Ada
sebuah hobi yang saat ini tengah digandrungi anak anak Rasta Pala.
Apa
itu??
Bukan,itu
bukan hobi maen golf ßkecakepan hobinya
Bukan,itu
juga bukan hobi maen bowling ßkebagusan bolanya (loh)
Terus
apaan dar???
Ini
tentang kami yang saat ini sedang keranjingan melilit umpan dan melempar
joran.Yuph saat ini Rasta Pala sedang dilanda hobi yang bernama Mancing.
-_-
Tau
acara mancing mania kan,itu loh program acara mancing di Trans 7 yang
kebanyakan pemancingnya bapak bapak
endut :Pv
Yah
sedikit banyak acara itu emang mempengaruhi banget hobi kami ini.
Sebenarnya
mancing tuh kegiatan yang ngebosenin,beneran dah !!
Masang
umpan yang bau,nunggu hasil pancingan juga ga tentu,itu juga belum tentu dapet..hahaha
apes
Tapi
anehnya banyak banget yang seneng hobi ini,walau Cuma sebatas mancing di kali
atau di empang.Dan kebetulan kamilah salah satu korbannya.
Nb : empang tuh
sama aja sejenis waduk/resapan air buatan manusia
Sebelumnya
beberapa dari kami memang sudah menyukai hobi ini.Sebut saja Bhagol,Iduy dan Qodim
walau mereka Cuma sebatas mancing di kali,empang ataupun mengikuti Galatama.Kalo
yang lain seh sekedar nyari hiburan aja.
Kalo
buat gw mancing tuh cuma sebagai sebuah pelepas kepenatan.Mengajarkan kesabaran
juga seh (dikit).
Paling
seneng kalo nganter Babeh gw mancing ke pemancingan temennya di daerah Bogor.Bukannya
mancing,gw malah lebih banyak bersantai disana.
Tempatnya
adem,banyak pohon buahnya,ada saung buat santai dan paling enaknya setiap
kesana pasti disuguhin ikan bakar mulu..hehe
Tapi
jujur aja neh,kalo mancing sama mereka mah yang penting kuat mental aja.Apalagi
kalo yang lain udah pada dapet sementara kita belum.
Melakukan kegiatan sama mereka tuh walau judulnya kebanyakan ga jelasnya tapi tetep aja nyenengin.
Cacian,cengan,hinaan
dan segala macam bentuknya akan datang bertubi tubi.
Apa
yang lo dapet (apalagi jika hasilnya lebih banyak dari yang lain) maka itu yang
akan dibanggakan dalam setiap obrolan (mungkin sepanjang hidup).
Bener
bener dibanggakan,walau hasilnya Cuma ikan kecil...hahaaha
Eniwei
kali ini gw akan menceritakan pengalaman kami ketika mancing di Waduk
Jatiluhur,Purwakarta.
Purwakarta
sendiri merupakan kampung halaman dari Qodim.
Kejadian
ini terjadi September tahun lalu,kala itu Qodim mengajak (sebetulnya lebih
kepada menantang) untuk mancing di Jatiluhur.Kebetulan Kakeknya memiliki
keramba di waduk Jatiluhur dan disanalah Qodim mengajak kami semua pergi
memancing.
Kami
berencana kesana pada hari sabtu dan pulang pada hari minggunya.
Niat
berangkatnya seh dari sore tapi baru pada jalan ketika sudah malam.Kami
berjanji untuk ketemuan di tempatnya Andi.
Saat
itu gw,Kiwil dan Iduy ngumpul dulu di rumah Bhagol buat ngurusin keperluan
mancing disana.
Setelah
rampung dan ada pemberitahuan kami baru berangkat ke tempatnya Andi.Ternyata
masih ada juga yang belum datang.Baru ngumpul semuanya ketika memasuki sekitar
jam 9 malam.Itu pun masih sempat bercanda sebentar dan baru berangkat setengah
jam kemudian (dasar orang Indonesia..haha).
Kami
berangkat dengan 5 motor,dan setiap motor saling berboncengan.Qodim dengan
Galih (abangnya),Papay dengan Kiwil,Iduy dengan Andi,Bhagol dengan Toni dan gw
sama Abadi.Kami memutuskan lewat jalur Pantura.
Karena
malam hari perjalanan pun jadi agak santai,di tengah perjalanan pun kami masih
sempat sempatnya mampir ke warteg..ckckck
Sebelum
melanjutkan perjalanan Qodim bilang ke anak anak jangan lupa untuk berhenti di
sekitar daerah Cikampek.Dia bilang seh mau jemput Pa’lenya dulu yang katanya
mau ikut mancing bareng. Awalnya si Pa’le Cuma bilang kalau sudah sampai di Cikampek segera kasih tau dia.Tapi setelah sampai si Pa’le malah nyuruh mampir ke rumahnya dulu..aduh Pa’le Pa’le pie toh !!
