Salam Abadi Untuk Semeru : Pesan Yang Belum Tersampaikan
2012
kemarin menimbulkan berbagai perasaan untuk saya.
Suka,duka,senang,sedih,tawa,tangis,amarah,tanya,jawab.
Perasaan yang hadir benar benar penuh warna dan berbeda. Saya tak pernah menyangka
bahwa hidup akan membawa saya kepada sebuah perjalanan yang penuh ragam dan
bermakna.
Jalan
jalan ke berbagai tempat,dapet kerjaan yang aneh (dan bos yang lebih aneh pula
haghaghag),kehilangan semua data di notebook (yang paling saya tangisi adalah
kehilangan data tulisan dan foto foto T_T),bertemu dengan anak anak
HIMPALA,bertengkar dengan ayah,hingga kematian seorang sahabat baik.
Yah
banyak harapan baik yang saya ucapkan ketika mengawali tahun 2012,walau pada
akhirnya kenyataan yang terpapar didepan malah berbeda dengan apa yang saya
harapkan.
Tapi
yah itulah hidup.
Kita
ga akan pernah tahu kemana ia akan membawa kita. Yang bisa kita lakukan adalah
menjalani dan menikmati setiap saatnya. Sekalipun kenyataan yang dihadapi itu
pahit adanya.
Seorang
sahabat baik saya pernah berkata “Bukan waktu
yang akan menjawab bagaimana nanti,melainkan diri lo sendiri yang menentukan
akan bagaimana nantinya”
-_-
Well
saya ga pernah menyesali segala sesuatu yang terjadi di belakang.
Kalaupun
dari diri saya atau hal apapun yang saya lakukan masih menyisakan kekurangan
dan kurang berkenan di hati,saya meminta maaf. Salah jika mengucap bahwa saya
tak mempunyai kekurangan karena walau bagaimanapun saya hanyalah seorang
manusia. Tapi seperti segala sesuatu yang berjalan didunia ini.
Let
it Flow,jadikan segala sesuatu dibelakang sebagai sebuah pelajaran. Kalaupun memang
terasa kurang baik,maka segera perbaikilah. Walau kadang butuh proses untuk hal
tersebut. Tapi itu lebih baik ketimbang diam dan tidak melakukan apa apa.
Nikmati,Pelajari
dan ambil Hikmahnya
Hemm
bagi saya,tahun kemarin ada satu hal yang benar benar terasa kurang. Saya tak
berhasil menyampaikan pesan (alm) Abadi untuk Semeru. Saya benci mengatakannya
tapi hal ini seakan menjadi pemikiran tersendiri buat saya.
Beban??
Tidak,tidak
sama sekali. Saya tak pernah menganggapnya sebagai beban.
Tapi
saya memang tak bisa mengatakan bahwa saya tak memikirkannya,seperti ada yang
menggantung dalam diri saya. Well selain karena pesan Abadi,mungkin bisa
dibilang Semeru adalah gunung impian saya semenjak dulu. Mungkin jika beberapa
sahabat sudah membaca cerita tentang anak anak RASTA PALA di blog ini akan
mengetahui alasannya.
Yah
itu adalah salah satu hal dalam kehidupan saya yang belum sempat kesampaian. Belakangan
saya seperti tersadar bahwa ini bukan lagi sekedar salam dari Abadi.
Ini
tentang sebuah pesan.
Agar
tidak melupakan mimpi dan harapan harapan saya dulu. Walaupun itu hanya sekedar
mendaki gunung. Walaupun itu hanya sekedar berbagi kopi dengan kawan setenda. Walaupun
itu cuma berteriak dan bersukacita di atas ketinggian bersama kawan
seperjuangan. Berterima kasih atas segala perjalanan yang telah dilalui dan
menikmati segala kepuasan yang terhampar ketika berhasil sampai di puncak tertinggi.
Dan
itulah beberapa tahun belakangan ini yang saya lupakan.
Saya
seperti terlarut dalam sebuah pekerjaan atau pun tugas tugas kuliah.
Yah
bukannya itu hal yang buruk. Tetapi ketika kita terus berlari mencapai tujuan
untuk menjadi orang yang berhasil atau menjadi orang yang sukses. Terkadang kita
jadi lupa untuk berhenti sejenak.
Sekedar
menepikan lelah atau merenungkan segala hal yang telah kita lakukan. Yang terjadi
kadang kita tidak menjadi diri kita sendiri. Tidak dapat mengartikan jati diri
yang melekat. Hanya merupa menjadi topeng yang mengikuti arus dunia.
Bukan
menjadi diri kita sendiri.
Merasakan
segala sesuatunya berjalan baik. Tapi pada saat itu pula terkadang kita merasa
ada rasa yang salah. Sesuatu yang terkadang sulit kita sendiri mengartikannya.
