Pict From HERE |
Percintaan
kita adalah pagi yang tak tertebak.
Kadang
hujan sejak semalam membekap kita dalam gigil tiba tiba ketika terbangun.
Hangat
menyengat sering mendepak kita dari mimpi manis tak selesai tentang rumah batu
berbunga rumput.
Kau
sering membicarakan tentang Stalin dan Molotov yang membunuhi para petani.
Seusai
menciumiku santun. juga hangat kadang.
Pagi
tadi, kau membacakanku satu larik puisi penuh rindu.
Sesudahnya
kita meledak dalam didih yang tak sempat keseduh.
Kau
remuk tubuhku. Aku menamparmu berulang ulang.
Kau
meludahiku.
Dan
ketika kita hampir tertidur, kau genggam tanganku
Selalu.
Selalu kau genggam tanganku sebelum pagi tak tertebak lain
Bangunkan
kita esok hari.
5
Maret 2011 – Diansari
0 komentar:
Posting Komentar