Kita
pernah berdiri di sore serupa.
Aku menari.
"Aku memuja jemari" katamu.
"Aku memuja puisi" kataku
Aku menari.
"Aku memuja jemari" katamu.
"Aku memuja puisi" kataku
“Dan
gunung-gunung yang kau tuju"
Sekali pernah kau genggam tanganku,
Sekali pernah kau genggam tanganku,
Di
hutan dingin, di hadapan perapian.
Sekali saja. Dan kita tak bicara. Dan kita tak tidur hingga paginya.
Dan kita terus merindukannya.
Itu cinta, yang tanpa rasa sakit.
Yang rindu ditawar puisi.
Salemba Tengah, 24 Januari 2013.
Diansari
Sekali saja. Dan kita tak bicara. Dan kita tak tidur hingga paginya.
Dan kita terus merindukannya.
Itu cinta, yang tanpa rasa sakit.
Yang rindu ditawar puisi.
Salemba Tengah, 24 Januari 2013.
Diansari
0 komentar:
Posting Komentar