.

Rabu, 17 Agustus 2011

TENTANG KITA

"Gw suka sama lo tan,gw mau berhubungan lebih jauh lagi sama lo.Gw ga mau sekedar jadi sahabat lo lagi"
Suasana hening sejenak,hanya keluar anggukan dari Intan sebagai jawaban.Tapi itu sudah cukup buat Arya.
Cukup untuk mengakhiri penantiannya selama ini.

-_-

Ga terasa sudah sebulan sejak kejadian itu,hubungan mereka berjalan lancar walau sebenarnya jarang bertemu karena kesibukan untuk masuk kuliah.
Sebenarnya Arya ga enak dengan Intan karena jarang bertemu,tapi Intan selalu meyakinkannya bahwa tidak ada masalah selama saling percaya.
"Apa lo percaya ma gw tan?"tanya Arya suatu kali

"Aku kan selalu percaya padamu ar,tapi apa kau bisa untuk mempercayaiku"Intan bertanya balik
"Tentu,aku kan selalu percaya padamu??percaya 150% kepadamu"jawab Arya meyakinkan kekasihnya itu.
Intan hanya tersenyum mendengar jawaban itu,hanya kebahagiaan yang terpancar dari wajahnya.

-__-

Sebulan setelahnya,mereka mulai sibuk dengan kuliah mereka masing-masing.
Intan kuliah mengambil jurusan komunikasi sedang Arya mengambil jurusan manajemen perhotelan.Walau jarang bertemu,mereka selalu berusaha untuk saling berhubungan.
Walau hanya lewat telepon atau sekedar lewat Sms.
Saat itu Arya sedang berada di Pelabuhan Ratu,Sukabumi.
Dia berada di sana atas ajakan teman-teman kampusnya yang kebanyakan memang berasal dari sana.
"udah ar ikut aja,lumayan kan ada libur 3 hari,gw jamin lo pasti puas d disana"ajak Jimmy teman sekelasnya di kampus.
Arya ke pelabuhan ratu bareng Rio,Wahyu,Jay,Rendy,Anjas,Leo dan Yahya.Dalam perjalanan Arya sempat SMS Intan untuk menanyakan kabarnya.
Tapi justru keanehan yg didapat oleh Arya??
A (arya) : Agy apa kamu??
I (intan) : maaf ini sapa ya??
A : siapa??ini aku tan,Arya
I : Arya,Arya yang mana yah.Aku ga kenal tuh??
A : hahh..kamu agy bcanda ya tan??masa sama pacar kamu sendiri lupa??
I : Pacar??mang kapan kita jadian??
A : sejak sebulan lalu,masa kamu lupa??
Setelah itu intan tak membalas,meninggalkan Arya dengan sejuta pertanyaan di kepalanya.

