.

Minggu, 16 Desember 2012

Anonim – Pada Satu Bintang Yang Sama




Malam beranjak pelan
Meninggalkan cahaya rembulan
Bertanya kepada awan dibalik serpihan gemintang

Deru ombak berdebur tenang
Memanjakan kaki para pengusik malam

Nyamuk nyamuk setia menemani lamunan
Menyenandungkan perang terhadap ketenangan
Membuat para pemburu mimpi
Tersentak dari kedamaian

Segera kulangkahkan kaki ke dermaga
Tempat dimana aku bisa menemukan kedamaian
Jauh dari para vampir kecil nakal dan liar
Yang mengusik ketenangan mengartikan malam


Disekitar banyak para pemburu kenikmatan melepaskan gundah
Memancing atau sekedar bercuap cuap dengan sahabatnya
Menghabiskan malam berbicara tak tentu tujuan
Dari tingkah sang ikan hingga perahu jadi santapan pembicaraan

Kulihat segerombolan cumi begitu menggoda untuk menjeratnya
Segera kucoba peruntunganku
Tapi malam itu memang bukan malamku
Jangankan tertarik akan umpan yang kusajikan
Disentuhnya pun tidak
Bahkan untuk seledar melirik pun jengah

Rebahku melelah
Aku bersandar pada kayu kayu tua di dermaga
Mencoba terlelap
Dengan laut sebagai alasku dan langit sebagai atapnya

Tataran bintang terang menggoda mata
Menjamah pikiran dengan keindahannya

Langit pada malam itu begitu cerah
Bercumbu mesra dengan bintang mengartikan malam
Tatapku liar
Mencari sejuta kepastian dalam satu tanya

Apa kau masih menatap bintang yang sama??

Keheningan yang hadir sebagai jawaban
Menggemuruhkan segala rasa yang tercipta
Membalutnya dalam rona asmara tak bertuan
Memekarkan senyum sang gadis pujaan

Apa kabarmu disana??
Apa kau masih memikirkan adaku??
Apa kau masih mengingat janji janji itu??
Apa kau. . .

Terlalu banyak aku berkata ingin
Disaat itu pula kau merasa kehilangan
Ingin kita satu berlalu
Sebatas angin pilu rindu
Menghujam hati dengan cinta nirwana
Indah hanya sebatas angan semata

Bintang malam berpendar begitu terang
Menyinari diri untuk terus melangkahkan tujuan
Senandung angin mendendangkan kerinduan
Mengulum rindu dalam tirai penantian

Satu bintang bergerak tak tentu arah
Seperti ingin berlari dari orbitnya
Sepanjang waktu kutatap hingga pada satu titik aku tersadar

Itulah aku
Aku terus saja mencari dan mencari
Tak terhitung berapa lama aku berjalan
Tanpa tahu tujuan yang ingin kudekap
Alasan yang bahkan tak mampu kuterjemahkan
Kenapa aku disini

Aku tak mengerti
Tapi aku juga tak mau berdiam meratapi diri
Meski gundah meraja
Gulana membahana
Seperti sang bintang aku akan terus berjalan
Meski tak tentu arah tujuan
Walau tanpa alasan untuk berlabuh
Aku akan terus bertahan

Berjanjilah bintang untuk menyampaikan rinduku kepadanya
Berjanjilah angin untuk menyenandungkan getaran asmara yang kupunya
Berjanjilah awan untuk membuat pesan cintaku untuknya

Aku masih disini
Hanya perlu waktu untuk melaju
Yang aku yakini itu kamu
Maukah kau menungguku

Menengadahlah wahai wanitaku
Lihatlah bintang itu
Bintang yang berpendar jauh di langit sana
Aku ingin menatapnya hanya denganmu
Memegang tanganmu
Menua. .walau hanya sekedar memandang pada satu bintang yang sama

Pict from Here



Pulau Damar 3 November 2012

0 komentar:

Posting Komentar