Nah berikut ini beberapa foto ketika kami sedang istirahat dan menunggu kepastian di Cikampek.
Setelahnya
kami pun pergi dulu ke rumah Pa’lenya Qodim,perjalanan untuk ke sana butuh
sedikit perjuangan.
Jalanan
becek,kubangan lumpur dan alamat palsu (loh) harus kami temui.Walau sesudahnya
agak senang karena bisa istirahat dan numpang ngemil di rumah Pa’lenya
Qodim..hehe
Dan
malam pun semakin larut tapi kami masih dengan santai menyikapinya.Ada seh
sebagian dari kami yang udah pada kusut wajahnya..hahaha (ngantuk bo)
Apalagi
ketika pertama kali melihat penampilan Pa’lenya Qodim dan
tunggangannya,perasaan kami hampir semuanya berujar
“Yah
tambah lama aja deh nyampenya”
Gimana
gak!!
Tunggangan
motor Honda jadul (kalo ga salah inget Grand astrea),pake helm udah kaya astronot
pula..hadehhh
Seketika
penilaian itu berubah ketika sudah memasuki jalan raya.
Secepat
apa beliau??
Yang
jelas dia lebih banyak menunggu kami di depan.Anak anak kaget dan cuma bisa ketawa ketawa aja
sepanjang perjalanan.
Benar
benar deh orang tua satu itu,semangat 45nya masih tertanam kental banget.Sampai
di Purwakarta aja Doi bukannya istirahat tapi malah memutuskan untuk langsung
pergi memancing.
Walah..benar
benar maniak mancing!!
Kami
pun memutuskan untuk beristirahat sejenak di tempat Kakeknya Qodim (tapi Qodim
lebih senang memanggilnya dengan sebutan Uwa) dan meninggalkan si Pa’le dengan
semangat 45nya.
Kami
menginap didepan rumah Uwanya yang juga dibuat menjadi Warnet.Kami tidur di
lantai 2. Sialnya saat itu belum apa apa kami sudah diwanti wanti sama Qodim
bahwa tempat Uwanya ini sedikit angker karena memang lantai 2 ini jarang
dihuni.
Yah
eniwei gw seh ga takut tuh sama yang begituan (spik)
Setelah
makan saat itu entah karena efek kecapean atau karena emang belum ngantuk kami
sama sekali ga ada yang tertidur.Kecuali Tumor (Tukang Molor) di Rasta Pala
yaitu Andi dan Toni.
Mereka
berdua mah ga boleh liat tempat lega dikit+kesempatan udah pasti molor.Tapi
saat itu peran Andi digantikan oleh Galih yang menyerah sama capeknya..hahaha
Gw,Papay,Bhagol
dan Qodim ngobrol ngobrol di atas,sementara Iduy,Kiwil dan Andi pada ke Warnet
bawah.Maklumlah muka muka Online,ga boleh liat warnet dikit.
Apalagi
saat itu maennya digratisin..haha
Sebenarnya
pada saat itu gw udah berusaha untuk tidur.Tapi baru tidur sebentar bulu kaki
gw udah dicabutin sama Papay dan Qodim
“Mau
kemana lo..”ujar mereka berdua sembari tertawa.
Bukan
Cuma gw yang jadi korban kejahilan mereka tapi juga Bhagol..hahaha
Yah
hal tersebut juga kami lakukan pada semuanya.Pokoknya malam itu ga boleh ada
yang tertidur lagi.
Yang
pasti,kami semua benar benar kekurangan istirahat setelahnya.
-__-
Ketika
waktunya sholat subuh,Qodim ngajak ke saung belakang.Ia mengajak kami sholat
disana.Saat itu gw,Bhagol,Galih,Papay,dan Qodim yang ikut.
Sebenarnya
maksud Qodim ngajak sholat disana biar dimudahkan urusan mancing di
kerambanya..hahaha benar benar deh neh orang.
Yah
pokoknya urusan disana seh enak aja deh,apalagi sesudah sholat kami disuruh
mampir dulu buat ngopi..hehe
Nb
: Belakangan juga baru gw ketahui bahwa
Qodim minta dibungkusin ayam sama Uwanya. --> Bagi yang mau tahu alasannya
baca Rasta Pala itu.. aja yah..hehe
Setelah
ngopi dan istirahat sebentar kami pun segera mempersiapkan keperluan
memancing.Karena masih kurang tidur,beberapa dari kami memanfaatkan momen itu untuk
istirahat sejenak.