-___-

Hari pertama disana,Arya habiskan dengan melihat goa kelelawar.Agak bete juga karena kelelawarnya lama bgt keluarnya,baru sekitar jam 5 sorean mereka keluar semua.
Sehabis dari sana kami memutuskan untuk bermalam di restoran pinggir pantai milik Iwan.
Malam itu terasa sangat menyenangkan.
Anak-anak pelabuhan mengadakan pesta untuk menyambut kami.Suasana riuh rendah diselingi dengan canda tawa kami.
Fauzi,Iwan,Jimmy,Ivan,Iman dan Boim menceritakan betapa indahnya Pelabuhan Ratu.
"Gw jamin lo pasti senang berada disini" hanya itu ucapan mereka,tapi cukup membuat anak-anak yang lain penasaran.
Memang seh kalau dibandingkan dengan jakarta mah beda jauh bgt.
Lagi asyiknya ngobrol,Arya merasakan getaran di kantongnya.Hapenya berdering,rupanya Intan yg menelepon.
"Halo"Arya memulai percakapan
"EH BANGSAT,GA USAH BANYAK BASA BASI LO!!!!LO ADA DIMANA SEKARANG" ternyata seorang pria yang menjawab teleponnya
"Hah..ini siapa ya"Arya bingung kenapa hape intan ada di tangan seorang pria??Dalam keadaan marah-marah pula.
"GW HERU..HERU PACARNYA INTAN"
Meledak hati Arya mendengar jawaban itu,sejuta pertanyaan kemudian menggelayuti perasaannya kini.
Heru??Arya kenal pria ini,dia adalah pacar Intan sebelum Arya.
Tapi sejauh yang Arya ketahui,bahwa mereka sudah lama putus.
Arya juga sempat menanyakan hal ini kepada Intan sebelum mereka jadian.Dan jawaban yang sama pun mengalir dari mulut Intan.
"WOYYyyy.....ANJING,KENAPA DIAM AJA LO???TAKUT HAHh...!!"ujar Heru dengan nada kemarahan,samar-samar Arya mendengar suara Intan di telepon dengan nada menangis.Dia mencoba membujuk Heru untuk menahan kemarahannya.
"Lo ada dimana sekarang,gw tungguin lo dirumahnya Dian.Gw mau bicara dan buat perhitungan sama lo"tambah Heru lagi seraya menantang Arya.
Arya hanya terdiam,dia sudah tak peduli lagi dengan segala kemarahan Heru.
Hati Arya terlalu perih saat ini,cinta yg sudah lama didambakannya,hanya membawa kepedihan begitu ia hadir.Tanpa sadar Arya mematikan teleponnya,meninggalkan Heru dgn sejuta kemarahannya.


-____-

"Mau kemana Ar" tanya Iman begitu melihatku beranjak dari tempat duduk.
"Mau jalan-jalan sebentar"jawab Arya singkat
Di pinggiran pantai,Arya menepikan langkahnya.Kini hanya kalut dan bimbang yg meraja di hatinya.
Semua telepon dan Sms tak lagi dihiraukannya.Dia hanya merenung dan terdiam.
Marah,sedih,bingung saat ini semua sedang tercampur dalam hatinya.Kini hanya terasa kepingan hati yang retak begitu menyakitkan.
Arya kemudian berteriak,tapi teriakannya hanya berlalu di kesunyian malam,dalam kegelapan yg selamanya luka.Arya kemudian merebahkan diri di atas pasir.
"Kenapa tan..kenapa..kenapa"
Arya hanya terdiam,hilang terpekur sunyi.
Ombak laut selatan yang berdebur kencang,seakan menggambarkan hatinya yang karam.