Bahkan
saat ngumpul dengan para sahabat saya di Rasta Pala,saya seperti merasakan satu
kehilangan. Abadi pun pernah merasakan hal yang sama dan dia pernah mengatakannya.
Satu
waktu saat selepas bermain futsal di kecapi,saya mengantar dia kembali
kerumahnya. Abadi lalu bercerita betapa rindunya dia untuk naek gunung lagi. Dan
bercerita tentang Semeru yang sangat ingin dia daki bersama sahabat sahabatnya
di Rasta Pala.
“Kapan yah te kita bisa nanjak bareng
kaya dulu lagi??”
Ujar dia
“Heh udah ga tau juga gue bad tapi kemungkinan buat itu udah kecil,apalagi masing masing dari kita udah punya kesibukan lain”
“Heh udah ga tau juga gue bad tapi kemungkinan buat itu udah kecil,apalagi masing masing dari kita udah punya kesibukan lain”
“Yah kalo bisa seh sebelum pensiun naek
gunung,kita naek Semeru bareng bareng te hehehe” ujar Abadi
seraya mengutarakan harapannya
“Gaya lo bad pake pensiun segala” ujar saya meledek ucapannya tersebut diiringi
oleh sela sela tawa dari kami berdua.
“Yah tapi mudah mudahan bisa
kesampaian bad sebelum kita semua berkeluarga nanti”Tambah saya lagi
“Mang lo mau nikah te tahun ini hehehe” Ledek Abadi
dengan suara tawanya yang khas
“Ngaco lo. Yah lo duluanlah,baru gue”
Dan yang tersisa sepanjang perjalanan malam itu adalah obrolan obrolan tak menentu. Mulai dari bisa tidaknya kami mengajak Dimas (Qodim) naek gunung lagi. Atau sekedar obrolan tentang kesibukan esok hari.
Dan yang tersisa sepanjang perjalanan malam itu adalah obrolan obrolan tak menentu. Mulai dari bisa tidaknya kami mengajak Dimas (Qodim) naek gunung lagi. Atau sekedar obrolan tentang kesibukan esok hari.
Well
tapi itulah sekelumit perjalanan hidup,selalu saja ada pertanyaan dalam setiap
arahnya.
Tapi
yakinlah bahwa hidup juga menyediakan banyak pilihan didalamnya. Pilihan berupa
jawaban jawaban dari segala pertanyaan yang telah kita jalani. Yah apapun
itu,nikmati saja setiap menitnya. Jika memang sudah tiba saatnya mendapat
jawaban atas segala pertanyaan diri,maka genggamlah. Yakini dan percaya akan
segala keyakinan hati.
Sekalipun
bukan kebenaran yang kita temui,sekalipun banyak kekurangan yang akan kita
tatapi. Tapi sekalipun itu adalah sebuah kekalahan. Rasa puas karena sebuah
keyakinan akan jauh lebih bermakna dan bermanfaat.
Bermakna
dan bermanfaat untuk diri kita sendiri sebagai sebuah pelajaran untuk langkah
kedepannya. Bukankah saat terjatuh,kita juga belajar bagaimana caranya untuk
bangkit.
Karena kuncinya
adalah percaya akan diri sendiri
-__-
Untuk
Abadi disana “Sory boy salam lo belum sempat gue sampein. Tapi
gue janji tahun ini mudah mudahan cinta lo buat Semeru bisa gue sampein. Doain aja
segala sesuatunya bisa dilancarin. Dan doain juga agar gue bisa lulus kuliah
tahun ini hehe. Always love you my fren. Baek baek ye disono hehe ^^”
Well
satu hal yang paling saya khawatirkan tentang Semeru bukan lagi tentang waktu
atau tentang cuaca disana. Satu hal yang paling saya khawatirkan berasal dari
film 5 cm.
Yuph
pasti sebagian dari anda pernah dengar,lihat,membaca novelnya atau mungkin
menonton filmnya secara langsung. Saya ga mau menyoroti masalah (cantiknya) Pevita
Pearce dan juga G-stringnya (yang terus terngiang ngiang dikepala) atau juga (lebaynya)
saat pendakian menuju puncaknya.
Saya
hanya menyoroti efek dari film itu sendiri. Sebuah efek yang saya pikir akan membuat
Semeru diserbu oleh pengunjung (dalam hal ini para pendaki baru) tahun ini.
Terus masalah lo dimana ndar??bukannya
bagus kalau banyak yang mendaki??
Well
saya ga mempersalahkan apa apa juga kali. Saya justru senang jika semakin
banyak yang mencintai kegiatan mendaki gunung. Apalagi jika pendaki barunya
wajahnya cantik cantik seperti Pevita Pearce :P
Hehehehe
!!!!
