Indonesia kalah lagi.Yah tapi saya biasa aja tuh nanggepinnya.
Loh kok geto??
Bukannya saya ga nasionalis,tapi jujur aja saya sedang muak muaknya dengan Sepakbola Nasional.
Kenapa??
Ada satu tulisan saya yaitu Nurdinopoli yang membahas masalah sepakbola ketika itu.Secara garis besar di tulisan itu saya mempermasalahkan betapa kentalnya unsur kepentingan politik dan golongan tertentu.
Betapa bodohnya Negeri ini karena memilih pengurus Sepakbola tapi yang tidak mengerti arti Sepakbola itu sendiri.
Mereka disana lebih karena urusan tertentu yang jauh dari kata Sepakbola.
-_-
Saudara saya,Sarif atau yang biasa dipanggil Buluk (menjurus pada kebiasaan jarang mandi) kemarin pagi udah ngajakin nonton Indonesia Vs Qatar di GBK.
Jawaban yang keluar dari mulut saya cuma satu "Kaga ah luk,mending duitnya buat gw beliin nasi uduk dah".Si Buluk cuma ketawa aja mendengar jawaban itu.
Saya suka Sepakbola.
Setengah dari kehidupan saya adalah soal si kulit bundar.Malam mingguan nonton bola,tiap minggu 2x main futsal.Pacar pertama saya namanya Manchester United..haha
Pokoknya kalau MU tanding,jadwal ngapel pun bisa jadi huru hara.Bahkan cenderung dinomorduakan..:P
Yah kembali ke Indonesia,tadi sore media menyoroti kesepian yang menyelimuti Senayan.
Sebenarnya seh ga perlu herman herman amat karena emang selain saya,berarti semua warga negara Indonesia sedang merasakan hal yang sama.
Apa itu??Sesuatu banget sepertinya..:P
Rakyat Indonesia sedang mengalami apa yang dinamakan ketidakpercayaan terhadap timnas.kalo pake bahasa sekarang mungkin "Loe..sama Gue..End".
Sok banget yakin lo dar,bukannya cuma karena sering kalah aja kali??
Guys..biarpun kalah tapi kalau mainnya penuh perjuangan,semangat dan sampai titik darah penghabisan,semua orang juga tetap bakal ngedukung.Lihat aja pas Piala Asia dan Piala AFF Tahun kemarin.
Indonesia memang kalah tapi lihatlah apa yang sering dibicarakan setelah turnamen itu berlangsung.
"Bambang keren yah mainnya"
"Irfan Bachdim kenceng banget larinya,hebat lagi penyelesaian akhirnya"
"Gonzales okeh banget finishingnya"
"Markus gokil jaga gawangnya"
"Eh..Eh..si Nandar kemana yah,dicariin emaknya tuh (Loh)"
Ga ada efek atau komen Negatif setelah turnamen itu berlangsung.Bahkan saya yang waktu nonton Final di Senayan sedikit terkejut,dengan betapa dewasanya suporter kita.
Mereka bisa menerima kekalahan yang baru saja dialami Timnasnya.Ga ada raut kesediha disana,kami semua bangga dengan perjuangan timnas.
Waktu Piala Asia tahun 2007,saya berbicara langsung dengan suporter Korea Selatan.
Saat itu saya masih Training di Hotel Grand Hyatt dan beberapa suporter Korea Selatan menginap disana.Waktu mengurus Bill (pembayaran) saya sempat berbincang sedikit dengan salah satu dari mereka (kalo ga salah inget namanya Jem Bouk Jem Bouk geto,tapi tau ah elap)
"I'm Sory Sir,Are you coming from South korea"
"Yes"Jawab dia sembari tersenyum
"Wow..nice country,and you have a great football team to"
"No,your team is Very good to"
"Hahaha...."Saya tertawa mendengar jawabannya
"I'm Serious,Your National team has a spirit and willingness to fight for win"Ujar Pak Jem Bouk dengan wajah serius.
Saya tersenyum,itu perkataan langsung dari orang luar yang mengakui kehebatan Timnas kita.Jangankan orang luar,saat Piala Asia para penghuni satu hotel pada ga konsen kerjanya.
Tiap ada pertandingan,semuanya pada menghilang entah kemana.Biasanya seh pada minta ganti shift..hahaha
Saat itu walau Kalah dan gagal lolos tapi saya benar benar bangga dengan Timnas kita.Bukan cuma saya tapi mungkin kebanyakan dari warga Negara Indonesia.
Itulah semangat yang selama ini dicari.Itulah Semangat perjuangan ala Negara ini.
Siapa yang menyangka,Negara kita bisa mengalahkan Bahrain dan bisa memberikan perlawanan alot terhadap Korea Selatan dan Arab Saudi.
Kekalahan dengan sebuah perjuangan lebih baik daripada mengeluhkan semua kekurangan.
Berbeda dengan Timnas kita sekarang,semangat juang mereka sudah mencapai titik Nol.Mereka kini sudah kembali masuk mental penjajahan.
Saya jadi ingat,ketika menonton Indonesia VS Bahrain,saya langsung mengganti Channel begitu baru memasuki menit ke 25.
Saya bete liat permainannya,ga jelas ga berpola dan ga teratur.
Benar benar ga ada perjuangannya sama sekali.
Ahh..entah apa kata Pak Jem Bouk kalau melihat Timnas kita sekarang.