Kami
pun segera mempersiapkan motor,Bhagol mengganti oli motornya biar lebih tokcer
jalannya.Sementara yang lain Cuma sekedar manasin aja dan mastiin kondisi mesin.Tak lupa kami juga mengecek keperluan kami disana.
Dan
kami pun segera berangkat menuju Jatiluhur.Tapi sebelumnya kami tak lupa untuk
pamit dulu kepada Uwanya Qodim.
Belum
sampai 5 langkah perjalanan kami,Papay yang saat itu bawa motor di belakang gw
nyeletuk.
“Te,ban
lo bocor tuh”
Yaelah
apesnya.
-___-
Setelah
urusan dengan tambel ban selesai,kami pun segera jalan lagi ke Jatiluhur.Di
tengah perjalanan kami berhenti dulu untuk bertemu dengan saudaranya Qodim (gw
lupa namanya tapi sebut aja Alex).
Kepentingannya??
Intinya
seh memudahkan kami untuk masuk ke Jatiluhur..hehe
Sesampainya di Jatiluhur
kami pun mampir dulu ke tempat saudaranya Qodim yang lain,rumah saudaranya yang
satu ini memang terletak di dalam kawasan Jatiluhur.Di sana kami pun
mempersiapkan apa aja yang perlu dibawa ke keramba.Kami juga mempersiapkan
Joran/pancingan yang disiapkan oleh saudaranya Qodim.
Dan
akhirnya berangkat juga menuju keramba
Saat
Galih,Pa’le dan Alex pergi mencari penyewaan perahu,kami sibuk untuk membeli
umpan.Umpan yang kami beli saat itu berbeda dengan apa yang kami siapkan
sebelumnya.Umpan itu adalah Lumut.
Sudah
umum bagi para pemancing di Jatiluhur untuk menggunakan umpan lumut.Walau gw
akui agak sulit memasang umpannya.
Yah
eniwei akhirnya kami pun mendapatkan perahunya.Ongkos sewanya gw lupa tapi yang
jelas pada patungan jeban (sepuluh ribu).
Sang
supir eh sang tukang perahu sempat kebingungan mencari
kerambanya.
Maklumlah..mungkin ada sekitar ratusan keramba yang ada disana.Qodim dan saudaranya juga Cuma dikasih tahu buat mancing di Keramba milik Pak Diman.
Maklumlah..mungkin ada sekitar ratusan keramba yang ada disana.Qodim dan saudaranya juga Cuma dikasih tahu buat mancing di Keramba milik Pak Diman.
Jangan jangan
alamat palsu lagi neh..hehehe
Setelah
sempat dibuat muter muter akhirnya kami berhasil menemukannya.
Hore..hore..berhasil..berhasil..*ala
Dora
Lucunya,itu
keramba beberapa kali kami putari..hadehh,kenapa ga ngomong aja seh.Bikin repot
aja..:P
Disana
sudah ada yang menunggu kami,namanya Akang Arif (bukan nama sesungguhnya karena
beliau minta dirahasiakan lol <-- Bilang aja lupa
:P).
Si
akang bilang seh mancing boleh asal jangan di dalam kerambanya.
Yaiyalah
ikan budidaya kok dipancing,sekali naro umpan juga langsung dimakan..ckck
Kami
boleh memancing di sekitar keramba itu.
By
the way Keramba itu lumayan besar,ada sekitar 10 kolam budidaya dengan 2 saung
pada tiap sisinya.Ikan yang dibudidayakan disana kebanyakan adalah ikan Nila.
Setelah
mempersiapkan Joran,umpan,perlengkapan solat dan bak mandi (eh tunggu ini mo
mancing apa tamasya om).
Setelah
mempersiapkan semua keperluan,acara mancing pun dimulai.
Yang
pertama dapet saat itu (sebenernya beruntung dapet) yaitu Abadi.Yang paling
apes pada permulaan mancing saat itu gw,Bhagol dan Iduy.
Rupanya
kesalahan mendasar kami Cuma satu??
Saat
yang lain memancing dekat dengan saung,kami malah memancing tepat di tengah
tengah keramba.
Cuaca pada saat itu emang lagi terasa panas banget,ikan jaman sekarang juga udah pada pinter
pinter dan ga
mau nimbul di tempat yang panas.
Kalo ikan bisa
ngomong mungkin dia akan berkata “menyiksa diri kalee”
Akhirnya
peruntungan gw berubah ketika memutuskan pindah mancing ke saung.
Wow..banyak
banget dapetnya,walau gw agak bete karena susah banget dapet ikan yang gede.
