.

Kamis, 03 November 2011

Gelap


Entahlah..
Aku semakin tak tahu arah mana yg kutuju
Semakin tak terarah dalam melangkah
Semakin terpuruk dalam ketiadaan

Entahlah..
Langkah yang kini kupijak
Terasa memberat dalam derap nafas yang kuhela
Bertahan dalam arti tanpa cela
Atau hanya sekedar menjejak dalam maya
Hanya sekedar kesemuan dan sebuah angan kosong
Yang setia menemaninya


Entahlah..
Kini semakin sering aku bertanya kepada diri sendiri
Untuk apa aku hidup??
Untuk apa aku ada??
Jika yang kurasa hanya kesemuan adanya
Jika yang kuhirup hanya sesak yang menderanya
Jika keberadaanku hanya kebekuan yang mendiaminya

Entahlah..
Aku tak tahu kemana harus berjalan
Meratapi langkah seakan tanpa tujuan
Kehilangan makna dalam ketiadaan
Tanpa arti memaknai kehidupan

Entahlah..
Aku tak pernah tahu harus berkata apa
Aku tak pernah tahu kemana harus menjejak
Aku seperti pujangga tanpa syair
Aku seperti guru yang tak berilmu
Aku seperti badai tanpa angin
Aku seperti bumi tanpa mentari

Entahlah..
Tak ada tempat untuk bertanya
Tak ada hati untuk mengadu
Aku seakan menghilang dalam waktu
Aku seakan membusuk dalam pilu

Entahlah..
Semakin besar rasa sakit yang membelenggu dada
Seakan ingin meledak menyatakan rasa perihnya
Semakin hebat rasa sedih yang mencekat jiwa
Seakan ingin membanjiri hati dengan gemuruhnya

Entahlah..
Kerabat seakan tak cukup menenangkan hati
Sahabat seakan tak mampu menentramkan raga
Tawa hanya sekedar  tangis
Suka cuma sekadar duka
Aku tak tahu lagi kemana harus berlari
Tiap jalan yang kulewati hanya kebuntuan yang kualami
Aku tak tahu lagi kemana harus menjejak
Tiap tempat yang kutemui hanya kebekuan yang mendiami
Tak tentu arah
Tak terukur waktu

Entahlah..
Saat ini aku merasa kalah dengan hidupku
Merasa rendah dengan anganku
Merasa hancur dengan mimpiku
Tuhan pun seakan enggan memberikan jawaban
Seakan menganaktirikan hatiku dalam kekalutan
Mengisi jiwaku dengan kekosongan
Membiarkan perih menyayat diri
Semakin menyayat dan menyisakan luka tak terperi

Entahlah..
Saat ini hanya gelap yang setia menemani
Menafsirkan hati dengan kelamnya
Aku tak lagi berharap akan terang
Aku tak lagi rindu cahaya mentari
Jikapun kematian kan datang menjelang
Aku telah siap akan itu
Aku selalu siap untuk itu
Entahlah..

Entahlah.......

Kramat Jati 13 Januari 2011

0 komentar:

Posting Komentar