Kramat Jati 12 Oktober 2011
Loh kok geto??
Bukannya saya ga nasionalis,tapi jujur aja saya sedang muak muaknya dengan Sepakbola Nasional.
Kenapa??
Ada satu tulisan saya yaitu Nurdinopoli yang membahas masalah sepakbola ketika itu.Secara garis besar di tulisan itu saya mempermasalahkan betapa kentalnya unsur kepentingan politik dan golongan tertentu.
Betapa bodohnya Negeri ini karena memilih pengurus Sepakbola tapi yang tidak mengerti arti Sepakbola itu sendiri.
Mereka disana lebih karena urusan tertentu yang jauh dari kata Sepakbola.
-_-
Saudara saya,Sarif atau yang biasa dipanggil Buluk (menjurus pada kebiasaan jarang mandi) kemarin pagi udah ngajakin nonton Indonesia Vs Qatar di GBK.
Jawaban yang keluar dari mulut saya cuma satu "Kaga ah luk,mending duitnya buat gw beliin nasi uduk dah".Si Buluk cuma ketawa aja mendengar jawaban itu.
Saya suka Sepakbola.
Setengah dari kehidupan saya adalah soal si kulit bundar.Malam mingguan nonton bola,tiap minggu 2x main futsal.Pacar pertama saya namanya Manchester United..haha
Pokoknya kalau MU tanding,jadwal ngapel pun bisa jadi huru hara.Bahkan cenderung dinomorduakan..:P
Yah kembali ke Indonesia,tadi sore media menyoroti kesepian yang menyelimuti Senayan.
Sebenarnya seh ga perlu herman herman amat karena emang selain saya,berarti semua warga negara Indonesia sedang merasakan hal yang sama.
Apa itu??Sesuatu banget sepertinya..:P
Rakyat Indonesia sedang mengalami apa yang dinamakan ketidakpercayaan terhadap timnas.kalo pake bahasa sekarang mungkin "Loe..sama Gue..End".
Sok banget yakin lo dar,bukannya cuma karena sering kalah aja kali??
Guys..biarpun kalah tapi kalau mainnya penuh perjuangan,semangat dan sampai titik darah penghabisan,semua orang juga tetap bakal ngedukung.Lihat aja pas Piala Asia dan Piala AFF Tahun kemarin.
Indonesia memang kalah tapi lihatlah apa yang sering dibicarakan setelah turnamen itu berlangsung.
"Bambang keren yah mainnya"
"Irfan Bachdim kenceng banget larinya,hebat lagi penyelesaian akhirnya"
"Gonzales okeh banget finishingnya"
"Markus gokil jaga gawangnya"
"Eh..Eh..si Nandar kemana yah,dicariin emaknya tuh (Loh)"
Ga ada efek atau komen Negatif setelah turnamen itu berlangsung.Bahkan saya yang waktu nonton Final di Senayan sedikit terkejut,dengan betapa dewasanya suporter kita.
Mereka bisa menerima kekalahan yang baru saja dialami Timnasnya.Ga ada raut kesediha disana,kami semua bangga dengan perjuangan timnas.
Waktu Piala Asia tahun 2007,saya berbicara langsung dengan suporter Korea Selatan.
Saat itu saya masih Training di Hotel Grand Hyatt dan beberapa suporter Korea Selatan menginap disana.Waktu mengurus Bill (pembayaran) saya sempat berbincang sedikit dengan salah satu dari mereka (kalo ga salah inget namanya Jem Bouk Jem Bouk geto,tapi tau ah elap)
"I'm Sory Sir,Are you coming from South korea"
"Yes"Jawab dia sembari tersenyum
"Wow..nice country,and you have a great football team to"
"No,your team is Very good to"
"Hahaha...."Saya tertawa mendengar jawabannya
"I'm Serious,Your National team has a spirit and willingness to fight for win"Ujar Pak Jem Bouk dengan wajah serius.
Saya tersenyum,itu perkataan langsung dari orang luar yang mengakui kehebatan Timnas kita.Jangankan orang luar,saat Piala Asia para penghuni satu hotel pada ga konsen kerjanya.
Tiap ada pertandingan,semuanya pada menghilang entah kemana.Biasanya seh pada minta ganti shift..hahaha
Saat itu walau Kalah dan gagal lolos tapi saya benar benar bangga dengan Timnas kita.Bukan cuma saya tapi mungkin kebanyakan dari warga Negara Indonesia.
Itulah semangat yang selama ini dicari.Itulah Semangat perjuangan ala Negara ini.
Siapa yang menyangka,Negara kita bisa mengalahkan Bahrain dan bisa memberikan perlawanan alot terhadap Korea Selatan dan Arab Saudi.
Kekalahan dengan sebuah perjuangan lebih baik daripada mengeluhkan semua kekurangan.
Berbeda dengan Timnas kita sekarang,semangat juang mereka sudah mencapai titik Nol.Mereka kini sudah kembali masuk mental penjajahan.
Saya jadi ingat,ketika menonton Indonesia VS Bahrain,saya langsung mengganti Channel begitu baru memasuki menit ke 25.
Saya bete liat permainannya,ga jelas ga berpola dan ga teratur.
Benar benar ga ada perjuangannya sama sekali.
Ahh..entah apa kata Pak Jem Bouk kalau melihat Timnas kita sekarang.
Kramat Jati 12 Oktober 2011
0 komentar:
Posting Komentar