Gimana
mau dapet yang gede,baru nyemplung aer aja umpannya udah dimakan ma ikan yang
paling bontot/kecil.
Setelah
beberapa jam akhirnya kami pun menyerah pada cuaca panas lagipula kami merasa
hasil tangkapan kami sudah lumayan banyak.
Berikut ini
adalah beberapa tampang pendusta waktu mancing,jangan liat ekspresinya deh
pokoknya.Gerakan bisa menipu,emang kelihatan seperti ditarik ikan besar tapi sebenarnya
bukan ditarik ikan tapi kesangkut di bambu..wkwkwk
Saat
itu keadaan keramba bertambah ramai dengan kehadiran saudara Qodim yang
lain.Ada sekitar 2-4 saudaranya yang datang ke keramba.
Ga
lama mereka datang,makanan yang ditunggu tunggu pun mateng.
Yuph..sedari
tadi memang kang Arif lagi sibuk banget buat bakar ikan nila.Setelah mateng
kami pun makan bersama di saung itu.
Rasa
ikannya..???
Wuihh..muantap
tenan (kecuali mungkin bagi Papay dan Qodim..haha)
Benar
benar mantep deh,apalagi ditambah dengan pedasnya sambal kecap dan garingnya
rempeyek.Sesudah itu kami pun bersantai sejenak,menikmati suasana siang di
keramba.
Sumpah
deh..siang itu benar benar terasa panas,apalagi kebanyakan dari kami belum pada
mandi dari kemaren..hihihi
Sekitar
jam duaan kami pun kembali.Dengan hasil yang lumayan banyak.Sebelumnya kami
pada patungan lagi untuk diberikan kepada kang Arif,bisa dibilang sebagai uang
tip atas pelayannya.
Perjalanan
pulang benar benar terasa melelahkan,apalagi saat itu suasana masih sangat
terik.Belum lagi efek dari kurang tidur.
Lengkaplah
sudah !!
tapi
karena semua dibawa enjoy,yah ga ada yang terasa berat tuh.Sepanjang perjalanan
kami tetap aja ketawa tawa.
Apalagi
sepanjang perjalanan pulang kami melihat banyak hal menarik.Mulai pemilik
keramba yang sedang memberi makan ikannya hingga para pemancing yang
mendedikasikan hidupnya di Jatiluhur.
Gimana
engga...
Mulai
dari mancing,makan,hingga buang air semua dilakukan disana.Bahkan itu bisa
dilakukan selama berhari hari.
Kalo
kata Pa’lenya Qodim mah malah banyak orang luar kota yang khusus buat mancing
kesini.
Nb : Patut
diketahui di Jatiluhur juga disewakan saung untuk memancing.Kebutuhan sehari
hari para pemancing ditanggung sendiri.
Bahkan
ketika perjalanan pulang kami semua tertegun/terhenyak/terkagumkagum melihat
sebuah pemandangan.Pemandangan itu begitu menakjubkan hingga membuat kami tak
mampu berkata kata.
Apa
itu??
Orang
lagi boker..wkwkwkwk
Asli
itu orang pede banget bokernya,kayanya bangga banget doi sama pupnya.Yah
bayangin aja,doi boker dengan posisi pantat menghadap dunia.Setiap perahu yang
lewat bisa dengan mudahnya mengakses pantatnya..:P
Ga
ada malunya,bokernya aja di tempat dia mancing.Anak anak seh Cuma ketawa ketawa
aja.
Nah
lucunya tuh,ketika salah satu dari kami (kalo ga salah Bhagol) ada yang
nyeletuk,sebenarnya seh bukan nanyain itu orang yang lagi syahdu-syahdunya
Boker tapi kepada orang orang yang lagi mancing didekatnya.
“Gimana
Bang udah dapet banyak??”
Orang
yang ditanya Bhagol pada ngacungin jempol eh orang yang boker juga ikutan
nengok ke arah kami dan melambaikan tangannya.
Hahahaha...Edan
^^
Kami
pun menuju ke rumah saudaranya Qodim lagi.Sebenarnya saat itu kami langsung
ingin pulang biar sampai di Jakartanya ga terlalu malam tapi rasa lelah dan
efek panas membuat langkah kami tertahan.Dan kami pun memutuskan untuk
beristirahat sejenak disana.
Menjelang
jam 4 sore kami mulai bersiap untuk pulang,dengan rasa lelah yang teramat sangat.Setelah
mempersiapkan segalanya ternyata masih ada satu masalah.
Ikan
hasil tangkapan kami sulit untuk dibawa.