-_____-

“Ar,yeh ni urang pake tidur didie??”ujar Iman begitu mendapati Arya yang sedari tadi dicarinya ternyata sedang tertidur di atas pasir.
“Ar bangun Ar,jangan tiduran disini atuh”ujar Iman seraya menggoyang-goyangkan bahu temannya itu.
Arya segera terbangun dan terjaga,rupanya ia ketiduran di tempat itu.Arya lalu melihat sekelilingnya,ternyata hari masih malam.
“Jam berapa sekarang man??”tanyanya kepada Iman
“Dah jam setengah 11 malam”jawab Iman seraya melihat jamnya
Ternyata sudah 2 jam lebih Arya tertidur disana,rupanya ia terlalu tenggelam ke dalam masalah yang sedang dihadapinya saat ini.
Iman yang melihat temannya itu hanya terdiam segera menyuruhnya untuk cuci muka,Arya hanya menurutinya saja.
Setelah itu Iman segera meminta Arya untuk menemaninya bertemu dengan saudaranya di sudut lain pantai,Arya pun hanya bisa menganggukkan kepalanya.
“Dimana man tempatnya??”tanya Arya penasaran juga akan tempat yang dituju
“Tenang aja Ar,deket banget kok??dari sini juga Cuma butuh 10 menit jalan kaki”jawab Iman singkat.
Mereka pun segera berjalan menuju tempat yang dituju dan ternyata benar bahwa tempat itu tidak terlalu jauh.
Hanya beda beberapa warung saja dari tempat mereka berkumpul.
Dari kejauhan Arya bisa mendengar suara banyak orang yang tampaknya sedang bersenang senang.Walau agak gelap tapi ia tahu ada banyak orang disana.
Iman segera menuju ke salah satu dari mereka,sedang Arya mengikuti di belakangnya.Tak lama kemudian Iman pun segera mengenalkan saudaranya ke Arya.
“Dwiki”ujarnya sembari mengulurkan tangan kepada Arya
“Arya”jawabnya singkat
Setelah basa basi sebentar,mereka pun segera pamit kepada Dwiki.Karena penasaran Arya segera bertanya kepada Iman mengenai kantong plastik yang dibawanya,isi kantong itu adalah pemberian dari Dwiki.
“itu apa man??”tanya Arya sembari menunjuk kantong plastik yang dipegang oleh Iman
“ini buat ngobatin stress lo”jawabnya singkat
“Stress??stress apaan??sok tau banget lo man..hahahaha”tawa Arya tertawa akan sifat sok tahu temannya itu
“udahlah Ar,gw tau kok lo lagi ada masalah??tanpa lo cerita pun gw juga udah tau Ar,mata lo yang lebam udah menjelaskan segalanya kali..hehehe”Iman hanya tersenyum meledek temannya itu
Arya hanya tersenyum mendengar kata kata dari temannya itu,tapi ia tetap saja bertanya apa yang sedang dibawa temannya itu
“ini Cuma bandrek botolan kok Ar..hehehe”jawabnya Iman singkat
Arya yang segera mengerti akan maksud dari temannya itu hanya bisa tertawa setelahnya,tak lama mereka pun sampai dan segera berkumpul dengan teman teman lainnya,
Malam itu Arya habiskan dengan tawa dan canda dengan teman temannya,sejenak berusaha melupakan segala masalah yang tengah menderanya.