Apapun,selamat
datang deh buat kalian yang baru akan mencintai kegiatan ini. Pesan saya satu
JANGAN TERLALU DISERIUSIN.
Nikmatin aja setiap langkahnya,mengeluh aja
sepuasnya,teriak aja yang kencang dipuncaknya. Jangan dipaksakan jika memang
kaki sudah ingin menyerah kalah.
Katakan
saja sejujurnya kepada teman seperjalanan,bantuan akan selalu menyapa anda
disana. Dan belajarlah lebih bertanggung jawab dalam setiap langkah perjalanan anda.
Okeh
tapi sejujurnya permasalahannya hanya 1??
Saya
benci keramaian haghaghaghag
Bisa
dibilang salah satu hal yang membuat saya mencintai kegiatan mendaki gunung
adalah karena kesunyiannya. Nah makanya saya berpikir kalau terlalu rame akan
menghilangkan efek dari sisi sunyi itu sendiri.
Tahu
sendiri kan alasan kenapa saya ga bisa naik Semeru tahun lalu (kalau belum
disarankan baca “Salam Abadi Untuk Semeru” yang pertama). Yah salah satunya
ya itu,karena Semeru didatangi terlalu banyak pengunjung yang mengakibatkan
harus ditutup (secara mendadak) oleh pihak Taman Nasional.
Alasannya
seh buat konservasi.
Yah
sebuah alasan yang bisa dimengerti mengingat betapa Semeru pada saat itu
tercemar sampah yang begitu banyak. Sampai sampai terdengar kabar bahwa para
porter harus menimbun sampah sampah disana.
Yah
apapun itu saya tak mau mempermasalahkannya lebih jauh,buat saya segala sesuatu
yang terjadi harus dijadikan pelajaran buat kedepannya. Karena saya sendiri
belum merasa sempurna saat mendaki.
Saya
masih buang sampah sembarangan,masih suka cueklah dengan keadaan sekitar pada
saat pendakian.
Walau
pas beberapa pendakian terakhir semua itu sudah agak membaik tapi saya juga
merasa masih harus banyak koreksi diri lagi. Karena hidup adalah seorang guru
tanpa batasan waktu,ia akan mengajari kita banyak hal jika kita ingin sedikit
mengenal dan membagi waktu kita untuknya.
Saya
meminta doa dari para sahabat agar Salam Abadi Untuk Semeru bisa segera
tersampaikan. Insya Allah jika tak ada halangan luar biasa sekitar bulan maret
atau mungkin april saya akan berangkat kesana.
Yah
doakan sajalah agar segala sesuatunya dilancarkan. Dan semoga anak anak Rasta
Pala membaca tulisan ini. Well jujur saja salah satu alasan saya belum dikasih
kesempatan untuk mewujudkan pesan Abadi adalah karena restu dari Tuhan.
Percaya
atau tidak,Tuhan pasti menginginkan saya mengajak mereka. Abadi pun pasti
berpikir demikian. Walau untuk hal itu saya ga bisa banyak berjanji.
By the way kenapa ga milih bulan juni
atau juli Ndar??pas saat itu edelwesinya indah indah banget loh??
Mau
seh hanya saja sepertinya kemungkinan untuk berangkat kesananya teramat kecil
pada bulan itu. Kenapa??
Karena
pada saat itu mungkin saya sedang dibuat puyeng sama TA (tugas akhir) saya
haghaghaghag
Well
pada akhirnya saya meminta doa dari para sahabat semua agar segala sesuatunya
bisa berjalan dengan baik dan lancar (terutama buat tugas akhirnya hehe).
Dan
entah mengapa saya jadi berharap banyak orang yang ikut untuk menyampaikan
pesan ini.
Iya saya tahu kebanyakan dari kalian tidak mengenal sahabat saya
tersebut. Tapi entah mengapa perasaan untuk menyampaikan salam ini kepada yang
lain begitu besar. Sebuah pesan agar jangan melupakan kecintaan terhadap perjalanan
hidup.
Yah
namanya harapan,semoga ada yang mendengar kan hehehe
Selamat
pagi dunia.
Semoga
cerah langkahmu mengawali hari.
Buat
penduduk Jakarta yang sedang menghadapi banjir,bersabarlah. Semoga dibalik
segala sesuatu yang terjadi terdapat hikmah yang dapat kita petik. Doaku selalu
bersama kalian wahai saudaraku.
Salam
kriuk kriuk selalu ^_^
Kramat jati 17 Januari 2013
amin. semoga bisa bertemu d semeru akhir bulan maret mas ;) insyaAllah
BalasHapusSavitri Rishma Yusmilla : amin..smg dilancarkan yah buat perjalanannya nanti!! Insya Allah jika Allah berkehendak pst bisa ketemu :)
BalasHapus