Pada akhirnya kami
mengalah dengan keadaan dan menyerahkan hasil tangkapan itu kepada saudaranya
Qodim.Kami pun pamit pulang kepada saudaranya Qodim juga sama Alex dan tak lupa
mengucapkan terima kasih kepada mereka.
Dalam
perjalanan pulang kami juga mampir lagi ke rumah Uwanya Qodim.Sekedar untuk
pamit dan mengucapkan terima kasih atas sambutannya selama berada
disana.Setelah pamitan dengan Uwanya kami pun berangkat pulang.Saat itu jam
sudah menunjukkan sekitar jam 5 sorean.
Sialnya..saat
itu jalur pantura benar benar ramai,kalo ga salah hari itu emang pas banget
puncak arus balik Lebaran.Jalanan jadi ramai dan macet.
Kami
pun berpisah dengan Pa’lenya Qodim di jalan.Saat itu karena kami benar benar
lelah bawa motornya pun juga pada ngebut semua..hahaha
Sekitar
jam 8-9 malam kami sudah sampai di tujuan,kami tak langsung balik saat itu tapi
beristirahat dulu di rumah Toni.Saat itu rumah Toni ga ada siapa siapa karena
orang tua dan adiknya masih lebaran di kampung.
Waktu
itu gw inget banget ada pertandingan Big Match Manchester United (MU) vs
Liverpool.
Walau
jagoan gw MU yang maen tapi karena rasa lelah yang teramat sangat gw jadi ga
terlalu antusias nontonnya.
Tapi
saat itu Galih yang jagoannya Liverpool melihat peluang kekalahan MU langsung
nantangin gw buat taruhan.
Gw..!!!
Jelas
gw terimalah,apalagi Cuma taruhan Nasi Goreng Mas Ali..hehe
Dan
hasilnya....
MU
gw menang 3-2..hahahahaha lumayan bisa makan Nasgor gratis.
Qodim
ma Galih ngerengut aja jagoannya kalah dan jadi bahan cengan sama anak anak
yang lain.
Tak
lama setelah pertandingan selesai dan kue lebaran+kacang mede sisa lebaran sudah
abis kami pun segera pamit pulang sama Toni.
Perjalanan
Laskar Empang jilid I pun berakhir pada malam itu.
The end
Rasta Pala Punya Cerita....18-19 September 2010
Crunchy : Bukan
soal mancingnya yang paling gw rindukan tapi proses menuju ke mancingnya itu
sendiri.Ada banyak hal lucu disana mulai dari proses pembuatan umpan,kail yang
super imut,sampai joran yang sering rusak.
Belum lagi
dengan segala kekurangan selama perjalanan.Tapi justru itulah yang menjadi
kenangannya.
Canda dan tawa
selalu menghiasi perjalanan kami.
Perjalanan ini
akan selalu terkenang dan akan selalu gw tunggu untuk memancing bersama mereka
lagi.
Entah kapan tapi
satu hal yang pasti gw selalu merasa beruntung bisa menjadi bagian dari kisah itu.
Okelah
cukup melow melownya berikut ini adalah bagian tambahan yang akan gw namakan
“Dibuang Sayang”.
Ada
beberapa kejadian lucu dan unik yang gw rasa ga terlalu cocok masuk ke cerita.
Makanya
gw namakan Dibuang Sayang karena emang momen ini sangat sayang buat dilewatin
geto aja.Berikut akan gw sajikan beberapa foto berikut keterangannya.
Saran
gw Cuma satu,siapin kantong plastik !!
Takutnya anda merasa terlalu mual dan
muak karena melihatnya..:P
Oke..cekidot
Edisi Impian
kesampean ala Qodim dan Andy
1.Akhirnya Qodim
kesampean juga naek Sampan/Perahu kecil,liat tuh seneng banget kan mukanya
doi..hahaha
2.Edisi Andy
akhirnya bisa naik sepeda gunung : "Alhamdulillah yah"
3.Edisi terperosok masuk dalam lubang saung ala Andi
4.Edisi ngorok Rasta Pala
5.Edisi : transaksi gelap ala gw dan Badboy
6.Edisi : "Senangnya Bhagol mendapat hasil ikan yang banyak.Maklumlah,ini baru pertama kalinya buat doi..hehehe "
7.Edisi : “Tumben Keliatan Keren” ala Rasta Pala
8.Edisi : "Narsis
Gila"
wahhh panjang banget ceritanya :D
BalasHapustapi sepertinya seru sekali ya ^^ apalagi mancingnya~
Maya : karena kebanyakan foto jd keliatan bnyk..hihi ^^v
BalasHapusseru karena gampang banget mancing ikannyanya,walau ikan yg didapat ga pernah yg besar..:D