh mengeluh tentang waktu kedatangan yang terlalu lama untuk sebuah pertolongan kebakaran.
Jadi saya mempunyai ide untuk setiap kampung di kota ini agar diberikan pelatihan langsung oleh pemadam kebakaran bagaimana cara mengantisipasi kebakaran sehingga setiap orang akan siap bilamana hal itu terjadi. Untuk wilayah yang rawan terjadi kebakaran akan diberikan selang pemadam kebakaran dan Hydrant.
Warga sekitar juga akan diberikan penyuluhan bagaimana cara menggunakannya.
Jadi saya mempunyai ide untuk setiap kampung di kota ini agar diberikan pelatihan langsung oleh pemadam kebakaran bagaimana cara mengantisipasi kebakaran sehingga setiap orang akan siap bilamana hal itu terjadi. Untuk wilayah yang rawan terjadi kebakaran akan diberikan selang pemadam kebakaran dan Hydrant.
Warga sekitar juga akan diberikan penyuluhan bagaimana cara menggunakannya.
Gempa : Saya
akan membuat sebuah iklan tentang apa yang harus dilakukan bilamana hal ini
terjadi. Untuk tingkat sekolah saya akan siapkan program “Kenali Bencanamu”
dengan cara mendatangi mendatangi setiap sekolah dan memberikan pelatihan dasar bagaimana cara menghadapinya.
Untuk hal ini
kita tak boleh malu untuk meniru negara Jepang. Warga Negara mereka benar benar
dilatih untuk siap akan gempa.
Dan jika sampai terpilih nanti,saya tak akan segan
turun ke jalan dan berdiskusi dengan banyak pihak tentang permasalahan yang
terjadi.
Saya tak akan bersembunyi dibalik jabatan yang saya
pegang,saya akan selalu mendengar inspirasi inspirasi dari semua kalangan.
Saya ingin menjadikan Jakarta bukan sekedar kota yang
nyaman untuk ditinggali tapi juga kota yang nyaman untuk disinggahi.
Saya ingin menjadikan “Jakarta
Untuk Semua, Semua Untuk Jakarta”
Semoga semua itu bisa terlaksana.
Dan kalau pun tidak,semoga ada seseorang yang bisa
melakukannya. Semoga saja dia mampu menjadi pemimpin yang mampu melakukan lebih
dari apa yang saya impikan.
Amin. . .
Kramat Jati 28 Mei 2012
0 komentar:
Posting Komentar