Melupakan kesedihan hati yang tengah merajai di hatinya,melupakan pahit dari cinta yang tengah dirasakannya.
Ombak laut selatan yang berdebur kencang seakan menggambarkan gemuruh di hatinya,dari jauh lampu nelayan bersinar menemani malam dengan kerlap kerlipnya seakan ingin melukiskan hatinya yang tengah dilanda kegalauan.

-______-

Esoknya mereka diajak ke wisata cipanas yang berada di pelabuhan Ratu.Setelah mengunjungi beberapa tempat lain disana mereka pun segera menuju ke tempat Boim sebelum akhirnya berangkat untuk pulang.
Saat itu Arya masih berada di tempat Boim,setelah selesai mengemasi barangnya.Ia pun menuju teras lantai 2 rumah Boim,tapi tak ada satu orangpun disana.Rupanya semua temannya sedang pada keluar dan pergi ke suatu tempat,Arya pun lalu memutuskan duduk duduk saja di sana.
“Doorrrrr....”ujar seseorang mengagetkan lamunan Arya
Arya terkejut,segera didapatinya bahwa ada orang lain selain dirinya di sana.
“Ahh..tae lo man,ngagetin gw aja”ujar Arya begitu mengetahui siapa yang mengejutkannya
“hahahahaha....sory Ar sory,lagian lo dari tadi enak banget bengongnya.Kesambet Jurig baru tahu rasa lo”ledek Iman sembari menertawakan Arya yang masih mengelus dadanya karena kaget.
“Iya lo jurignya man”
Tawa mereka pun pecah,menertawakan kebodohan yang baru terjadi.Tiba-tiba Arya terdiam,terdengar lenguhan nafas panjang dari mulutnya.
“kenapa lo Ar??”tanya Iman seraya menghentikan tawanya,ia pun segera beranjak dan duduk di samping Arya.
Tapi tiada jawaban yang keluar dari mulut Arya,hanya tampak gurat kesedihan yang semakin dalam dari wajahnya.
“Lo kenapa kawan??ceritalah ma gw,kali aja bisa gw bantu”ujar Iman mencoba membantu menenangkan temannya itu
Hening sejenak
Angin pantai selatan yang kencang berhembus pelan di wajah mereka.
“Gw lagi bingung man”
“Bingung??bingung kenapa Ar??”
Lalu Arya pun menceritakan kejadian yang tengah dialaminya.Ia pun menceritakan kisah cintanya dengan Intan.
“Gw bingung man,bagaimana cara menghadapinya??Gw sangat menyukai dia,gw bingung tapi gw juga ga rela buat melepasnya.Terlalu lama cinta dia gw dambakan di hati gw man??gw benar benar bingung mau berbuat apa sekarang”ujar Arya singkat.
Tampak guratan kebingungan tengah melanda wajahnya
“Sebaiknya lo segera temuin dia Ar,jernihkan segala hal yang tengah terjadi sekarang”jawab Iman
“Tapi gw masih bingung man gimana cara menghadapi dia nanti??gw juga ga tau apa masih punya keberanian buat menatapnya nanti”
“Mau ga mau,lo harus berani Ar.Setidak tidaknya lo bakal dapat jawaban daripada masalah ini lo gantungin dan tambah panjang ga jelas arahnya”
Arya hanya terdiam,ia lalu merenungi setiap kata dari temannya itu.Iman benar,masalah ini harus ia selesaikan secepatnya.
Ia harus bisa menyelesaikan segala kegalauan di hatinya

-_______-

2 hari setelah kembali dari Pelabuhan Ratu,Arya akhirnya memutuskan untuk pergi ke rumah Intan.Dalam perjalanan ia merasakan debaran yang luar biasa,keringat dingin meluncur deras dari balik kulitnya.
Dalam kebimbangan yang menggelayuti dirinya,Arya terus mencoba memantapkan dirinya.
Berusaha untuk menegarkan hatinya melalui semuanya nanti.
Tapi tetap saja sesampainya di pintu gerbang rumah Intan,Arya hanya terdiam.Bahkan sempat terpikir untuk pergi dan lari saja secepatnya dari sana.
Butuh waktu hampir setengah jam lamanya bagi Arya hanya untuk mengucapkan salam.
“Eh ada den Arya,kok diam saja disana??”Arya terkejut bukan main.
Ternyata itu adalah pembantunya Intan,yang memang sudah mengenal Arya.
“Eh ayo den masuk,kok malah diam saja didepan pintu??”
Arya pun segera masuk,hatinya begitu berdebar kala itu.Perasaannya begitu bercampur aduk,hanya terlihat kepanikan yang keluar dari dirinya.
“Sebentar ya den,tak panggilin dulu non Intannya”Ujar bibi seraya berlalu dari hadapan Arya.
Tak lama kemudia Intan muncul dari balik pintu kamarnya.
“Dah lama Ar??”tampak kegugupan dari kata kata Intan,tapi ia berusaha untuk menyembunyikannya
“Belum,baru aja duduk”jawab Arya singkat,Ia lalu merasakan debaran luar biasa takkala Intan memutuskan untuk duduk di sebelahnya.
Hening sejenak
Tak ada kata kata yang keluar dari mulut mereka,hanya kediaman yang setia menghinggapi.Tampak masing-masing begitu gugup untuk memulai pembicaraan.
“Apa kabar tan??”akhirnya Arya berusaha memberanikan diri memulai pembicaraan
“Baik,lo sendiri gimana Ar???”
“Gw juga baikbaik aja kok tan”
Lalu suasana pun hening kembali
Arya merasa bodoh sekali saat itu.Ia seperti baru mengenal dengan seseorang dan tak berani mengajaknya bicara.
“Ar..”ucap Intan seraya menatap mata Arya
“Yah”
“Gw minta maaf yah mengenai masalah kemarin”ujar Intan
“Masalah yang mana??”Arya pura-pura bingung dengan kata kata kekasihnya itu
“Yang dengan Heru itu loh Ar,,maafin gw yah Ar”ujar Intan seraya tertunduk dan tak berani lagi menatap mata Arya.
Tampak air mata meleleh dari kedua bola matanya,mengalir dan membasahi kedua pipinya yang manis.
Arya hanya terdiam,hatinya tak kuat juga melihat tangisan Intan.
Arya lalu berusaha menguatkan hati Intan dan juga segera bertanya atas apa yang telah terjadi
“Jadi sebenarnya gw memang belum putus dengan dia Ar”jawab Intan atas pertanyaan yang diajukan Arya
Arya lalu merebahkan kepalanya di sofa,bingung dan marah tengah bergolak di hatinya.Tapi Arya mencoba untuk tenang,ia harus mengetahui dulu alasan kenapa Intan bilang sudah putus dengan Heru.
“Terus kenapa dulu lo bilang dah putus sama dia tan??apa lo sekedar ingin mempermainkan perasaan gw tan??”
“ga geto kok Ar??waktu itu Heru dah lama ga berhubungan sama gw,waktu gw hubungin dia pun ga pernah ada.Gw bingung banget Ar sama sifatnya dan segera mengambil kesimpulan buat putus ma dia”jawab Intan
Akhirnya Arya tahu jawabnya,Rupanya selama ini Heru menggantung hubungannya dengan Intan
“Tapi kenapa lo ga ngomong sama gw waktu itu tan??harusnya lo jujur aja sama gw waktu itu”
“Sebab gw menganggap hubungan gw dan Heru dah berakhir Ar,itu aja”
Arya bingung untuk menjawabnya,tanya semakin membuncah besar dalam dadanya.
“Ar gw...”belum sempat Intan melanjutkan kata katanya,Arya segera menyentuh bibir Intan dengan telunjuknya.Menyuruhnya terdiam,seakan Arya telah tahu dengan kata kata yang akan keluar dari mulut kekasihnya itu.
“Gw dah maafin lo kok tan”
“Tapi Ar,gw benar benar merasa bersalah sama lo.Gw benar benar merasa bersalah atas hubungan ini”Ucap Intan lagi sambil menundukkan kepalanya,tampak penyesalan yang begitu dalam di hatinya.
Air mata pun kembali meleleh dari matanya.
Arya lalu turun dari sofa,ia kemudian berjongkok di hadapan Intan.Lalu ia memegang dagu dan menatap mata kekasihnya itu.
“Tan..ga ada yang perlu dimaafkan,ga ada satupun yang bersalah dalam hubungan ini.Ga ada yang salah dengan perasaan cinta ini,hanya saja waktu memang tak merestui perasaan yang kita jalani”ucap Arya berusaha menegarkan Intan.
Intan lalu tersenyum,Arya pun juga tersenyum.
Arya pun pamit pulang ketika hari telah beranjak petang.Pulang dengan segala kelegaan di hatinya.
Tanpa perlu dibicarakan lagi,Arya dan Intan tahu bahwa hubungan mereka berdua sudah tak bisa lagi berjalan.Mereka tahu sudah tak mungkin lagi untuk bersama.
Tapi Arya dan Intan sadar,bahwa ada satu hal yang takkan pernah putus dari mereka yaitu persahabatan.
Untuk masalah yang lain,biarlah Tuhan yang menjawab semuanya nanti

“Cinta memang tak bisa ditebak
Jalannya membuatku bingung selalu
Karena sekali tersakiti
pasti hilang sudah cinta itu jadi benci
sia siakah ini ku tak tahu asti
akankah berubah nyatanya rasaku tetap sama
pastilah sama
terhadap kamu sayang”

Song by Acha Septriasa - Tentang Kita



MENANTI PAGI - NANDAR AWALUDIN

4 komentar:

  1. cerpennya bagus.... jadi ingat masa SMA dulu nih ... banyak cerita spt ini

    BalasHapus
  2. Sukma : thx ma,wah pernah mengalami juga ya..^_^

    BalasHapus
  3. cihuy aah..kykny -__-"!jd inget gw..husst..uuppsst

    BalasHapus